Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (12/8/2025). Mulai dari membongkar 978 kios di jalur wisata Ciater, Subang, hingga aksi bengis Zamzam usai cintanya ditolak wanita lebih tua di Garut.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Petugas membongkar ratusan warung di sepanjang Jalan Raya Bandung-Subang, di Ciater, Kabupaten Subang. Warung yang sudah puluhan tahun berdiri itu kini rata dengan tanah. Alat berat diterjunkan dalam pembongkaran warung di Caiter itu.
Menurut petugas, pembongkaran warung itu merupakan instruksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menertibkan bangunan liar di sepanjang jalan provinsi. Pemprov Jabar beralasan menata ulang jalur dan mengembalikan fungsinya kembali.
“Jadi yang ditertibkan itu kemarin itu lahan (Dinas) Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dan juga lahan di PTPN. Jumlah pedagangnya untuk di Kecamatan Ciater itu kurang lebih 561 meliputi tiga desa,” ujar Anang Moch widyawan selaku Kasi Tibumtranmas Satpoldam Kabupaten Subang, Selasa (12/8/2025).
Anang menjelaskan dari 561 warung itu, paling banyak tersebar di Ciater yakni mencapai 234 warung. Selebihnya, tersebar di Desa Palasari dan Cisaat. Mayoritas warung di Palasari dan Cisaat itu penjual nanas, temmpat ngopi, hingga makanan sederhana.
“Jadi gini, sebelum penertiban ini dilaksanakan, pihak PTPN itu sudah bersurat menyampaikan kepada para pedagang berdasarkan data yang ada di PTPN. Jadi PTPN memberikan surat, teguran 1 sampai teguran 3. Sudah memberikan surat tersebut, kemudian juga melaksanakan sosialisasi. Kalau nggak salah tanggal 10 Juli kemarin. Di dalam sosialisasi itu juga disampaikan bahwa para pedagang diberi batasan waktu 7 hari terhitung tanggal 10. Berarti harusnya tanggal 17 Juli kemarin dulu ditertibkan. Cuma Pak Gubernur ini pengin tahu dulu penataannya seperti apa,” ungkap Anang.
Anang mengakui, penertiban yang dilakukan sejak di Kecamatan Dawuan dan Kcamatan Jalancagak berjalan lancar, namun penertiban di kecamatan Ciater khususnya di wilayah Desa Ciater terdapat penolak dari warga.
“Pengakuan mereka tuh hampir sekitar 50 persen dari jumlah pedagang itu, yang tadi sekitar 261 (warung) yang di wilayah Desa Ciater, itu 50 persennya rata-rata dijadikan tempat tinggal juga. Jadi mereka itu tempat di sana, jadi tempat tinggal, ketika dibongkar mereka bingung mau pulang ke mana, jadi itu alasan mereka ada sedikit perlawanan,” ungkapnya.
Bangunan berizin atau KSO dengan pihak PTPN atau pun tidak berizin dilakukan pembongkaran oleh petugas dari Satpol PP, TNI, Polri Kabupaten Subang dan Jabar. Saat ini bangunan terbongkar sudah 80 persen dan ditargetkan selesai hari ini.
“Instruksinya harus selesai hari ini, katanya hari Rabu malam mau ada uang kerohiman, jadi sebelum diberikan ini sudah selesai,” imbuhnya
Saat ditanya solusi bagi ratusan pedagang, Anang menyebutkan ada tiga titik lahan relokasi yang disiapkan di wilayah Kecamatan Ciater. “Sementara ini yang saya tahu ya, tapi nggak tahu mudah-mudahan tidak banyak perubahan itu ada 3 titik relokasi rencananya, Ya kebetulan saya belum dapat informasinya nih, barusan saya juga menghubungi pihak provinsi ini untuk minta titik-titik mana sih, tapi belum di informasikan,” imbuh Anang.
Malam menegangkan kala sebuah mobil tiba-tiba terbakar di SPBU Nambo Jalan Raya Banjaran Barat, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Beberapa petugas pom bensin dan warga berjibaku memadamkan kobaran api.
Kebakaran tersebut direkam kamera warga dan videonya viral di sosial media. Kemudian dari video CCTV terlihat jelas bahwa percikan api langsung berkobar pada bagian tengah mobil.
Terlihat pemilik mobil langsung keluar membawa anaknya berlarian. Tak berselang lama beberapa petugas pom terlihat langsung menyemprotkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke titik api.
Beberapa warga yang tengah mengisi bensin nampak langsung menjauh kala mobil tersebut terbakar. Kemudian setelah itu kobaran api langsung padam.
“Iya benar. Kejadiannya tadi malam sekitar jam 19.17 WIB,” ujar Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi, kepada infoJabar, Selasa (12/8/2025).
Peristiwa itu bermula saat sebuah mobil berwarna hitam dikendarai pria berinisial S (44) tiba SPBU Nambo pada Senin malam. Selain S, mobil itu juga ditumpangi oleh istri dan anaknya.
“Mobil itu berniat untuk mengisi bensin di Pom bensin,” katanya.
Saat melakukan antrean, secara tiba-tiba api muncul dari belakang jok sopir. Kemudian para penumpang di dalam mobil langsung keluar untuk menyelamatkan diri.
“Saat melakukan antrean, tiba tiba timbul api dari belakang jok supir yang diduga berasal dari jeriken yang berisi bensin. Hingga kemudian api pun menyambar saudara S dan juga istrinya saudari CS,” jelasnya.
Setelah itu petugas langsung berupaya memadamkan api dengan menggunakan APAR. Kemudian beberapa warga langsung membantu memadamkan dengan air yang ada di lokasi.
“Tak lama api langsung padam,” ucapnya.
Asep menambahkan setelah itu para korban langsung dibawa ke RSUD Bedas Arjasari. Kemudian para korban langsung mendapatkan pengobatan.
“Sang suami inisial S dan istrinya inisial CS menderita luka bakar ringan pada bagian tangan dan kaki dan anaknya alhamdulillah tidak ada luka,” pungkasnya.
Polisi akhirnya angkat bicara terkait kematian Putri Apriani wanita muda asal Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (9/8) lalu. Dalam kejadian ini, Putri ditemukan tewas di kamar kosnya.
Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah penyelidikan dalam menangani kasus ini, salah satunya dengan metode scientific investigation.
“Pertama, kami melakukan olah TKP dan mengerahkan Tim Inafis. Untuk mengetahui penyebab kebakaran, kami juga mendatangkan tim Laboratorium Forensik. Sementara, terhadap korban telah dilakukan otopsi,” kata Fajar, Selasa (12/8).
Sebelumnya, jasad Putri ditemukan tetangganya. Sebelum ditemukan Putri dalam kondisi tak bernyawa muncul kepulan asap di indekosnya. Pintu kamar kos Putri dalam keadaan terkunci dan langsung didobrak.
Fajar mengungkapkan, penyidik saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti serta memeriksa saksi-saksi guna memastikan penyebab pasti kebakaran dan kematian korban.
“Hasil otopsi masih menunggu dari pihak medis. Kami harus membuktikan terlebih dahulu apakah kebakaran tersebut terjadi karena unsur kesengajaan atau tidak,” ungkapnya.
Menurut Fajar, proses penyelidikan dilakukan secara profesional, cepat, dan transparan. Polres Indramayu berkomitmen akan menyampaikan hasil perkembangan perkara ini kepada keluarga korban maupun masyarakat.
“Penyelidikan ini sudah mengarah pada upaya memastikan apakah ada unsur tindak pidana atau tidak. Semua kemungkinan kami dalami berdasarkan bukti ilmiah, saksi, dan hasil laboratorium,” ujarnya.
Dalam kejadian ini, pihaknya menyampaikan rasa belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya korban almarhumah Putri Apriyani.
“Kami sampaikan kepada orang tua dan keluarganya untuk berusaha mengungkap kebenaran atas kematiannya,” pungkasnya.
Cara berbeda dilakukan Bupati Indramayu Lucky Hakim untuk membasmi hama tikus yang meresahkan petani. Ular jenis lanang sapi dan ular koros jadi ‘senjata’ yang diharapkan ampuh memerangi hama tikus.
Ular koros sendiri merupakan spesies ular tikus yang memang memiliki habitat di hutan maupun area pertanian. Memiliki nama lain ular jali, ular koros tersebar di wilayah Asia Tenggara.
Sedangkan ular lanang sapi juga termasuk spesies ular tikus. Ular ini memiliki habitat di hutan, perkebunan hingga rumah-rumah.
Melansir infoHot, Lucky Hakim sendiri menyebar hingga ribuan ular jenis keduanya di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus.
“Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus. Kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak,” ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, Lucky yang pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI ini turut mengajak teman-teman influencer dan YouTuber untuk datang ke Indramayu. Bahkan dia menyebut program ini sebagai ‘Ular Sahabat Tani’.
“Sempat ada beberapa perwakilan masyarakat tanya, ‘Bahaya gak Mas Bupati?’. Saya jawab dengan bukti bawa program ini aman, ularnya tidak berbisa, ukurannya tidak akan tumbuh besar seperti ular sanca, maksimal sebesar jempol kaki orang dewasa, panjang maksimal 1,5 m. Ini ular spesial makan tikus dan kodok, kalau lihat orang pasti ularnya kabur, seandainya ditangkap dan menggigit paling hanya lecet karena giginya kecil. Bahkan sebagai bukti, saya tunjukkan video-video ular tersebut ketika menggigit tangan, hanya luka kecil dan sama sekali tidak berbahaya,” tuturnya.
Masalah hama tikus menurut Lucky Hakim memang jadi isu di sektor pertanian. Sudah berbagai cara dilakukan untuk mengusir hama tikus di pertanian Indramayu.
“Petani resah, tikus diracun malah bahaya untuk hewan lain, digropyok warga sekampung ngejar-ngejar tikus, tapi tetap saja masih gagah si bangsa tikus itu. Sampai secara ilegal dipasang setruman malah yang kesetrum manusianya sendiri, sampai banyak korban jiwa, tapi si tikus gak ada matinya,” katanya.
Lucky mengklaim gerakan ini disambut suka cita petani Indramayu. Dia berharap ada hal positif dari gerakan tersebut.
“Alhamdulillah gerakan ini disambut baik oleh masyarakat tani dan makin banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan meminta dilakukan pelepasan Ular Sahabat Tani. Mohon doanya supaya tetap lancar dan petani bisa sejahtera,” ujarnya.
Polisi meringkus Zamzam, seorang pemuda berumur 21 tahun. Lelaki asal Garut ini menjadi otak di balik pembacokan sadis seorang gadis di perkotaan Garut, empat bulan yang lalu.
Kamis, 1 Mei 2025 malam, menjadi hari yang tidak terlupakan bagi SD, gadis berumur 28 tahun asal Garut. Di hari itu, kepala SD harus dijahit 9 kali, usai dibacok Zamzam, lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya.
Kejadian bermula saat SD, bersama seorang temannya makan cuanki di kawasan Jalan Cimanuk, Tarogong Kidul, malam hari saat itu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Priharin, berdasarkan keterangan korban, saat itu korban didatangi dua orang pemuda. Salah satunya, Zamzam.
“Menurut pengakuan korban, saat itu tersangka menggodanya untuk berkencan,” ucap Joko.
Ajakan tersebut ditolak oleh korban. Setelahnya, korban kemudian berlalu dari Jalan Cimanuk menuju arah Tarogong, untuk pulang.
Namun, ternyata penolakan tersebut berujung dendam. Zamzam yang kala itu sedang mabuk membuntuti korban. Di depan sebuah hotel yang ada di Jalan Cimanuk, Zamzam mencegat motor yang dikendarai korban, kemudian melakukan pembacokan.
“Korban dibacok sebanyak 9 kali menggunakan golok,” ujar Joko.
Saat itu, Zamzam langsung kocar-kacir dan menghilang. Sementara korban terkapar kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapat penanganan medis. Korban kemudian lapor polisi.
Berbekal banyak kesakasian dan rekaman CCTV di lokasi kejadian, polisi kemudian memburu pelaku, yang saat itu sudah diketahui identitasnya, Zamzam.
Setelah buron hampir 4 bulan, Zamzam akhirnya dibekuk oleh tim Sancang Polres Garut saat tengah berada di kawasan Tarogong Kaler. Zamzam diciduk petugas pada Minggu, (10/8) siang kemarin.
“Tersangka ditangkap tanpa perlawanan. Langsung kami bawa ke Mapolres Garut untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Zamzam mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, Zamzam menegaku menyesal dan mau tak mau harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Joko menamabahkan, tersangka kini sudah ditahan. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun lamanya.
978 Kios di Ciater Subang Dibongkar
Pengendara Luka Usai Mobil Terbakar di SPBU Bandung
Polisi Telusuri Jejak Api di Kasus Tewasnya Putri dalam Kos
Lucky Hakim Lepas Ular Lanang dan Koros untuk Basmi Hama
Aksi Bengis Zamzam Usai Cintanya Ditolak Wanita Lebih Tua di Garut
Cara berbeda dilakukan Bupati Indramayu Lucky Hakim untuk membasmi hama tikus yang meresahkan petani. Ular jenis lanang sapi dan ular koros jadi ‘senjata’ yang diharapkan ampuh memerangi hama tikus.
