Ketenaran Bikin Usia Hidup Penyanyi Lebih Pendek? Ini Kata Studi

Posted on

Di balik kilau panggung, tepuk tangan penonton, dan sorotan kamera, ada sisi lain dari dunia musik yang jarang terlihat.

Sebuah penelitian baru mengungkap fakta mencengangkan: ketenaran justru dapat berkaitan dengan usia hidup yang lebih pendek bagi para penyanyi.

Dalam studi yang dimuat di Journal of Epidemiology & Community Health pada 25 November 2025, peneliti menemukan bahwa banyak musisi terkenal meninggal lebih cepat dibanding mereka yang tidak mencapai popularitas tinggi. Ketenaran dalam hal ini dianggap sebagai faktor risiko yang sebanding dengan ancaman kesehatan lainnya.

Rata-rata usia kematian penyanyi populer tercatat hanya 75 tahun, sedangkan penyanyi yang tidak memiliki status selebritas bisa hidup hingga 79 tahun, menurut laporan Medical Express.

Untuk menelusuri hubungan ketenaran dan risiko kematian dini, peneliti menelaah data 648 penyanyi secara retrospektif. Separuh responden dikategorikan sebagai selebritas, sementara sisanya tidak.

Data penyanyi terkenal diambil dari daftar “2000 Artis Teratas Sepanjang Masa” milik acclaimedmusic.net-basis data yang menyusun peringkat global berdasarkan penilaian kritikus musik, jurnalis, dan pelaku industri, bukan berdasarkan survei publik atau angka penjualan.

Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (83,5%) dengan rata-rata kelahiran tahun 1949, meski rentang kelahiran mereka terbentang antara 1910 hingga 1975. Lebih dari separuh penyanyi (61%) berasal dari Amerika Utara, sementara sisanya dari kawasan Eropa dan Inggris.

Rock mendominasi sebagai genre terbanyak (65%), disusul R&B (14%), Pop (9%), New Wave (6%), Rap (4%), dan Electronica (2%). Sebagian besar penyanyi merupakan bagian dari sebuah band (59%), 29% berkarier sebagai solois, dan 12% pernah tampil baik sebagai solois maupun anggota band.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyanyi terkenal terlalu sering mengalami berbagai masalah kesehatan hingga mungkinkan kematian yang terlalu cepat. Besaran resiko kematian mencapai 33%, ini meningkat setelah puncak ketenaran.

Selain itu, penyanyi terkenal juga sangat rentan terkena gejala tekanan psikososial, karena setiap tindakan mereka selalu terpantau oleh publik. Keintensifan kerja dan harus terus menerus terlihat menarik dan santun membawa satu titik tekanan.

“Secara keseluruhan, analisis menunjukkan bahwa peningkatan risiko (kematian dini) muncul khususnya setelah mencapai ketenaran, yang menyoroti ketenaran sebagai titik balik temporal yang potensial untuk risiko kesehatan, termasuk mortalitas. Di luar penjelasan pekerjaan, temuan kami menunjukkan bahwa ketenaran menambah kerentanan lebih lanjut dalam kelompok yang sudah berisiko,” kata para peneliti.

Menurut peneliti, risiko tinggi yang dikaitkan dengan ketenaran sebanding dengan risiko kesehatan lain yang diketahui, seperti merokok sesekali, yang menimbulkan risiko kematian tinggi sebesar 34%.

Meski begitu, peneliti mengatakan bahwa studi mereka bersifat observasional, sehingga tidak ada kesimpulan pasti yang dapat ditarik tentang sebab dan akibat. Para peneliti juga mengakui bahwa sampel studi mereka tidak bersifat global dan terbatas pada penyanyi, yang berarti observasi mereka mungkin tidak berlaku untuk wilayah lain di dunia atau bidang ketenaran lain, seperti akting atau olahraga.

Dalam hal ini, masih belum jelas apakah ketenaran itu sendiri, tuntutan industri musik, atau gaya hidup yang berkaitan dengan musisi, yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko kematian lebih awal para bintang.

Namun, penjelasan pada temuan ini bisa mengarah kepada adanya tekanan psikososial tertentu yang menyertai ketenaran, seperti pengawasan publik yang ketat, tekanan kinerja, dan hilangnya privasi.

“Stresor ini dapat memicu tekanan psikologis dan perilaku penanggulangan yang merugikan, menjadikan ketenaran sebagai beban kronis yang memperkuat risiko pekerjaan yang ada,” terang mereka.

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di infocom.

Artikel ini telah tayang di

Hasil Penelitian Menunjukkan…

Studi Bersifat Observasional