Jabar Hari Ini: Warga Segel Dapur MBG di Bandung

Posted on

Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Rabu (17/9/2025) beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca infoJabar. Riuh kabar dapur MBG disegel warga, kebakaran Pasar Surade yang telan kerugian Rp 5 Miliar hingga kabar terbaru aksi demonstrasi di Bandung. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:

Sebuah rumah di Jalan Kinanti, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung disegel warga. Penyebabnya, karena rumah tersebut digunakan sebagai dapur untuk makan bergizi gratis (MBG).

Pantauan infoJabar, rumah bercat putih berkelir biru langit itu telah dipasangi stiker penyegelan warna merah oleh warga. Meski terdapat motor yang terparkir, namun tidak nampak aktivitas setelah penyegelan itu dilakukan.

Warga sekitar, Adam Harun, mengatakan rumah yang difungsikan sebagai dapur MBG ini disegel karena aktivitasnya yang mengganggu masyarakat. Ditambah, muncul bau tak sedap akibat proses pengolahan makanan yang sedianya disiapkan untuk para pelajar.

“Sebetulnya, ini kan program pemerintah. Saya setuju soal programnya, setuju banget. Cuma karena kerjaannya hampir 24 jam, warga enggak ngizinin. Ditambah bau juga enggak sedap,” katanya ditemui infoJabar, Rabu (17/9/2025).

Adam mengungkapkan, sebelumnya, sempat ada pihak yang berencana menggunakan rumah itu sebagai dapur MBG pada pertengahan Agustus 2025. Namun karena menimbulkan masalah, warga lalu menolak rencana itu.

Setelah situasinya mereda, ternyata, rumah itu kembali digunakan sebagai dapur MBG sekitar awal September 2025. Warga pun langsung melayangkan keberatan karena kekhawatiran mereka ternyata memang kejadian.

“Apalagi ini kan untuk 3-4 ribu porsi lah per hari, jadi pasti mengganggu. Terus masalah bau juga. Nah yang ini nih tiba-tiba aja bikin setelah yang pertama kita tolak,” ungkap Adam.

Usai sempat beroperasi, warga mendatangi rumah tersebut untuk menolak aktivitas dapur MBG. Meski mendapat penolakan, aktivitas dapur tersebut ternyata terus berjalan hingga menimbulkan keluhan dari warga sekitar.

Ditambah, warga sempat dibuat jengkel karena ada aktivitas truk pengangkut sampah yang langsung membawa tumpukan sisa dari dapur MBG di depan rumah. Warga keberatan karena aktivitas itu menimbulkan bau tak sedap.

Warga kemudian melaporkan kondisi ini ke polsek setempat. Setelah dimediasi, pada Minggu (14/9), rumah yang digunakan sebagai dapur MBG itu pun disegel oleh warga.

“Kita sebetulnya enggak masalah dengan programnya, setuju semuanya juga. Tapi kan ini pemukiman, tempat tinggal. Jadi kita menolak dan harapannya bisa dipindah. Kalau mau di pemukiman, silakan, tapi di tempat warga yang memang membutuhkan,” bebernya.

Ketua RW setempat, Gama S menambahkan bahwa penyegelan rumah yang difungsikan sebagai dapur MBG itu sudah sesuai dengan kesepakatan warga. Warga menolak karena memang tidak mau terganggu aktivitasnya.

“Ya, warga menolak. Isinya itu saja, tidak ada yang lain. Inti utamanya, dari awal ketika mereka itu masuk ke wilayah RW 9 ini sudah diingatkan bahwa ini wilayah pemukiman. Wilayah pemukiman itu tidak boleh ada kegiatan komersial,” ucap Gama.

Sementara itu, infoJabar sudah berupaya untuk mengonfirmasi penghuni rumah yang menjadi dapur MBG. Namun hingga beberapa kali dipanggil, tidak ada respons dari penghuni rumah tersebut.

Kebakaran Pasar Surade, Kabupaten Sukabumi, menghanguskan empat toko. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 00.30 WIB. Api bermula dari gudang sembako Toko Mandiri Jaya milik Pak Adi di Kampung Babakan Gelar, Kelurahan Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Dalam laporan tertulisnya Wakil Danpos Surade Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sukabumi Asep Sukarwan menyebut penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik.

“Api berasal dari gudang sembako, terlihat asap tebal di atas atap gudang sebelum api membesar. Dampaknya empat toko terdampak dengan kerugian sekitar Rp 5 miliar,” kata Asep dalam keterangannya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. “Korban jiwa maupun luka tidak ada. Beberapa unit toko berhasil diselamatkan,” ujarnya.

