Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Rabu (2/7/2025), beberapa diantaranya memantik perhatian. Soal kabar begal di TPU Cikadut, Direksi RSUD Cibabat yang terancam di rombak hingga Teror Raja Ular di Ciamis.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:
Warga Kota Bandung kembali dihebohkan dengan kejadian dugaan pembegalan yang terjadi di wilayah Kecamatan Mandalajati. Kejadian ini viral di media sosial (medsos).
Dari video yang beredar, seorang pria yang mengenakan sweater berwarna hitam bersimbah darah di bagian tangan dan kakinya. Sejumlah warga turut mendekati korban dan menanyakan kondisi korban akibat kejadian ini. Dalam video itu, korban juga nampak merasa kesakitan, karena beberapa kali mengucapkan kata ‘aduh’.
Masih dalam video itu, korban menyebutkan jika motor miliknya tidak dibawa pelaku.
“Untung motor teu dibawa, untung, aduh (beruntung motor tidak dibawa),” ucap korban dalam video berdurasi 19 info itu.
Sementara itu, dari keterangan caption di beberapa postingan, kejadian itu terjadi di Jalan Cikadut, atau TPU Cikadut tepatnya kawasan Kuburan China, Senin (30/6) malam.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Antapani Kompol Yusuf Tojiri mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan, pria tersebut bukan korban begal melainkan kecelakaan tunggal. Dia mengatakan pria bersimbah darah yang dinarasikan korban begal itu bernama Angga Diva Permana (22) warga Cimenyan, Kabupaten Bandung.
“Kemudian cek TKP didapatkan bahwa Korban ternyata tidak mengalami pembegalan melainkan saat itu berboncengan dengan saudara Panjul dalam perjalanan pulang ke rumah dengan mengendarai motor dalam keadaan mabuk. Saat berada di Jalan Cikadut atau dekat Krematorium Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung (pemakaman China), korban mengalami kecelakaan tunggal dengan menabrak dinding pembatas antara pemakaman dan jalan,” ujarnya.
Yusuf membenarkan jika korban alami luka dan motornya rusak akibat kejadian ini. “Korban yang takut dimarahi oleh orang tuanya dikarenakan motor yang dikendarai masih baru berinisiatif untuk mengarang cerita bahwa korban mengalami pembegalan sehingga Korban terluka dan motor yang dikendarai rusak,” jelasnya.
RSUD Cibabat, Kota Cimahi kembali menjadi sorotan usai seorang pasien BPJS atas nama Ulfa Yulia Lestari, meninggal dunia diduga karena lambatnya penanganan, Minggu (29/6/2025).
Pasien tersebut merupakan warga Kampung Cukang Kawung, RT 02/05, Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Video suaminya yang marah-marah karena penanganan kurang maksimal dari tenaga medis RSUD Cibabat viral di media sosial.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana geram dengan kasus yang mencoreng nama Pemerintahan Kota Cimahi. Ia bergerak mengumpulkan jajaran direksi dan tenaga medis RSUD Cibabat. Ngatiyana mencak-mencak karena pelayanan bagi masyarakat yang tak maksimal dan bakal merombak manajemen.
“Manajemennya harus dievaluasi dan operasional rumah sakit. Baik dari sisi tenaga medis, sarana prasarana, infrastruktur, serta hal lainnya,” kata Ngatiyana saat ditemui di RSUD Cibabat, Rabu (2/7/2025).
Ngatiyana bahkan menawarkan para ASN di lingkungan RSUD Cibabat agar mengundurkan diri jika sudah tak berhasrat melakukan pelayanan bagi masyarakat.
“Saya tadi juga tawarkan kalau memang ada yang sudah tidak sanggup bertugas di RSUD Cibabat, silakan ajukan permohonan pindah, saya tandatangani. Kalau ada yang mau pensiun dini, silakan juga akan saya tandatangani. Kalau memang sudah tidak sanggup melayani masyarakat, itu adalah pilihan bebas,” kata Ngatiyana.
Di sisi lain, ia menitahkan direksi untuk melakukan audit klinis mengenai peristiwa nahas tersebut. Hal itu demi mengetahui kronologi yang sebenarnya dari dua sisi yang berbeda antara pihak rumah sakit dengan pihak keluarga.
“Kejadian ini akan kita audit secara klinis, bagaimana sebenarnya yang terjadi. Kita harus imbang, tidak boleh menyalahkan dokter tanpa audit. Semua ada tahapannya, kalau memang ada kesalahan dan sebagainya ya harus berani bertanggungjawab. Tapi kalau dokter sudah bekerja dengan benar, kenapa harus disalahkan?,” ujar Ngatiyana.
Menurut Ngatiyana, saat ini pelayanan RSUD Cibabat masih kalah oleh rumah swasta lainnya di Kota Cimahi seperti Rumah Sakit Mitra Kasih hingga RS Kasih Bunda. Termasuk dalam hal klaim penyerapan BPJS Kesehatan.
“RSUD (Cibabat) kalah dengan Rumah Sakit Kasih Bunda, RS Mitra kasih, penyerapan anggaran semua melalui BPJS itu setahun hampir Rp1 triliun. Tapi rumah sakit Cibabat urutan ke sekian. Kita harus evaluasi, animo masyarakat ke Cibabat kalah sama ke rumah sakit lainnya,” kata Ngatiyana.
Konflik antara ular king kobra dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. ‘Si Raja’ Ular ditemukan masuk ke dalam rumah warga di Dusun Ciparay, Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis.