Ular koros sendiri merupakan spesies ular tikus yang memang memiliki habitat di hutan maupun area pertanian. Memiliki nama lain ular jali, ular koros tersebar di wilayah Asia Tenggara.
Sedangkan ular lanang sapi juga termasuk spesies ular tikus. Ular ini memiliki habitat di hutan, perkebunan hingga rumah-rumah.
Melansir infoHot, Lucky Hakim sendiri menyebar hingga ribuan ular jenis keduanya di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus.
“Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus. Kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak,” ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, Lucky yang pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI ini turut mengajak teman-teman influencer dan YouTuber untuk datang ke Indramayu. Bahkan dia menyebut program ini sebagai ‘Ular Sahabat Tani’.
“Sempat ada beberapa perwakilan masyarakat tanya, ‘Bahaya gak Mas Bupati?’. Saya jawab dengan bukti bawa program ini aman, ularnya tidak berbisa, ukurannya tidak akan tumbuh besar seperti ular sanca, maksimal sebesar jempol kaki orang dewasa, panjang maksimal 1,5 m. Ini ular spesial makan tikus dan kodok, kalau lihat orang pasti ularnya kabur, seandainya ditangkap dan menggigit paling hanya lecet karena giginya kecil. Bahkan sebagai bukti, saya tunjukkan video-video ular tersebut ketika menggigit tangan, hanya luka kecil dan sama sekali tidak berbahaya,” tuturnya.
Masalah hama tikus menurut Lucky Hakim memang jadi isu di sektor pertanian. Sudah berbagai cara dilakukan untuk mengusir hama tikus di pertanian Indramayu.
“Petani resah, tikus diracun malah bahaya untuk hewan lain, digropyok warga sekampung ngejar-ngejar tikus, tapi tetap saja masih gagah si bangsa tikus itu. Sampai secara ilegal dipasang setruman malah yang kesetrum manusianya sendiri, sampai banyak korban jiwa, tapi si tikus gak ada matinya,” katanya.
Lucky mengklaim gerakan ini disambut suka cita petani Indramayu. Dia berharap ada hal positif dari gerakan tersebut.
“Alhamdulillah gerakan ini disambut baik oleh masyarakat tani dan makin banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan meminta dilakukan pelepasan Ular Sahabat Tani. Mohon doanya supaya tetap lancar dan petani bisa sejahtera,” ujarnya.
Polisi meringkus Zamzam, seorang pemuda berumur 21 tahun. Lelaki asal Garut ini menjadi otak di balik pembacokan sadis seorang gadis di perkotaan Garut, empat bulan yang lalu.
Kamis, 1 Mei 2025 malam, menjadi hari yang tidak terlupakan bagi SD, gadis berumur 28 tahun asal Garut. Di hari itu, kepala SD harus dijahit 9 kali, usai dibacok Zamzam, lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya.
Kejadian bermula saat SD, bersama seorang temannya makan cuanki di kawasan Jalan Cimanuk, Tarogong Kidul, malam hari saat itu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Priharin, berdasarkan keterangan korban, saat itu korban didatangi dua orang pemuda. Salah satunya, Zamzam.
“Menurut pengakuan korban, saat itu tersangka menggodanya untuk berkencan,” ucap Joko.
Ajakan tersebut ditolak oleh korban. Setelahnya, korban kemudian berlalu dari Jalan Cimanuk menuju arah Tarogong, untuk pulang.
Namun, ternyata penolakan tersebut berujung dendam. Zamzam yang kala itu sedang mabuk membuntuti korban. Di depan sebuah hotel yang ada di Jalan Cimanuk, Zamzam mencegat motor yang dikendarai korban, kemudian melakukan pembacokan.
“Korban dibacok sebanyak 9 kali menggunakan golok,” ujar Joko.
Saat itu, Zamzam langsung kocar-kacir dan menghilang. Sementara korban terkapar kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapat penanganan medis. Korban kemudian lapor polisi.
Berbekal banyak kesakasian dan rekaman CCTV di lokasi kejadian, polisi kemudian memburu pelaku, yang saat itu sudah diketahui identitasnya, Zamzam.
Setelah buron hampir 4 bulan, Zamzam akhirnya dibekuk oleh tim Sancang Polres Garut saat tengah berada di kawasan Tarogong Kaler. Zamzam diciduk petugas pada Minggu, (10/8) siang kemarin.
“Tersangka ditangkap tanpa perlawanan. Langsung kami bawa ke Mapolres Garut untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Zamzam mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, Zamzam menegaku menyesal dan mau tak mau harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Joko menamabahkan, tersangka kini sudah ditahan. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun lamanya.