Keangkuhan Resbob yang Sirna di Kafe Tempat Pelarian

Posted on

Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan hanya bisa tertunduk saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Jabar, Kota Bandung pada Rabu 17 Desember 2025. Ia menjadi tersangka ujaran kebencian usai menghina suku Sunda.

Dia terancam dijerat pasal berlapis yakni Pasal 28 ayat 2, Jo Pasal 45 a ayat 2 dan atau pasal 34 jo pasal 50 Undang-undang ITE.

“Ancaman hukumannya 6 tahun, dan bisa kami junto-kan (ancaman hukumannya menjadi) 10 tahun,” ujar Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan.

Sebelumnya, Resbob sempat berpindah-pindah lokasi setelah ucapannya saat siaran langsung menimbulkan kegaduhan. Sejumlah komunitas pun melaporkan kelakukan dari pria yang punya alias Resbob tersebut di dunia maya.

Di akhir pelariannya, Resbonb ditangkap di salah satu kafe di Jalan Pramuka, Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Resbob ditangkap saat berada di halaman musala kafe.

Salah satu warga setempat, Rudi (35) (nama samaran), mengungkap bahwa Resbob ditangkap di halaman musala tersebut, Senin (15/12) siang. Saat itu kondisi kafe tak ramai pengunjung.

“Saya waktu itu pulang kerja, terus lihat ada ramai-ramai, dia ditangkap polisi di depan masjid,” kata Rudi kepada infoJateng di lokasi, Rabu (17/12/2025).

Ia mengaku tak tahu apa yang tengah dilakukan Resbob saat ditangkap, karena dirinya baru pulang kerja. Namun, menurutnya tak ada perlawanan yang dilakukan Resbob.

“Nggak ada perlawanan sih, soalnya dia langsung menyerahkan diri. Jadi polisi ke sini ya sudah dia langsung ikut dibawa mobil,” ungkapnya.

Sementara itu, infoJateng telah mencoba bertanya kepada para karyawan di kafe tersebut. Mereka mengaku tidak mengetahui penangkapan Resbob. Salah satu karyawan yang tak mau disebut identitasnya mengatakan, para karyawan tak tahu jika yang ditangkap Resbob.

“(Penangkapannya ramai jadi bahasan?) Nggak. Teman-teman pada (bilang) ‘masa Resbob, masa Resbob’. Saya juga nggak tahu, pas bukan sif saya,” ungkapnya kepada infoJateng.

Sementara itu, salah satu tukang parkir kafe tersebut, Yan, mengaku sempat melihat keberadaan Resbob dan membenarkan Resbob sempat menginap. Saat itu juga disebut banyak muda-mudi yang mendatangi kafe.

“Yang datang bukan temannya, tetapi orang-orang muda. Setelah tahu beritanya, mungkin ya intel dari Jawa Barat,” ujarnya.

“Yang datang (menangkap Resbob) lebih dari satu orang, sekitar tiga orang. Ramai, tapi nggak ada keributan,” lanjutnya.

Kapolsek Banyumanik, Kompol Hengky Prasetyo, turut membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, Resbob ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB.

“Saya nggak ikut (penangkapan), cuma anggota mendampingi, yang nangkap dari Polda Jabar, intinya begitu Mbak, langsung dibawa ke Jabar,” kata Hengky saat dihubungi infoJateng.

“Kondisi lagi di kafe, dibawa. (Sedang apa ketika ditangkap?) Makan aja di situ, itu kafe. (Sempat menginap?) Wah, nggak tahu saya, nggak monitor. Intinya makan di situ,” lanjutnya.

Kendati demikian, dirinya mengaku tak menginterogasi Resbob terkait motifnya kabur ke kafe tersebut. Ia tak mengetahui mengapa Resbob memilih singgah di kafe Banyumanik.

“(Kenapa ke kafe?) Nggak tahu, informasinya kan diajak santri, kan di situ punya Pak Kiai. Pak Kiai kan di Grobogan, nah diajak santrinya ke situ. Mungkin minta tolong, terus makan di situ, nggak tahu menahu masalahnya,” ujarnya.

“Saat itu kafenya buka. (Resbob bersama siapa?) Nggak tahu saya, tapi yang ditangkap hanya Resbob,” lanjut Hengky.

Dalam siaran langsungnya, Resbob melontarkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Viking Persib Club (VPC) serta penghinaan terhadap suku Sunda. Wajahnya terlihat angkuh saat melontarkan kata-kata tersebut.

Peristiwa itu terjadi saat Resbob melakukan siaran langsung di dalam mobil. Sambil menyetir, ia mengucapkan kalimat bernada provokatif yang kemudian viral di media sosial.

“Viking an***, Viking an***. Bonek Viking sama aja, tapi yang an*** hanya Viking,” kata streamer itu dikutip dari infoJabar, Senin(15/12/2025).

Usai melakukan ujaran kebencian terhadap Viking, streamer itu juga lakukan penghinaan terhadap Suku Sunda.

“Pokoknya semua Sunda an***, semua orang Sunda an***,” ucapnya.

Saat siaran itu berlangsung, warganet memprotes dan meminta Resbob tidak berbicara demikian.

“Yoy jangan bilang gitu (kata warganet). Jangan bilang begitu kenapa emang? Emang kenapa? Indonesia hanya suka dengan kontroversi, maka itu Resbob akan buat kontroversi,” ujarnya.

Banyak warganet yang mengingatkannya, tapi tidak diindahkan oleh kakak dari streamer Bigmo itu.

“Gua gak peduli ini kasus,” tegas Resbob.

Artikel Ini Telah tayang di

Apa yang Diucapkan Resbob

Gambar ilustrasi