Untuk memadamkan api, empat unit mobil damkar dikerahkan dari Pos Surade, Jampang Kulon, Ciemas, dan Palabuhanratu. Unsur Polsek Surade, Babinsa Koramil Surade, serta pegawai pasar juga ikut membantu proses pemadaman di lokasi.

Gelombang demonstrasi di Kota Bandung yang berujung ricuh antara 29 Agustus hingga 3 September 2025 kini menyingkap fakta lain. Polisi tidak hanya menangkap puluhan orang yang diduga terlibat, tapi juga menyita ratusan barang bukti, termasuk buku-buku bacaan yang disebut menjadi rujukan ideologi anarkisme.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Siber (Ditressiber) Polda Jawa Barat bergerak cepat. Hasilnya, sebanyak 181 barang bukti (BB) diamankan. Dari jumlah itu, 119 BB disita Ditreskrimum bersama 26 tersangka, sementara 62 BB lainnya berasal dari Ditressiber dengan 16 tersangka.

Dari sekian banyak barang bukti, polisi menemukan sejumlah buku, baik dalam bentuk cetakan bersampul maupun lembaran fotokopi. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menegaskan, buku-buku itu berperan besar dalam membentuk pola pikir para pelaku.

“Yang pasti paham dari anarko dan anarkisme ini terinspirasi dari paham-paham tersebut. Pemahaman ideologi itu dari buku ke buku, dari buku yang dia baca,” kata Hendra kepada infoJabar, Rabu (17/9/2025).

Tak hanya sekadar bacaan, Hendra menyebut buku-buku itu memantik ideologi anti kemapanan. “Mereka juga memiliki ideologi anti kemapanan, memiliki ideologi kekecewaan. Intinya merusak tatanan apabila regulasi, kebijakan tidak berpihak ke masyarakat,” tambahnya.

Karena itu, penyitaan buku dilakukan bukan tanpa alasan. Menurut Hendra, selain untuk kebutuhan penyidikan, langkah ini juga untuk mencegah penyebaran ideologi serupa kepada orang lain.

“Pemahaman-pemahaman ini didapat dari buku ini, sehingga buku itu dianggap berbahaya apabila dipegang yang bersangkutan, kan mereka ada batas hukuman, kalau mereka keluar dan membaca lagi mereka bisa memiliki kekecewaan lagi, bertambah lagi, kekecewaan terhadap pemerintah, terhadap tatanan hukum dan lainnya,” jelasnya.

Kecelakaan melibatkan dua kendaraan besar terjadi Ruas Jalan Tol Cipali, km 73, wilayah Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Akibatnya Kedua kendaraan yang bermuatan lem sepatu dan pasir tumpah menutup sebagian badan jalan.

Insiden kecelakaan ini terjadi saat truk bermuatan lem, tengah melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Setiba di TKP diduga sopir kurang antisipasi kemudian kendaraan oleng dan menabrak truk pengangkut pasir yang tengah parkir di bahu jalan.

“Bawa cairan lem sepatu, saya berangkat dari Cikande mau ke Ngawi, agak oleng ke kiri, terus di sebelah kiri ada truk lagi istirahat, saya kena kelebihan bak, ada kelebihan bak 20 cm jadi saya kena itu dulu, dari samping,” ujar Slamet, pengemudi truk pengangkut lem sepatu saat ditemui di TKP, Rabu (17/09/2025).

Slamet menuturkan, ia kesulitan membantingkan stir kemudinya karena muatan cair yang dibawa menambah beban goyangan kendaraan. Ia terus menabrak truk tersebut hingga keduanya terguling.

“Akhirnya menabrak truk yang itu (pengangkut pasir) terguling ke kiri dan masuk ke parit jalan, saya (pengangkut lem) terguling ke kanan (menutup jalan),” katanya.

Saat ditanya apa yang menyebabkan kendaraan oleng, Slamet menegaskan,dalam kondisi ngantuk. Dia hanya menyebut, jika laju kendaraannya kencang dan muatan cair menambah beban.

“Saya sendiri, istirahat cukup berangkat jam 11 di Cikande jam 1 istirahat di rest area, mungkin karena kecepatan tinggi muatan cairan jadi agak goyang. Saya di jalur dua, oleng ke kiri yang itu di jalur satu ada truk berhenti,” ungkapnya.

Sementara pihak pengelola tol membenarkan, insiden kecelakaan ini. Kecelakaan yang dilaporkan terjadi pada pukul 07.00 WIB.

“Peristiwa diduga disebabkan oleh pengemudi truk muatan lem sepatu kurang mengantisipasi dalam berkendara sehingga menabrak bagian belakang truk muatan pasir,” ujar Ardam Rafif Trisilo, Corporate Communications & Sustainability Management Dept Head Astra Tol Cipali.

Tidak terdapat korban dalam peristiwa ini. Adapun hingga pukul 11.20 WIB, truk muatan lem sepatu telah selesai dievakuasi dan truk muatan pasir sedang dalam tahap pemindahan muatan secara bertahap.

“Kami mengimbau pengguna jalan selalu memastikan kondisi fisik dalam kondisi prima sebelum berkendara, serta selalu mengutamakan keselamatan dalam berkendara,” tegasnya.

Kebijakan Kementerian Sosial (Kemensos) yang melakukan pencoretan terhadap penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi dengan aktivitas judi online (judol), memantik protes dari masyarakat. Beberapa warga yang dicoret dari penerima bansos, tak merasa bermain judol.

Bahkan permasalahan ini memicu insiden adu mulut antara Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemkot Tasikmalaya, Budi Rachman dengan salah seorang warga, saat melakukan audiensi di DPRD Kota Tasikmalaya.

Video adu mulut antara Kadinsos dengan masyarakat ini ramai menyebar di media sosial, dan menuai respons beragam dari publik. Dari informasi yang dihimpun, insiden adu mulut antara Kadinsos dengan warga itu terjadi pada Selasa (16/9) lalu.

Waktu itu DPRD memfasilitasi pertemuan antara warga Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes yang mempertanyakan pencoretan penerima bansos, dengan Pemkot Tasikmalaya dan pihak terkait lainnya.

Dari rekaman video, Kadinsos Kota Tasikmalaya terlihat kesal karena terus didesak soal pencoretan penerima bansos, sementara hal itu di luar kewenangannya. Sementara lawan bicaranya juga kesal karena tak mendapatkan jawaban yang jelas. Belakangan diketahui warga tersebut bernama Azian Fahminudin alias Ozos, perwakilan warga Kelurahan Panglayungan.

Dikonfirmasi mengenai video tersebut, Budi menjelaskan perdebatan berawal dari persoalan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai tidak tepat sasaran. Menurutnya, pihak Dinsos maupun BNI hanya menerima data dari pusat, sehingga solusi akan ditempuh dengan cara melayangkan surat resmi ke Kementerian Sosial maupun BNI pusat.

Upaya mengirim surat ini dilakukan agar pihaknya bisa mendapatkan alasan terkait pencoretan penerima bansos di Kota Tasikmalaya. “Permasalahan sebenarnya sudah dibahas pada 9 September di Aula Kelurahan. Kesepakatannya, kita tunggu jawaban dari Kemensos atau BNI pusat. Tapi saudara Ozos mengulang kembali hal yang sama, sehingga sempat terjadi ketegangan,” kata Budi, Rabu (17/9/2025).

Budi menegaskan dirinya tidak berniat menutup-nutupi data maupun mempersulit masalah yang dihadapi warga. “Saya sangat transparan. Saya justru memperjuangkan hak masyarakat agar yang berhak, benar-benar menerima bantuan,” kata Budi.

Dikonfirmasi terpisah, Ozos mengatakan saat ini banyak warga resah dengan kriteria penerima bansos yang banyak kejanggalan. “Masalahnya, ada KPM yang terindikasi judi online tapi tetap menerima bansos, sementara warga miskin justru dicoret. Ada guru madrasah dengan penghasilan Rp 100 ribu per bulan, malah bantuannya disetop karena disebut terindikasi judol. Ada juga jompo yang nangis karena dicoret,” kata Ozos.

Terkait insiden adu mulut yang terjadi dirinya dengan Kadinsos, Ozos mengaku menyayangkan reaksi emosional seorang pejabat daerah itu. “Kalau memang tidak tahu jawabannya, bilang saja tidak tahu. Itu lebih sederhana,” kata Ozos.

Diminta komentar terkait insiden ini, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi mengaku sudah meluruskan masalah itu. Viman juga mengaku melibatkan Sekretaris Daerah untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut.

“Jadi bukan hanya Pak Sekda yang lapor, tapi saya kemarin sebelumnya sudah tahu ada audensi di DPRD. Saya sudah panggil dan arahkan seperti apa bersama Pak Sekda,” ujar Viman di Bale Kota Tasikmalaya.

