Jembatan Biang Kerok Banjir Puskesmas Palabuhanratu Bakal Dibongkar

Posted on

Banjir lumpur yang kembali melumpuhkan Puskesmas Palabuhanratu pada Kamis (18/12/2025) memicu langkah drastis dari pemerintah daerah.

Sebuah jembatan di dekat fasilitas kesehatan (faskes) tersebut dituding menjadi penghambat utama aliran sungai dan akan segera dibongkar.

Pantauan di lokasi, jembatan yang dimaksud memiliki konstruksi yang cukup rendah dan sejajar dengan bibir sungai. Hal ini menyebabkan sampah rumah tangga dan material kayu mudah tersangkut, sehingga air sungai meluap ke jalanan dan merendam area puskesmas setiap kali hujan deras mengguyur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Masykur Alawi menegaskan penanganan jembatan ini tidak bisa ditunda lagi hingga tahun anggaran depan. Ia berencana menggandeng berbagai pihak untuk melakukan aksi nyata dalam waktu dekat.

“Penyebabnya salah satunya adalah jembatan ini. Tadi kita berunding dengan Pak Camat dan Forkopimcam bagaimana solusinya, secepatnya kita bongkar jembatan ini sehingga ketika hujan datang lagi tidak ada sumbatan,” ujar Masykur di sela-sela peninjauan lokasi.

Masykur menambahkan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan organisasi profesi kesehatan seperti IDI, IBI, dan PPNI, serta komunitas relawan untuk mencari solusi pembiayaan mandiri guna membongkar dan membangun kembali jembatan dengan konstruksi yang lebih tinggi dan melengkung.

Upaya normalisasi sebenarnya bukan hal baru bagi aliran sungai di sekitar Puskesmas Palabuhanratu. Berdasarkan data yang dihimpun, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Propinsi Jawa Barat tercatat telah melakukan pengerukan dan pembersihan sedimen (pengerukan sungai) secara intensif pada Juni 2025 lalu untuk mengantisipasi banjir tahunan.

Namun, pantauan di lokasi hari ini menunjukkan bahwa pengerukan saja tidak cukup jika hambatan fisik seperti jembatan rendah dan tumpukan sampah masih ada. Kecepatan arus air yang tinggi saat hujan lebat membuat material lumpur tetap naik ke daratan karena terhalang struktur jembatan tersebut.

“Ini fasilitas umum dan kesehatan yang sangat vital. Kita harus hadirkan solusi permanen agar pelayanan masyarakat tidak terus-menerus terganggu setiap musim hujan tiba,” pungkas Masykur.

Solusi Cepat Tanpa Tunggu Anggaran