Kemacetan di Jalan Dago Bandung: Sebuah Realitas yang Tak Terhindarkan baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Bandung mendapat label sebagai kota termacet di Indonesia. Dalam laporan yang dirilis TomTom Traffic Index 2024, rata-rata waktu tempuh perjalanan kendaraan bisa mencapai 32 menit 37 info hanya untuk jarak 10 kilometer.

Alhasil, kemacetan itu telah menjadi pemandangan sehari-hari bagi pengguna jalan. Kemacetan bahkan bisa bertambah parah saat akhir pekan, ketika Bandung dibanjiri wisatawan.

Pantauan infoJabar, Sabtu (12/7/2025), kemacetan sudah nampak terjadi di Jalan Ir H Juanda atau Jalan Dago di sebelah utara. Jalan Dago atas ini memang kerap diburu untuk wisata seperti kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) hingga berbagai kafe maupun tempat nongkrong bagi anak muda.

Bahkan tak jarang, kemacetan bisa berlangsung hingga waktu malam. Bagi sebagian warga Kota Bandung sendiri, akhir pekan justru lebih dimanfaatkan untuk berada di rumah saja.

Ganjar (34) misalnya. Warga Dago Pojok ini memilih tidak ikut-ikutan jalan-jalan saat akhir pekan. Ia mengaku, lebih sering memilih di rumah dibanding harus macet-macetan.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Kalau akhir pekan sih mending di rumah, enggak kuat sama macetnya,” kata Ganjar saat berbincang dengan infoJabar.

Berdasarkan pemetaan, ada 16 titik area kemacetan di Kota Bandung. Jalan Dago masuk dalam salah satunya, terutama di Jalan Dago atas.

Di lokasi ini, terjadi penyempitan jalur tepat di depan lokasi Terminal Dago. Sementara itu, mobil maupun motor, harus ekstra bersabar karena ada beberapa persimpangan jalan yang membuat laju kendaraan menjadi terhambat.

Jalan Dago, terutama di area atas sendiri, dipilih wisatawan karena bisa menjadi jalur alternatif ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kemudian, ada area kulineran tradisional di kawasan Puncak Ciumbuleuit (Punclut), atau beberapa kafe dan tempat nongkrong bagi anak muda.

Sehingga, bagi Ganjar, memilih untuk tetap berada di rumah saat akhir pekan adalah pilihan yang nyaman. Mesti kadang harus beradu mulut dengan istrinya, tapi Ganjar lebih memilih tak kemana-mana dibanding harus macet-macetan di jalan.

“Paling di siasatinya nanti nunggu jalan udah lenggang. Kalau di waktu-waktu krodit mah, enggak kuat, a, sama macetnya. Mending di rumah aja,” ucap Ganjar menceritakan pengalamannya.