Seorang karyawati pabrik di Kabupaten Karawang meninggal dunia usai menjalani operasi. Karyawati itu dioperasi usai jarinya terluka saat bekerja.
Peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi pada Sabtu (19/4) lalu. Korban yang diketahui bernama Kintan Juniasari warga Desa Kedawung itu kemudian meninggal dunia usai menjalani operasi.
Kakak korban, Engkus menjelaskan setelah mengalami kecelakaan di tempat kerjanya, adiknya lalu dirujuk ke RS Fikri Medika.
“Awalnya kecelakaan di pabrik Sabtu kemarin, kemudian pihak perusahaan mengevakuasi adik saya ke RS Fikri untuk tindakan medis, dari pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan tindakan operasi terhadap adik saya,” kata Engkus saat dikonfirmasi infoJabar, Kamis (24/4/2025).
Engkus mengaku heran terhadap tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit. Sebab tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit tanpa sepengetahuan keluarga.
“Kami sekeluarga ini heran, kenapa pihak rumah sakit mengambil langkah operasi, bahkan membius adik saya secara menyeluruh, padahal adik saya hanya mengalami luka ringan pada bagian ujung jarinya saja,” imbuhnya.
Setelah sadar dari bius pasca operasi, Engkus menceritakan, kondisi adiknya melemah. Beberapa bagian pada tubuhnya mengeluarkan darah, berbeda dengan apa yang dia alami sebelumnya.
“Dulu tangan saya pernah ketimpa palu saat kerja saya dibawa ke Puskesmas, tapi yang disuntik (dibius) hanya bagian tangan terus dijahit. Beda dengan yang dilakukan rumah sakit Fikri terhadap adik saya, kenapa dibius total, setelah dioperasi sadar dari pengaruh obat bius adik saya lemes mengeluarkan darah di hidung, telinga, dan mulut, padahal yang dioperasi hanya bagian ujung jari saja,” papar Engkus.
Jenazah korban sendiri sudah dikebumikan di dekat pemukiman keluarganya. Kendati demikian Engkus dan keluarga korban menuntut itikad baik dari pihak rumah sakit, dan meminta pihak kepolisian untuk mengungkap kejanggalan prosedur operasi tersebut.
“Intinya kami keluarga minta keadilan kepada pihak pemerintah, dan orang-orang yang bertanggungjawab di rumah sakit Fikri. Kami pihak keluarga hanya minta hak keadilan dan memohon kepada kepolisian untuk mengusut kejanggalan, pihak rumah sakit hanya memberikan keterangan kematian saja, tanpa menjelaskan sebabnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Humas Polres Karawang Ipda Solikhin menuturkan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari keluarga korban, maupun perusahaan.
“Informasi kami sudah dapat, tapi untuk melakukan tindak lanjut kami masih menunggu laporan resmi dari yang berkepentingan,” ujar Solikhin melalui pesan tertulis.
Kepala UPTD Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Devie Devianty, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Iya itu kejadian Sabtu, kemarin baru kami lakukan pemeriksaan ke perusahaan, dan hasilnya memang sudah sesuai prosedur K3 (keselamatan, dan kesehatan kerja),” kata Devie.
Peristiwa itu viral di media sosial. Dalam video berdurasi 49 info, terlihat seorang perempuan menunjukkan beberapa bagian jari tangan kirinya yang terluka saat berada di rumah sakit Fikri, Kabupaten Karawang.
“Berdasarkan hasil investigasi kami menemukan karyawan luka, dan itu tidak fatal apa lagi menyebabkan kehilangan nyawa. Makanya dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit rujukan, hanya di rumah sakit ini ada informasinya meninggal pasca operasi,” kata dia.
Hal itu, kata Devie, juga menjadi pertanyaan pihak Wasnaker karena diluar kewenangan pihaknya. “Itu meninggalnya justru pasca operasi, nah untuk itu coba konfirmasi rumah sakit, karena di luar kewenangan ketenaga kerjaan,” imbuhnya.
infoJabar juga berupaya meminta keterangan kepada pihak RS Fikri Medika melalui hotline layanan RSUFM. Namun hingga berita ini ditulis pihak rumah sakit belum memberi keterangan apa pun terkait dengan peristiwa yang terjadi.
“Mohon tunggu ya kak, kami bantu konfirmasi ke bagian unit terkait,” tulis hotline rumah sakit Medika, saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis.