Kades di Cirebon Habiskan Rp 3 Juta untuk Sawer di Kelab Malam

Posted on

Aksi Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon bernama Casmari bikin geleng-geleng kepala setelah videonya viral saat menebarkan uang pecahan Rp50 ribu di salah satu tempat hiburan malam yang ada di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon. Kabarnya, Casmari menghabiskan sekitar Rp3 juta untuk sawer sambil joget.

Tidak main-main, dari video viral tersebut terlihat Casmari mengeluarkan uang tersebut dari dompetnya secara langsung kepada para pengunjung tempat hiburan malam. Diperkirakan, uang yang ditebar-tebar tersebut kurang lebih sebanyak Rp3 juta sambil berjoget di atas panggung bersama disjoki.

Casmari membenarkan bahwa pria dalam video yang viral tersebut merupakan dirinya dan mengaku tindakan tersebut dilakukan secara spontan. “Secara tak sadar, dan kalau keadaan di diskotek kan puyeng (pusing) lah, ya jadi seperti itu,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

juga menegaskan bahwa uang yang digunakan untuk sawer bukan bersumber dari dana desa, melainkan uang pribadinya. “Yang saya pakai (sawer) kan itu uang sendiri, bukan pakai uang dana desa. Saya banyak usahanya. Rumah saya banyak, mobil saya tiga, usahanya juga ada, masyarakat juga sudah tahu,” tegasnya.

Ia menyebutkan memiliki usaha di bidang pertanahan yang menurutnya mencukupi seluruh kebutuhan hidup, termasuk untuk hiburan pribadi. Bahkan sebelum menjabat sebagai kuwu atau kepala desa pun mengaku sering melakukan sawer.

“Sebelum jadi kuwu saya memang sering sawer, bahkan pernah habis sampai Rp15 juta. Di situ (kelab malam) cuma habis Rp1-3 jutaan lah,” tuturnya.

Selain itu ia menjelaskan, selama menjabat sebagai kuwu sejak tahun 2024, dirinya belum pernah mengambil gaji. Gaji tersebut, disumbangkan untuk kepentingan masyarakat.

“Pada tahun pertama, saya janji gaji buat fakir miskin dan anak yatim khususnya warga Desa Karangsari,” jelasnya.

Pada tahun kedua masa jabatan, ia menegaskan gajinya akan digunakan untuk membantu program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan infrastruktur desa, termasuk perbaikan jalan yang belum tersentuh dana desa.

“Gaji yang kedua saya akan plot untuk (perbaikan) jalan-jalan yang rusak,” katanya.

juga menambahkan bahwa keputusan tidak mengambil gaji merupakan bentuk keikhlasannya dalam melayani warga. “Saya tidak pernah merasa rugi seluruh gaji diberikan untuk masyarakat kami, karena saya ikhlas dan senang membantu,” imbuhnya.

Namun demikian, keberadaannya di tempat hiburan malam menurutnya pun itu manusiawi. Akan tetapi, ia mengaku bahwa tidak semua kepala desa di Kabupaten Cirebon sering datang ke tempat hiburan malam.

“Tidak semua kuwu di Cirebon sering datang ke tempat hiburan malam,” ucapnya.

Akibat tindakannya tersebut, Casmari akhirnya mendapatkan panggilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon sebagai bentuk pembinaan terhadap kepala desa.

Dari hasil pemeriksaan, Casmari memang tidak dikenakan sanksi karena tidak ditemukan kesalahan penyelewengan dana desa dalam aksi tebaran uang yang dilakukannya disalah satu tempat hiburan malam.

Akan tetapi, Casmari diharuskan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi hal serupa dikemudian hari. Usai dilakukan pemanggilan, Casmari mengakui kesalahannya dan secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Desa Karangsari.

“Saya udah salah, saya sampaikan permohonan maaf,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *