Kesalnya Naufal dan Siska Jadi Korban Salah Sasaran Debt Collector

Posted on

Berbagai cara dilakukan debt collector atau mata elang dalam menagih utang debitur atau nasabahnya. Tak hanya melakukan penagihan secara langsung, tak jarang orang terdekat debitur menjadi sasaran penagihan.

Hal tersebut dialami Naufal, warga Rancaekek, Kabupaten Bandung. Ia mengaku pernah mendapatkan pengalaman buruk dan diteror debt collector melalui ponselnya. Kejadian itu, belum lama dia alami.

“Awalnya kan ditelepon dengan nomor nggak dikenal, berkali-kali, pakai nomor berbeda, ganggu sekali,” kata Naufal, Jumat (20/6/2025).

Saat telepon diangkat, Naufal menyebut jika dia ditelepon oleh penagih utang. “Diangkat, pas diangkat langsung to the point, ‘kenal dengan si A?’ Kenal, kenapa? ‘Tolong beri tahu untuk segera bayar pijaman sekian jutaan’. Nilainya jutaan, enggak sampai puluhan juta,” ungkapnya.

Naufal mengaku risih. Pasalnya orang yang disebutkan si penagih utang merupakan teman lamanya dan sudah lama tak berkomunikasi.

“Masalahnya saya udah lama nggak kontakan sama orang itu. Cuman, dia ganggu saya, langsung, bilang kasih tahu orangnya, kan males, kan kita nggak ada sangkut-paut dan orangnya juga tidak dekat juga dengan saya,” tuturnya.

“Saya abaikan, sudah dikasih tahu buat nggak usah menghubungi, tapi terus gitu (menghubungi), kita abaikan saja, setelah itu enggak ada lagi. Tapi jujur bikin risih banget,” tambahnya.

Hal serupa dialami Siska yang merupakan warga Buahbatu, Kota Bandung. Siska menyebut penagih utang itu mengirimkan pesan tagihan utang melalui WhatsApp (WA). Siska juga tak kenal dengan nama yang dituju si penagih utang.

“Suruh bayar, itu via WA. Saya enggak kenal sama orangnya, dicek di (aplikasi) Get Contact namanya Maryono, tapi nggak tahu siapa Maryono itu,” tutur Siska.

Siska sebut, jika dia sering mendapatkan pesan tagihan serupa. “Sering nge-WA malah pernah dikasih tahu saya nggak kenal,” ujar Siska.

Selain itu, Siska menyayangkan setelah dirinya mendapatkan pesan tagihan utang, banyak spam pesan yang dikirimkan oleh pinjol dan itu membuatnya geram. “Setelah itu, spam terus bermunculan iklan pinjol,” pungkasnya.