Dapur MBG di Bandung Disegel Warga

Pasar Surade Terbakar kerugian Capai Rp5 Miliar

Kabar Terbaru Aksi Demonstrasi di Bandung

Truk Pengangkut Lem Sepatu Oleng di Tol Cipali

Rekening Penerima Bansos Terlibat Judol

Gelombang demonstrasi di Kota Bandung yang berujung ricuh antara 29 Agustus hingga 3 September 2025 kini menyingkap fakta lain. Polisi tidak hanya menangkap puluhan orang yang diduga terlibat, tapi juga menyita ratusan barang bukti, termasuk buku-buku bacaan yang disebut menjadi rujukan ideologi anarkisme.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Siber (Ditressiber) Polda Jawa Barat bergerak cepat. Hasilnya, sebanyak 181 barang bukti (BB) diamankan. Dari jumlah itu, 119 BB disita Ditreskrimum bersama 26 tersangka, sementara 62 BB lainnya berasal dari Ditressiber dengan 16 tersangka.

Dari sekian banyak barang bukti, polisi menemukan sejumlah buku, baik dalam bentuk cetakan bersampul maupun lembaran fotokopi. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menegaskan, buku-buku itu berperan besar dalam membentuk pola pikir para pelaku.

“Yang pasti paham dari anarko dan anarkisme ini terinspirasi dari paham-paham tersebut. Pemahaman ideologi itu dari buku ke buku, dari buku yang dia baca,” kata Hendra kepada infoJabar, Rabu (17/9/2025).

Tak hanya sekadar bacaan, Hendra menyebut buku-buku itu memantik ideologi anti kemapanan. “Mereka juga memiliki ideologi anti kemapanan, memiliki ideologi kekecewaan. Intinya merusak tatanan apabila regulasi, kebijakan tidak berpihak ke masyarakat,” tambahnya.

Karena itu, penyitaan buku dilakukan bukan tanpa alasan. Menurut Hendra, selain untuk kebutuhan penyidikan, langkah ini juga untuk mencegah penyebaran ideologi serupa kepada orang lain.

“Pemahaman-pemahaman ini didapat dari buku ini, sehingga buku itu dianggap berbahaya apabila dipegang yang bersangkutan, kan mereka ada batas hukuman, kalau mereka keluar dan membaca lagi mereka bisa memiliki kekecewaan lagi, bertambah lagi, kekecewaan terhadap pemerintah, terhadap tatanan hukum dan lainnya,” jelasnya.

Kecelakaan melibatkan dua kendaraan besar terjadi Ruas Jalan Tol Cipali, km 73, wilayah Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Akibatnya Kedua kendaraan yang bermuatan lem sepatu dan pasir tumpah menutup sebagian badan jalan.

Insiden kecelakaan ini terjadi saat truk bermuatan lem, tengah melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Setiba di TKP diduga sopir kurang antisipasi kemudian kendaraan oleng dan menabrak truk pengangkut pasir yang tengah parkir di bahu jalan.

“Bawa cairan lem sepatu, saya berangkat dari Cikande mau ke Ngawi, agak oleng ke kiri, terus di sebelah kiri ada truk lagi istirahat, saya kena kelebihan bak, ada kelebihan bak 20 cm jadi saya kena itu dulu, dari samping,” ujar Slamet, pengemudi truk pengangkut lem sepatu saat ditemui di TKP, Rabu (17/09/2025).

Slamet menuturkan, ia kesulitan membantingkan stir kemudinya karena muatan cair yang dibawa menambah beban goyangan kendaraan. Ia terus menabrak truk tersebut hingga keduanya terguling.

“Akhirnya menabrak truk yang itu (pengangkut pasir) terguling ke kiri dan masuk ke parit jalan, saya (pengangkut lem) terguling ke kanan (menutup jalan),” katanya.

Saat ditanya apa yang menyebabkan kendaraan oleng, Slamet menegaskan,dalam kondisi ngantuk. Dia hanya menyebut, jika laju kendaraannya kencang dan muatan cair menambah beban.

“Saya sendiri, istirahat cukup berangkat jam 11 di Cikande jam 1 istirahat di rest area, mungkin karena kecepatan tinggi muatan cairan jadi agak goyang. Saya di jalur dua, oleng ke kiri yang itu di jalur satu ada truk berhenti,” ungkapnya.

Sementara pihak pengelola tol membenarkan, insiden kecelakaan ini. Kecelakaan yang dilaporkan terjadi pada pukul 07.00 WIB.

