Jawaban Al-Qur’an soal Kenapa Bulan Tak Jatuh ke Bumi

Posted on

Sebagai satu-satunya satelit alami milik Bumi, Bulan terus bergerak mengelilingi planet kita tanpa henti. Pernahkah terpikir, mengapa Bulan bisa tetap berada di langit dan tidak jatuh ditarik oleh gravitasi Bumi yang sangat kuat?

Secara ilmiah, gravitasi Bumi memang memiliki kekuatan besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya. Tanpa gaya ini, Bulan bisa saja melayang bebas ke ruang angkasa. Namun, justru karena adanya gaya gravitasi yang sangat presisi inilah, Bulan tetap berada pada jalur orbitnya.

Dikutip dari European Space Agency, tanpa tarikan gravitasi dari Bumi, Bulan akan bergerak menjauh tanpa arah ke sudut ruang angkasa yang tak terhingga jauhnya. Tapi nyatanya tidak demikian. Bulan tetap “terikat” pada Bumi karena perpaduan antara jarak dan kecepatan orbitnya yang sangat seimbang.

Jika Bulan bergerak sedikit lebih cepat, ia akan terlempar ke luar orbit dan menjauh. Sebaliknya, jika kecepatannya berkurang, ia bisa tertarik jatuh ke Bumi. Namun menurut astronom NASA, Doris Daou, kenyataannya:

“Sebenarnya Bulan itu selalu jatuh ke Bumi.”

Artinya, Bulan memang secara terus-menerus tertarik oleh gravitasi Bumi. Tetapi karena kecepatannya yang sangat tinggi, ia tidak pernah sampai menabrak Bumi. Inilah keseimbangan kosmis yang luar biasa, sebuah sistem yang bekerja sempurna tanpa henti.

Keberadaan gaya gravitasi ini adalah bagian dari pengaturan yang sangat teliti. Bila tidak ada gravitasi, Bumi tidak akan memiliki satelit alami, dan malam hari akan menjadi gelap gulita tanpa cahaya Bulan. Bahkan kehidupan di Bumi pun bisa jadi tidak akan berlangsung seperti sekarang.

Keseimbangan antara kecepatan orbit Bulan dan gravitasi Bumi membentuk gaya sentrifugal yang membuat Bulan tetap stabil pada jalurnya. Ini bukan sekadar hukum fisika, ini adalah bukti nyata kebesaran dan pengaturan Sang Pencipta.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan fenomena ini dalam Al-Qur’an, sebagai bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya:

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).”

“Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.”

“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.”

“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.”

Dari fenomena orbit Bulan yang begitu seimbang dan presisi ini, kita bisa menyaksikan betapa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta telah diatur oleh Allah secara sempurna. Bukan hanya Bulan, tetapi juga Matahari, bintang-bintang, malam dan siang , semuanya tunduk pada hukum yang telah ditetapkan-Nya.

Hanya Allah-lah yang mampu menciptakan dan mengatur segalanya dengan penuh hikmah dan kesempurnaan. Maka dari itu, marilah kita menjadikan fenomena-fenomena alam ini bukan sekadar pelajaran sains, tapi juga sebagai pengingat akan keagungan dan kekuasaan Allah, Rabb semesta alam.

Artikel ini telah tayang di dan

Surat An-Nahl ayat 12

Surat Ibrahim ayat 33

Surat Ar-Ra’d ayat 2

Surat Ar-Rahman ayat 5