Keren! Klub Asal Soreang Juara Wuzhou International Tournament 2025

Posted on

Klub sepak bola U-14 R2B Legend Soreang, Kabupaten Bandung, layak mendapatkan dua jempol. Klub asal Soreang ini mewakili Indonesia dalam kejuaraan Wuzhou International Tournament 2025 di China. R2B Legend Soreang berhasil meraih trofi Wuzhou International Tournament.

R2B Soreang melakoni enam pertandingan sulit untuk bisa meraih trofi bergengsi di Negeri Tirai Bambu itu. Pelatih R2B Legend FC Soreang Muhammad Fadli Nur Fajri mengatakan, klubnya bisa bertanding ke China dan mewakili Indonesia setelah juara dalam event sepak bola nasional Indonesia Dream Come True (IDCT) Cup 2024 di Lampung.

“Jadi cerita awalnya kita mengikuti kejuaraan Indonesia Dream Come True yang diselenggarakan di Lampung pada tahun kemarin. Itu yang nasional seluruh Indonesia yang memperebutkan tiket untuk ke China ini,” kata Fadli via sambungan telepon kepada infoJabar, Kamis (24/7/2025).

Fadli memboyong 17 orang untuk berangkat ke China pada Jumat (18/7) lalu. Tiba di China pada Sabtu (19/7), dan direncanakan pulang hari ini. Menurut Fadli, dia menjalani 6 pertandingan di China sebelum dinobatkan sebagai juara.

“Ada 6 pertandingan yang kita jalani. Tim dari Rusia, Vietnam, China, Korea Utara dan Hongkong dan lainnya,” ujar Fadli.

Fadli mengatakan untuk menjalani pertandingan internasionalnya dia hanya memboyong 15 pemain dan tim pelatih 2 orang. Menurut Fadli, para pemain yang diboyong ke China semuanya berasal dari Soreang. Ada juga yang berasal dari Bogor, Depok dan Jakarta. Meski berasal dari luar kota, pemain dengan usia anak SMP merupakan anggota tim R2B Legend FC Soreang.

“Kita membawa pemain seadanya 15 pemain dari Indonesia. Tim pelatih cuma 2, saya dengan asisten pelatih sekaligus bertugas sebagai manajer tim yang membantu saya menyusun strategi dan taktikal di lapangan,” tuturnya.

Menurut Fadli, kerja sama tim menjadi kunci sukses timnya meraih trofi di China. Selain itu, Fadli juga terus memotivasi pemainnya agar memberikan permainan terbaiknya.

“Kuncinya ada banyak, karena kita di sana juga tidak bermain untuk diri sendiri. Maksudnya tidak bermain sendiri gitu karena bermain sama-sama, karena mungkin anak-anak juga membawa nama Indonesia untuk mengharumkan nama Indonesia jadi mereka mempunyai semangat juang yang lebih besar gitu,” ungkapnya.

Fadli menyebut dia sangat mengapresiasi kinerja tim, pasalnya mereka berhasil mengalahkan tim-tim dunia dengan kualitas tidak kalah bagus. “Untuk lawan mereka cukup bagus, karena kita beberapa kali melawan mereka, mungkin dari main pertama sampai main akhir itu banyak kendalanya, ada evaluasinya, terus ada plus minusnya,” ucapnya.

Fadli menyebut bermain di luar negeri memang tak mudah. Salah satunya soal cuaca dan menu makanan. Menurutnya, cuaca di China tidak seperti di Indonesia dan sulit mencari makanan halal di sana.

“Tentunya dari pertandingan pertama mungkin karena kita baru sampai, kecapekan dari bandara ke tempat kita bermain tuh sekitar 3 jam ya, agak jauh jadi anak-anak masih jetlag. Namun alhamdulillahnya anak-anaknya bisa ngasih yang terbaik karena mereka semangat demi lambang di dada, demi mengharumkan nama Indonesia, demi membanggakan kedua orang tua, jadi mereka selalu memaksimalkan apa yang ada di depan mata gitu,” tuturnya.

Fadli mengaku beruntung, kondisi kesehatan anak asuhnya selalu fit sehingga tidak memengaruhi performa tim saat menjalani pertandingan. “Alhamdulillah anak-anak selalu sehat, karena mungkin saya ngasih arahan, karena mereka atlet-atlet juga, mereka harusnya sudah tahu apa yang harus mereka lakukan, dan apa yang nggak boleh mereka lakukan, seperti saya selalu menerapkan, kayak tidak main HP berlebihan, contohnya kayak jam 8, kumpulkan HP, istirahat, bangun pagi, sholat bareng, sarapan bareng, seperti itu,” jelasnya.

Fadli menyebut bisa juara di Wuzhou International Tournament 2025 menjadi bekal bagi para pemain untuk menyongsong masa depan sebagai atlet-atlet profesional. “Saya berharapnya gitu, karena hal ini menjadi suatu kebanggaan juga buat kita sendiri, apalagi buat para pemainnya pengalaman nambah, karena di sepak bola itu pengalaman tidak bisa berbohong, setiap pengalaman tuh ada ceritanya, ada bisa menjadi bekal buat di kemudian hari gitu,” tuturnya.

Tak hanya kepada anak asuhnya, pelatih muda ini menyebut, keberhasilan bisa memotivasi para pecinta sepakbola di Kabupaten Bandung.

“Pesannya, saya cuman pengen bilang, ketika kita suka sepak bola, ketika kita senang dengan sepak bola, maka kejarlah, cintailah olahraga itu secinta-cintanya,” ucapnya.

Hambatan Bermain di Luar Negeri

Bekal untuk Jadi Atlet Profesional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *