Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Selasa (22/4/2025). Mulai dari penganiayaa warga Riau di Bandung ditangkap hingga pasien korban pencabulan Dokter Iril bertambah.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:
Kasus pengeroyokan yang menimpa Oo Sundoro, warga Rokan Hulu, Riau di Bandung akhirnya menemukan titik terang. Empat dari lima pelakunya sudah ditangkap dan kini sudah dijebloskan ke tahanan.
Sekadar diketahui, Oo Sundoro menjadi korban pengeroyokan pada 8 Maret 2025 yang lalu. Saat itu, korban sedang berada di depan toko wilayah Babakan Ciparay, Kota Bandung untuk menunggu bus yang berangkat ke Riau.
Ketika kejadian, tubuh Oo ditendang 5 orang lalu dihantam menggunakan balok kayu. Akibatnya, korban harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka lebam di bagian wajah, mata, telinga hingga punggungnya.
Setelah polisi turun tangan, empat dari lima pelakunya lalu ditangkap. Mereka adalah Sigit Supriatna alias Igit, Erick Ardiansyah alias Menyan, Yuki Aliandi Sinaga alias Iki dan Mahardika Ramdani alias Kacut, serta Faisal Sofian alias Uwa yang menjadi DPO.
“Pelakunya kami tangkap di sebuah kosan di Babakan Ciparay selang sebulan setelah kejadian,” kata Kapolsek Babakan Ciparay Kompol Kurniawan, Selasa (22/4/2025).
Kurniawan mengatakan, kronologi kasus ini bermula saat korban sedang menunggu bus jurusan Riau. Saat itu, korban menunggu bus yang membawanya ke kampung halaman sembari melakukan panggilan video dengan istrinya.
Namun tiba-tiba, korban tidak menyangka akan dihampiri Igit cs di lokasi kejadian. Tanpa basa-basi, kelima orang ini langsung mengeroyok yang membuat korban tidak bisa melakukan perlawanan.
“Setelah korban tidak berdaya pelaku mengambil HP korban. Kemudian pelaku pergi melarikan diri,” ucap Kurniawan.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku melakukan aksi pengeroyokan itu karena salah sasaran. Sebab sebelum kejadian, ada salah satu pelaku yang terkena pukulan dan menyangka itu berasal dari korban.
“Latar belakangnya salah sasaran. Jadi pelaku, sekitar pukul 22.00 WIB ada yang memukul disangkanya itu korban,” tandasnya.
Empat dari kelima pelaku itu pun kini sudah dijebloskan ke penjara. Mereka terancam dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, dengan ancaman hukum 9 tahun kurungan penjara.
Saddil Ramdani mengumumkan perpisahan dengan klub asal Malaysia, Sabah FC. Saddil memutuskan untuk tidak memperpanjang masa kerjanya dengan tim berjuluk The Rhinos usai diboyong pada musim 2020/2021.
Di Sabah FC, Saddil Ramdani direkrut saat kursi kepelatihan masih diemban mantan pemain Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Setelah berseragam The Rhinos, Saddil sudah mencatatkan total 87 penampilan dengan menyumbang 22 gol di sepanjang musimnya bermain.
Setelah itu, Saddil Ramdani mengumumkan masa depannyadsi Sabah FC. Melalui unggahan di media sosial Instagram pribadinya, Saddil memutuskan untuk berpisah dengan Sabah FC.
“Heyy teman saya SANGAT bangga, berterima kasih sudah menjadi bagian tim ini selama 4 tahun 5 bulan…,” tulis Sadil Ramdani seperti dilihat infoJabar, Selasa (22/4/2025).
“…Bgtupun juga MASYARAKAT SABAH yang selalu mendukung dimana kami bermain dan berada, tanpa dukungan kalian TEAM ini tidak akan melangkah jauh…,” tambah Saddil.
Menariknya, unggahan Saddil Ramdani itu menjadi sorotan bobotoh. Mereka memang sejak dulu menginginkan pemain asal Raha, Sulawesi Tenggara itu untuk bergabung dengan Persib.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah emoticon hati berwarna biru di unggahan Saddil Ramdani. Padahal selama berseragam Sabah FC, Saddil tak pernah menggunakan emoticon hati warna biru, melainkan dengan aksen warna merah.
“Dalam lubuk hati saya kenangan bersama kalian akan terus membekas dalam HATI. Thanks guys 🙌🏻💙,” tulis Saddil Ramdani.
Selain bobotoh, sejumlah pemain Persib juga ikut nimbrung di unggahan Saddil Ramdani. Di antaranya Adam Alis dan Dedi Kusnandar yang semakin menguatkan rumor Saddil akan bergabung bersama Persib musim depan.
“Udh kode duluan aja,” tulis Adam Alis sembari menyertakan emoticon tertawa.
“Terbaik legend sabah,” tulis Dedi Kusnandar.
Rumor soal Saddil Ramdani akan bergabung dengan Persib nyaris setiap musim selalu menjadi perbincangan menarik. Bahkan di musim depan, namanya terus dikait-kaitkan akan berlabuh ke Kota Kembang.
Namun, Interim Sporting Director PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan sebelumnya telah buka suara soal isu bergabungnya Saddil Ramdani. Adhit menyebut Saddil adalah salah satu pemain terbaik yang dimiliki Indonesia.
“Saya pikir Saddil adalah pemain yang hebat dan salah satu pemain terbaik yang Indonesia miliki ya. Tim yang memilikinya pasti sangat beruntung,” ucap Adhit saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/4/2025) lalu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) usai terjadi dua kasus keracunan massal yang menyebabkan 176 siswa serta warga menjadi korban.
