Kisah Nyata Istri Korban Pelecehan Seksual oleh Dokter di Garut

Posted on

Ibra (bukan nama sebenarnya), murka bukan main, kala mengetahui istrinya diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter berinisial MSF di Garut. Kejadian itu berlangsung, saat sang istri menjalani pemeriksaan kandungan.

Kepada infoJabar, lelaki yang saat ini berumur 24 tahun itu berbagi kisah pahit yang dialami keluarga kecilnya, khususnya bagi sang istri, sebut saja Nyai.

Menurut Ibra, kejadian bermula pada tahun 2024 lalu, kala sang istri mengandung anak pertamanya. “Saya tidak ingat betul pemeriksaannya di bulan apa, tapi yang pasti di tahun 2024,” ucap Ibra.

Di suatu hari kala itu, Nyai meminta izin kepada Ibra, untuk memeriksakan kondisi kandungannya. Ibra, saat itu tidak bisa mendampingi sang pujaan hati, karena harus bekerja di luar kota.

Nyai kemudian diantar memeriksakan kandungannya oleh seorang kerabat. Beragam rekomendasi dan pertimbangan yang ada kala itu, membuat Nyai menjatuhkan pilihan untuk memeriksakan kondisi kehamilannya ke dokter MSF, yang saat itu praktik di salah satu klinik swasta di wilayah Garut Kota.

Singkat cerita, kata Ibra, pemeriksaan kemudian dilakukan. Tidak ada informasi aneh yang diterima Ibra kala itu, sampai sang istri meneleponnya sembari menangis tersedu-sedu.

“Istri saya bilang, kok ada yang aneh. Kok periksa kehamilan sambil tekan-tekan di atas (payudara),” katanya.

Mendengar pernyataan sang istri, Ibra kaget bukan main. Dia mengaku tak mampu menahan emosi, tapi akal sehatnya waktu itu masih mampu berpikir.

“Saya takutnya, ini hanya perasaan istri saya saja. Kan kalau tidak benar malah jadi saya yang malu kalau melakukan tindakan,” ucap Ibra.

Ibra mengaku terus berupaya menahan diri. Hingga akhirnya beberapa hari berselang, ketika dirinya berkesempatan untuk pulang kampung, Ibra mendengar semuanya secara langsung dari sang istri.

“Dari situ saya percaya, karena saya rasa tidak mungkin kalau istri saya bohong. Ditambah lagi, ada bukti-bukti lain yang membuat saya percaya,” ucap Ibra.

Bukti lain yang dimaksud Ibra, adalah bukti percakapan WhatsApp di antara sang dokter dengan istrinya. Menurut penuturan Nyai, MSF meminta nomor teleponnya selepas pemeriksaan Ultrasonografi (USG).

Dalihnya adalah, sang dokter hendak mengirimkan foto yang diambil bersama Nyai, selepas pemeriksaan berlangsung. Namun, percakapan tidak hanya sekadar itu. Ada pesan-pesan lain yang dikirim oknum dokter tersebut.

“Seingat saya, salah satunya mengomentari status WhatsApp istri saya. Memberikan semangat karena saat itu istri pasang status mau bekerja,” katanya.

Sempat terlintas di pikirannya kala itu, untuk melabrak sang oknum dokter yang dikenalnya sebagai Dokter I itu, ke tempat kerjanya. Namun, Ibra ditahan sang istri dan mertua.

“Karena jujur, kalau tidak dihalangi, mau saya tempeleng itu oknum dokter,” ujar Ibra.

Selama setahun terakhir, Ibra mengaku menyimpan dendam terhadap kelakuan sang oknum dokter. Hingga akhirnya dendam itu perlahan mulai mereda, kala Ibra mengetahui sang oknum dokter saat ini harus berurusan dengan polisi atas tuduhan kasus yang sama, dengan yang dialami oleh Nyai.

“Sebagai istri dari salah satu korban, saya sangat berharap dia dihukum dengan hukuman yang setimpal. Karena jujur sampai sekarang saya masih kesal,” pungkas Ibra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *