Kembali ke Unpar, Maruarar Rogoh Kocek Bantu DP Rumah Karyawan Kampus

Posted on

Pemerintah fokus dalam pembangunan nasional melalui beberapa strategi dan program akselerasi di berbagai sektor, salah satunya Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk memperbaiki rumah tidak layak huni.

Selain itu pemerintah juga menggenjot pembangunan rumah subsidi melalui skema pembiayaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang memberikan suku bunga rendah dan tenor panjang bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kini, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KPKP) menggandeng perguruan tinggi dalam akselerasi program, salah satunya Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dan Ikatan Alumni (IKA) Unpar.

Demi menyukseskan program ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, sekaligus alumni Unpar rela rogoh kocek pribadi demi memberikan bantuan uang muka kepada karyawan Unpar yang hendak membeli rumah subsidi.

“Tadi yang diberikan, saya memberikan uang muka kepada misalnya, karyawan, satpam, karena saya pernah kuliah di sini itu pakai uang pribadi saya (untuk) 100 uang muka, untuk rumah subsidi ya. Uang mukanya,” kata Bang Ara sapaan karib Maruarar Sirait usai melakukan Sosialisasi Program Permodalan UMKM di Unpar, Sabtu (20/9/2025).

Disinggung mengapa perguruan tinggi kini menjadi sasaran? Ara sebut sosialisasi dilakukan di berbagai sektor agar program ini sampai ke masyarakat.

“Kita memiliki paling tidak lima cara untuk melakukan sosialisasi secara masif, kita sekarang mau menggerakkan ekonomi dengan cara penyerapan ditingkatkan, apakah APBN, KUR Perumahan dan langsung menyentuh kepada rakyat seperti rumah subsidi diberikan bunga 5 persen,” ungkapnya.

Dalam sosialisasi itu juga, turut hadir kontraktor, developer, pelaku UMKM dan perbankan. Ara berharap pertemuan tersebut dapat berbuah manis dan menguntungkan banyak pihak.

“Karena kebaikan dari Presiden Prabowo pertama kali ada KUR Perumahan, yang bunganya disubsidi untuk UMKM, ini luar biasa, karena belum pernah ada dalam sejarah Indonesia dan sektor perumahan itu sangat menggerakkan ekonomi, contoh rumah subsidi dinaikkan oleh presiden, biasanya 230 ribuan, tahun ini 350 ribu,” jelasnya.

Ara sebut, program ini berdampak baik kepada semua lapisan masyarakat, contoh dalam pembangunan satu rumah yang dapat melibatkan banyak orang, belum lagi menurut Ara saat proses pembangunan, juga menguntungkan warga sekitar yang. berdagang, hal itu tentu saja untungkan UMKM.

“Kemudian barang-barangnya diambil dari toko bangunan, toko bangunan pasti ngirimnya ada sopir, ada kenek, dan di toko bangunan ada produk industri, ada semen, batu, keramik, kaca, dan sebagainya. Jadi bayangkan ekonomi ini luar biasa,” terangnya.

Rektor Unpar Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D mendukung program ini. Tri sebut jika program ini berdampak baik kepada masyarakat Indonesia.

“Kegiatan sosialisasi ini tentunya berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali bagi Unpar yang merasakan betul manfaatnya. Rektor juga berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Bantuan yang diberikan bagi kami bukan sekedar dukungan finansial semata, namun bukti nyata komitmen PKP untuk para pekerja dan pelaku UMKM,” ucapnya.

Ketua IKA Unpar Tracy Tardia juga menyambut baik langkah KPKP dalam akselerasi program ini dan menggandeng perguruan tinggi. Menurut Tracy, alumni Unpar berkesempatan mendapatkan program ini.

“Alokasi tertentu enggak ada, karena kembali ke bank masing-masing, benefitnya kita lebih cepat mendapatkan informasi supaya informasi yang ada ketika keluar dari kementerian langsung kita sampaikan ke alumni,” ujarnya.

Menurut Tracy, ratusan alumni Unpar tertarik mengikuti program ini. “Yang tertarik sudah 809 alumni untuk datang, yang datang kesini sudah terverifikasi apakah akan ambil kredit ini atau tidak,” tambahnya.

“Dapat subsidi 5 persen, bunganya lebih rendah dari bunga di pasaran. Sangat membantu, dari cost bisa mengurangi,” ujar Tracy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *