Tidak sempat melakukan olahraga berat bukan berarti tidak bisa menjaga kesehatan. Penelitian terbaru menunjukkan, berjalan kaki selama 15 menit tanpa henti sudah mampu memberikan manfaat signifikan bagi tubuh.
Melansir infoEdu, studi yang dilakukan Borja del Pozo Cruz bersama rekan-rekannya dan dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine menemukan bahwa berjalan kaki dalam durasi lebih panjang per sesi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian. Manfaat tersebut bahkan dirasakan oleh orang yang jarang melakukan aktivitas fisik.
Penelitian ini menekankan bahwa durasi berjalan kaki dalam satu sesi sama pentingnya dengan jumlah langkah harian. Dibandingkan bergerak sebentar tetapi sering, berjalan lebih lama dalam satu waktu terbukti memberikan dampak kesehatan yang lebih nyata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi berjalan kaki tanpa henti berkaitan erat dengan risiko kematian. Orang yang terbiasa berjalan kaki lebih lama dalam satu sesi memiliki risiko meninggal lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya berjalan dalam waktu singkat.
Temuan tersebut diperoleh dari penelitian terhadap 33.570 orang dewasa yang tergabung dalam UK Biobank. Para partisipan rata-rata berjalan sekitar 8.000 langkah atau kurang setiap hari.
Peserta kemudian dikelompokkan berdasarkan durasi jalan kaki per sesi, yakni kurang dari lima menit, lima hingga kurang dari 10 menit, 10 hingga kurang dari 15 menit, serta 15 menit atau lebih.
Selama hampir 10 tahun masa pemantauan, risiko kematian terus menurun seiring dengan bertambahnya durasi jalan kaki. Penurunan paling signifikan terlihat pada partisipan yang rutin berjalan kaki selama 15 menit atau lebih dalam satu sesi.
Risiko kematian pada kelompok yang berjalan kurang dari lima menit tanpa henti tercatat sebesar 4,36 persen. Risiko tersebut menurun menjadi 1,83 persen pada mereka yang berjalan selama lima hingga 10 menit.
Pada partisipan yang berjalan selama 10 hingga 15 menit, risiko kematian kembali menurun menjadi 0,84 persen. Sementara itu, mereka yang rutin berjalan kaki minimal 15 menit tanpa henti memiliki risiko kematian terendah, yakni 0,80 persen.
Manfaat berjalan kaki lebih lama juga terlihat pada kesehatan jantung. Partisipan yang hanya berjalan kurang dari lima menit setiap sesi memiliki risiko penyakit jantung paling tinggi, yaitu sebesar 13,03 persen.
Sebaliknya, risiko tersebut semakin menurun pada kelompok yang berjalan lebih lama. Risiko penyakit jantung terendah ditemukan pada mereka yang berjalan kaki selama 15 menit atau lebih tanpa terputus, yakni sebesar 4,39 persen. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin lama durasi jalan kaki dalam satu sesi, semakin besar pula manfaat yang diperoleh.
Menariknya, manfaat jalan kaki selama 15 menit ini paling terasa pada individu yang jarang bergerak atau malas bergerak (mager) termasuk mereka yang berjalan kurang dari 5.000 langkah per hari.
Hal ini menunjukkan bahwa orang dengan tingkat aktivitas fisik rendah tetap dapat memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan tanpa harus langsung meningkatkan jumlah langkah harian secara drastis.
Selain itu, jalan kaki merupakan aktivitas yang aman, mudah dilakukan, dan dapat diterapkan oleh berbagai kalangan, mulai dari pekerja kantoran, lansia, hingga mereka yang baru memulai gaya hidup sehat.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 28 Oktober 2025 dengan judul “Step Accumulation Patterns and Risk for Cardiovascular Events and Mortality Among Suboptimally Active Adults”.
Artikel ini sudah tayang di infoEdu