Siti Lismawati (47), pemilik rumah melihat dengan jelas ular berwarna hitam itu masuk dari pintu belakang rumahnya. Ketika itu Siti kebetulan sedang beraktivitas di belakang rumahnya. Kemudian ada kucing yang mengejarnya, hingga ular itu masuk ke dalam kamar bahkan naik ke atas lemari.
Siti yang ketakutan dengan kemunculan king kobra itu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa setempat. Selanjutnya aparat desa menghubungi Damkar Ciamis untuk meminta bantuan mengevakuasi ular tersebut.
Kepala Bidang Damkar Dinas Satpol PP Ciamis Fery Rochwandi membenarkan kejadian tersebut. Petugas Damkar mendapat laporan dari perangkat Desa Ciparay meminta bantuan untuk mengevakuasi ular.
“Petugas langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi ular tersebut. Ular berada di atas lemari dalam kamar, evakuasi cukup memakan waktu sekitar 1 jam,” ujar Fery, Rabu (2/7/2025).
Fery menjelaskan ular tersebut berjenis king kobra (Ophiophagus hannah) memiliki panjang sekitar 2 meter. Ular king kobra tersebut berhasil dievakuasi dengan aman dan selamat, kini dibawa ke Kantor Damkar Ciamis untuk kemudian ular tersebut dilepasliarkan ke habitatnya atau diserahkan ke instansi terkait.
“Jadi ular itu ketahuan masuk dari pintu belakang rumah, kemudian dikejar oleh kucing pemilik rumah hingga lari ke kamar dan naik ke lemari,” katanya.
Kejadian ini menambah daftar peristiwa pertemuan tak terduga antara warga dan King Kobra, ular berbisa mematikan terjadi di berbagai wilayah Ciamis. Tahun 2025 ini merupakan kejadian ketiga kalinya yang tercatat dan dilaporkan ke Damkar Ciamis.
Polisi mengamankan seorang pria tua yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita penumpang angkutan kota (angkot) di Garut. Aksi pelaku ini diviralkan korbannya di media sosial.
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, terduga pelaku berinisial HA (54) diamankan Tim Sancang Polres Garut di rumahnya, di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler, Garut.
“Kami langsung amankan tak lama setelah kejadiannya ramai di publik,” ungkap Joko kepada wartawan, Rabu, (2/7/2025).
Dugaan aksi pelecehan seksual di dalam angkot di Garut sedang menjadi perbincangan di kalangan warganet. Kasusnya mencuat ke publik usai dibagikan korban, berinisial ANF (24) melalui akun media sosial pribadinya.
Dalam unggahannya itu, ANF mengunggah momen saat dirinya menegur terduga pelaku, karena dirasa telah melecehkannya dengan cara menepuk bokong korban saat hendak naik ke angkot.
“Pas saya masuk, tiba-tiba si bapak yang pake baju item itu megang/nyolek pantat saya 2x, sambil bilang ayo,” kata korban dalam unggahannya tersebut.
Korban kemudian menegur aksi yang dirasa melecehkannya itu. Namun, dia mengaku malah dilecehkan kembali oleh pria lainnya di angkot.
“Apa Neng? Biarin atuh (ditepuk bokong) biar enak,” katanya.
Hal tersebut jelas membuat korban geram. Korban yang kesal kemudian membagikan kisahnya melalui media sosial, dan mendapat banyak respons dari warganet.
“Saya trauma dan masih takut. Untuk kejadian video itu dekat Gapura Jati yang di Alun-alun Tarogong,” katanya.
Menurut Kasat Reskrim AKP Joko Prihatin, saat ini pelaku sedang diinterogasi, untuk mengetahui kejelasan dalam kasus itu, hingga motif yang bersangkutan.
Untuk korban, saat ini dalam pendampingan petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Yang jelas, kejadian pelecehan yang diduga dialami wanita muda tersebut berlangsung di sekitaran Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, pada Minggu, (29/6/2025) lalu sekitar jam 17.14 WIB, saat korban hendak pulang ke rumah.
“Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan rasa aman kepada semua warga,” pungkas Joko.
Polisi telah menetapkan 7 pelaku perusakan rumah di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai tersangka. Para tersangka kini sudah ditahan.
infoJabar menerima kiriman foto ketujuh tersangka berbaju tahanan dari Humas Polda Jabar. Para tersangka nampak berdiri di depan jeruji besi.
Tidak seperti saat melakukan perusakan rumah yang menunjukkan sikap beringas, saat sudah berbaju tahanan, mereka hanya dapat tertunduk lesu dan menyilangkan kedua tangannya yang menutupi bagian perut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan saksi-saksi, olah TKP dan gelar perkara.
“Polres Sukabumi telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dan saat ini telah dilakukan penahanan,” kata Hendra, Rabu (2/7/2025).
Hendra mengungkapkan, kejadian ini terjadi di rumah milik seorang warga bernama Nina yang pada, Jumat (27/6) lalu. Rumah itu digunakan untuk kegiatan keagamaan umat Kristen.
“Massa melakukan perusakan terhadap pagar, kaca jendela, kursi, salib, sepeda motor, dan kendaraan milik korban, sehingga menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp50 juta,” ujarnya.
“Langkah penegakan hukum ini dilakukan untuk memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada korban serta menjaga kondusifitas wilayah Sukabumi,” tambahnya.
Pihaknya pastikan, pasca kejadian situasi di TKP sudah kondusif dan kasus ini menjadi atensi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan.
“Saat ini, ketujuh tersangka telah dilakukan penahanan di Polres Sukabumi guna proses penyidikan lebih lanjut,” pungkasnya.