“Peristiwa diduga disebabkan oleh pengemudi truk muatan lem sepatu kurang mengantisipasi dalam berkendara sehingga menabrak bagian belakang truk muatan pasir,” ujar Ardam Rafif Trisilo, Corporate Communications & Sustainability Management Dept Head Astra Tol Cipali.

Tidak terdapat korban dalam peristiwa ini. Adapun hingga pukul 11.20 WIB, truk muatan lem sepatu telah selesai dievakuasi dan truk muatan pasir sedang dalam tahap pemindahan muatan secara bertahap.

“Kami mengimbau pengguna jalan selalu memastikan kondisi fisik dalam kondisi prima sebelum berkendara, serta selalu mengutamakan keselamatan dalam berkendara,” tegasnya.

Kabar Terbaru Aksi Demonstrasi di Bandung

Truk Pengangkut Lem Sepatu Oleng di Tol Cipali

Kebijakan Kementerian Sosial (Kemensos) yang melakukan pencoretan terhadap penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi dengan aktivitas judi online (judol), memantik protes dari masyarakat. Beberapa warga yang dicoret dari penerima bansos, tak merasa bermain judol.

Bahkan permasalahan ini memicu insiden adu mulut antara Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemkot Tasikmalaya, Budi Rachman dengan salah seorang warga, saat melakukan audiensi di DPRD Kota Tasikmalaya.

Video adu mulut antara Kadinsos dengan masyarakat ini ramai menyebar di media sosial, dan menuai respons beragam dari publik. Dari informasi yang dihimpun, insiden adu mulut antara Kadinsos dengan warga itu terjadi pada Selasa (16/9) lalu.

Waktu itu DPRD memfasilitasi pertemuan antara warga Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes yang mempertanyakan pencoretan penerima bansos, dengan Pemkot Tasikmalaya dan pihak terkait lainnya.

Dari rekaman video, Kadinsos Kota Tasikmalaya terlihat kesal karena terus didesak soal pencoretan penerima bansos, sementara hal itu di luar kewenangannya. Sementara lawan bicaranya juga kesal karena tak mendapatkan jawaban yang jelas. Belakangan diketahui warga tersebut bernama Azian Fahminudin alias Ozos, perwakilan warga Kelurahan Panglayungan.

Dikonfirmasi mengenai video tersebut, Budi menjelaskan perdebatan berawal dari persoalan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai tidak tepat sasaran. Menurutnya, pihak Dinsos maupun BNI hanya menerima data dari pusat, sehingga solusi akan ditempuh dengan cara melayangkan surat resmi ke Kementerian Sosial maupun BNI pusat.

Upaya mengirim surat ini dilakukan agar pihaknya bisa mendapatkan alasan terkait pencoretan penerima bansos di Kota Tasikmalaya. “Permasalahan sebenarnya sudah dibahas pada 9 September di Aula Kelurahan. Kesepakatannya, kita tunggu jawaban dari Kemensos atau BNI pusat. Tapi saudara Ozos mengulang kembali hal yang sama, sehingga sempat terjadi ketegangan,” kata Budi, Rabu (17/9/2025).

Budi menegaskan dirinya tidak berniat menutup-nutupi data maupun mempersulit masalah yang dihadapi warga. “Saya sangat transparan. Saya justru memperjuangkan hak masyarakat agar yang berhak, benar-benar menerima bantuan,” kata Budi.

Dikonfirmasi terpisah, Ozos mengatakan saat ini banyak warga resah dengan kriteria penerima bansos yang banyak kejanggalan. “Masalahnya, ada KPM yang terindikasi judi online tapi tetap menerima bansos, sementara warga miskin justru dicoret. Ada guru madrasah dengan penghasilan Rp 100 ribu per bulan, malah bantuannya disetop karena disebut terindikasi judol. Ada juga jompo yang nangis karena dicoret,” kata Ozos.

Terkait insiden adu mulut yang terjadi dirinya dengan Kadinsos, Ozos mengaku menyayangkan reaksi emosional seorang pejabat daerah itu. “Kalau memang tidak tahu jawabannya, bilang saja tidak tahu. Itu lebih sederhana,” kata Ozos.

Diminta komentar terkait insiden ini, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi mengaku sudah meluruskan masalah itu. Viman juga mengaku melibatkan Sekretaris Daerah untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut.

“Jadi bukan hanya Pak Sekda yang lapor, tapi saya kemarin sebelumnya sudah tahu ada audensi di DPRD. Saya sudah panggil dan arahkan seperti apa bersama Pak Sekda,” ujar Viman di Bale Kota Tasikmalaya.

Rekening Penerima Bansos Terlibat Judol