Para korban tersebut alami keracunan usai santap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan hidangan kegiatan hajatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, mengatakan berdasarkan data terakhir total korban keracunan usai menyantap makanan program MBG mencapai 78 siswa yang terdiri dari 23 siswa SMP PGRI 1 dan 55 siswa MAN 1 Cianjur.
Di sisi lain, terjadi juga keracunan massal di Kecamatan Mande, dimana 98 warga keracunan usai menyantap hidangan saat acara hajatan.
“Dari dua kasus keracunan tersebut total ada 176 orang yang menjadi korban. Para korban keracunan usai mengonsumsi MBG dan makanan di hajatan,” kata dia, Selasa (22/4/2025).
Menurut dia, dengan adanya dua kasus tersebut pihaknya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kalau keracunan itu pasti langsung ditetapkan KLB, apalagi ada dua kasus dalam semalam,” kata dia.
Yusman mengatakan, selama masa KLB, Dinkes akan memaksimalkan penanganan terhadap korban yang sudah terdata, baik yang masuk ke rumah sakit ataupun dirawat di rumah.
Selain itu, lanjut dia, Dinkes juga meminta agar seluruh siswa yang memakan MBG ataupun warga yang mengkonsumsi hidangan hajatan untuk didata.
“Untuk siswa dari SMP PGRI 1 dan MAN 1 Cianjur didata seluruhnya, termasuk yang di hajatan juga didata. Yang tidak muncul gejala pun perlu didata untuk dipantau kondisi kesehatannya. Memastikan tidak ada lagi tambahan korban dan semuanya sehat kembali,” ucap dia.
Polisi mengungkap hasil penyelidikan teranyar kasus pencabulan yang dilakukan M. Syafril Firdaus alias Dokter Iril. Sang oknum dokter sudah menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin menjelaskan, pihaknya sudah melaksanakan pemeriksaan kondisi kejiwaan kepada Dokter Iril.
“Untuk hasilnya, kita belum dapatkan. Tapi, kita sudah lakukan pemeriksaan untuk tersangka kita periksa kejiwaannya,” ungkap Joko kepada wartawan, Selasa, (22/4/2025).
Joko menjelaskan, hingga Selasa ini, pihaknya masih membuka posko pengaduan untuk masyarakat yang merasa menjadi korban tindakan cabul Dokter Iril.
Sejauh ini, kata Joko, total ada lima orang korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Dokter Iril, yang melapor secara resmi ke Polres Garut.
“Sampai saat ini kita terima sebanyak 5 laporan polisi,”
katanya.
Aksi Dokter Iril mencabuli pasiennya terungkap berkat beredarnya sebuah video berdurasi 53 info di media sosial. Dalam video itu, dokter Iril diduga mencabuli pasiennya, dengan cara meremas payudara korban saat pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Setelah ditelusuri polisi, kejadiannya diketahui terjadi di sebuah klinik kesehatan swasta yang ada di Kecamatan Garut Kota, pada 20 Juni 2024.
“Kelima korban yang melapor, salah satunya adalah korban yang ada di dalam video tersebut,” tutur Joko.
Dari kelima korban ini diketahui, jika Dokter Iril melakukan tindakan cabulnya di dua lokasi dan modus yang berbeda.
Korban pertama, yakni seorang wanita berumur 24 tahun, dicabuli di kamar kos-kosan dokter Iril selepas menjalani suntik vaksin gonore di rumah pribadi korban.
Dokter Iril meminta agar diantarkan oleh korban ke kosannya, karena tidak membawa kendaraan. Saat berada di indekos, dokter Iril mengajak korban ke dalam kamarnya, kemudian dilakukan tindakan pencabulan.
“Untuk empat korban yang lain, semuanya dilakukan di dalam klinik tersebut saat praktik,” katanya.
Dari hasil penyelidikan juga terungkap, jika dokter Iril melakukan pencabulan kepada empat korbannya di klinik saat memeriksa kondisi kandungan para korban untuk yang kedua dan ketiga kalinya.
“Modusnya sama, dengan dia melakukan pemeriksaan kandungan USG, seperti apa yang di video tersebut. Itu dilakukan kepada keempat korban,” kata Joko.
Polisi mengungkap fakta baru terkait kerangka manusia yang ditemukan di hutan Cisagu, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Ciri-ciri korban mulai terkuak berdasarkan keterangan warga yang sempat melihat orang asing melintas di sekitar lokasi sekitar empat bulan lalu.
“Empat bulan ke belakang warga sempat menegur orang asing yang melintas,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, Selasa (22/4/2025).
Menurut Hartono, orang tersebut sempat diajak berbincang oleh warga setempat. “Saat ditanya ‘mau ke mana?’, orang itu menjawab ‘bade ka payun’ (ke depan),” ungkapnya.
Yang menarik perhatian warga adalah penampilan orang itu. Ia mengenakan pakaian yang cukup mencolok.”Ciri-cirinya memakai celana pendek dan membawa sarung bermotif kotak-kotak yang diselendangkan,” kata Hartono.
Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, polisi menduga orang tersebut hendak bertapa di kawasan Gunung Puntang. “Diduga kuat orang itu hendak bertapa. Ciri-cirinya juga cocok dengan kerangka yang ditemukan,” tegas Hartono.
Sebelumnya, kerangka manusia itu ditemukan oleh seorang pemburu babi yang sedang menghalau hewan liar di area pertanian warga. Susunan tulang belulang tampak utuh, terdiri dari tengkorak, tulang punggung, rusuk, hingga lengan dan kaki. Warna tulang kecoklatan, dengan serpihan tanah yang masih menempel.