Kabar Gembira! Populasi Elang Jawa Kini Tembus 1.000 Ekor

Posted on

Upaya konservasi Elang Jawa selama tiga dekade terakhir menunjukkan hasil signifikan. Populasi burung endemik Pulau Jawa tersebut kini diperkirakan telah melampaui 1.000 ekor, meningkat tajam dibandingkan satu dekade lalu.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Adhi Nurul Hadi menyebut saat ini terdapat sekitar 540 pasang Elang Jawa yang tersebar di 74 kantong habitat di seluruh Pulau Jawa.

“Kalau 540 pasang, berarti populasinya sudah lebih dari 1.000 ekor. Ini peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan data tahun 2012 yang hanya sekitar 600-700 ekor,” kata Adhi saat kegiatan pelepasliaran Elang Jawa di kawasan TNGGP Situ Gunung, Kadudampit, Sukabumi, Sabtu (13/12/2025).

Pelepasliaran tersebut merupakan momen bersejarah dalam konservasi Elang Jawa. Pasalnya, untuk pertama kalinya dilakukan pelepasliaran dengan pemasangan GPS telemetry guna memantau pergerakan burung setelah dilepasliarkan.

“Hari ini bukan sekadar pelepasliaran, tetapi juga pemasangan GPS telemetry untuk memantau pergerakan dan aktivitas Elang Jawa hingga lima tahun ke depan. Alat ini akan mengirimkan sinyal setiap satu jam,” jelasnya.

Adhi menyebut teknologi tersebut akan menjadi tonggak baru dalam pemantauan Elang Jawa secara ilmiah dan berkelanjutan. Data yang dikumpulkan akan membantu memastikan pola jelajah, wilayah teritorial, hingga tingkat adaptasi burung di alam liar.

Di kawasan TNGGP sendiri, yang memiliki luas sekitar 24 ribu hektare, tercatat terdapat 14 sarang aktif, atau setara dengan 14 pasang Elang Jawa. Bahkan, beberapa sarang berada dekat kawasan wisata.

“Di tempat kami menginap saja, persis di sampingnya ada sarang Elang Jawa dan sudah bertahan selama dua tahun. Ini menunjukkan aktivitas wisata tidak berdampak signifikan,” ujarnya.

Meski demikian, lokasi sarang sengaja tidak diungkap secara detail demi mencegah ancaman perburuan. Adhi memastikan pengawasan dilakukan secara rutin, baik oleh petugas taman nasional maupun bersama komunitas dan NGO konservasi.

“Kami hampir tidak menemukan lagi kasus perburuan. Kalaupun ada Elang Jawa yang dipelihara masyarakat, kami imbau untuk diserahkan agar direhabilitasi dan dilepasliarkan kembali,” katanya.

Salah satu Elang Jawa yang dilepasliarkan hari ini diserahkan oleh warga Cianjur, yang telah menjalani rehabilitasi selama satu tahun dan kini berusia dua tahun. Burung itu diberi nama Raja Dirgantara.

“Hari ini menjadi momen yang sangat membahagiakan, sekaligus perayaan tiga dekade upaya konservasi Elang Jawa di Indonesia,” tutupnya.