Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat pada Sabtu 23 Mei 2025, mulai dari bencana akibat cuaca ekstrem di wilayah Bandung hingga bantuan operasi bagi remaja Karawang yang kelaminnya berubah.
Derasnya arus sungai yang meluap akibat kiriman air dari wilayah hulu menyebabkan bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jalan Ciumbuleuit, Gang Sukarisi RT 7 RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, ambruk pada Jumat (23/5/2025) sore.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga sekitar sempat panik karena lokasi bangunan berada persis di tepi aliran sungai yang mendadak meluap dan menghantam fondasi bangunan.
Pengelola PAUD Tuty Kurniawati menjelaskan, perisitiwa ambruknya bangunan itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB saat kondisi sedang turun hujan. Namun menurut Tuty, bangunan yang ambruk itu tidak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Kejadian sekitar jam 2 pas lagi hujan deras. Bruk, ambruk semuanya, keras (suaranya) terdengar sampai rumah juga,” jelas Tuty saat diwawancarai.
“Barang-barang aman tidak ada yang di dalam, cuma bangunan aja,” sambungnya.
Dia mengatakan, bangunan itu memang sudah lama dikosongkan karena kondisi kirmir yang telah retak sejak lama. Aktivitas belajar mengajar kemudian dilakukan di masjid yang lokasinya berada di sisi bangunan PAUD yang ambruk.
“Jadi pembelajaran sementara di masjid,” katanya.
Sementara Halim, salah seorang saksi mata menyebut, bangunan tersebut ambruk karena derasnya air sungai. Bahkan air sempat meluap dan menggenangi jalan gang di sana.
Selain merobohkan bangunan, banjir juga mengikis kirmir jalan. Warga pun terpaksa menutup jalan dengan sebatang bambu agar tidak ada warga lain yang melintas karena khawatir terjadi longsor susulan.
“Hujan nggak terlalu deras tapi kondisi sungai lumayan tinggi. Itu jam 2 kemudian sempat surut air, tapi tiba-tiba air naik lagi dan langsung terjadi ini (bangunan ambruk),” ucap Halim.
Menurut Halim, wilayah Gang Sukarisi termasuk yang rawan terjadi banjir saat hujan turun dengan deras. Sebab kata dia, sungai yang melintasi pemukiman warga, memiliki hulu di kawasan dataran tinggi.
“Kiriman dari atas, dari Lembang. Kalau di sana hujan pasti air meluap,” ujarnya.
Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah calon haji asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia di Makkah. Jemaah calon haji bernama Koswara Katum Mohamad Idris, meninggal dunia di usia 65 tahun pada Rabu (21/5/2025) pukul 17.15 waktu Arab Saudi.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Ciamis Nana Supriatna membenarkan hal itu. Satu jemaah calon haji tersebut warga Kertasari, Kecamatan Ciamis, masuk dalam kloter 32 JKS.
“Ya, benar, satu jemaah meninggal dunia atas nama Koswara Katum Mohamad Idris berusia 65 tahun, warga Perum Kertasari Ciamis,” ujar Nana, Jumat (23/5/2025).
Nana menjelaskan, almarhum sudah berada beberapa hari di Makkah karena berangkat dari Ciamis pada Jumat (16/5/2025). Menurut informasi dari petugas kesehatan, almarhum didiagnosa mengalami serangan jantung.
Kronologisnya, menurut informasi dari petugas haji, almarhum setelah selesai salat Assad berjamaah di Masjid Hotel hendak ke Masjidil Haram. Namun saat di depan masjid Koswara tiba-tiba muntah-muntah.
“Jemaah lain yang bersamanya kemudian menghubungi petugas kesehatan. Yang bersangkutan oleh petugas diberikan kursi roda lalu diantarkan ke kamar hotel,” ucapnya.
Sesampainya di kamar hotel, Koswara kemudian dibaringkan di atas kasur. Petugas kesehatan kemudian membersihkan sisa muntahan yang ada di mulutnya. Sedangkan istrinya mengambil air minum untuk suaminya.
“Ketika sedang dibersihkan sisa muntahan dari mulutnya, almarhum meninggal dunia,” ungkapnya.
Petugas kesehatan pun melakukan diagnosa, hasilnya almarhum mengalami serangan jantung atau henti jantung (cardiac arrest). Jenazah dipulasara Syarikah seusia prosedur di sana.
“Setelah didiagnosa, almarhum terkena cardiac arrest atau istilahnya serangan jantung. Setelah salat subuh, jasad almarhum lalu di salatkan,” katanya.
Setelah menerima informasi meninggalnya Koswara Katum Mohamad Idris, pihak Kemenag Ciamis langsung memberitahu pihak keluarga. “Informasi dari pihak keluarga tidak punya riwayat penyakit apa-apa, kita juga sudah memberitahu pihak keluarga,” pungkasnya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebabkan kawasan wisata Lembang, disergap banjir di banyak titik, Jumat (23/5/2025).
Banjir menggenangi Jalan Maribaya, Desa Kayuambon, menyebabkan pemotor jatuh sampai kendaraannya terseret arus air yang debitnya cukup deras. Banjir cukup tinggi juga merendam Jalan Panorama di depan Pasar Panorama Lembang.
Warga di sekitaran Jalan Maribaya, buru-buru mengabadikan momen saat motor terseret arus banjir. Sebagian warga dan pengendara lainnya berusaha menolong pengendara yang terbawa arus.
“Iya hujannya deras banget, jadi jalannya banjir. Banjir lebih dari 50 sentimeter, arusnya kencang. Tadi ada motor yang terbawa arus, pengendaranya jatuh,” kata Gunawan (40), warga setempat saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).
Gunawan mengatakan, motor terseret banjir sekitar 30 meteran. Beruntung banyak warga yang membantu sehingga motor dan pengendaranya yang memaksa menerobos banjir bisa diselamatkan.
“Alhamdulillah selamat, tadi banyak yang menolong juga. Cuma memang agak sulit karena deras banjirnya. Ini enggak cuma sekali, sudah beberapa kali setiap banjir pasti ada yang terbawa arus,” kata Gunawan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD KBB Meidi mengatakan, hujan deras pada Jumat siang menyebabkan bencana banjir dan longsor di Lembang. Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan titik bencana keseluruhan.
“Betul, Jalan Kayuambon banjir sampai ada yang terbawa arus. Di Jalan Panorama juga, motor banyak yang mogok terendam banjir. Kemudian kita terima informasi longsor di Jayagiri. Saat ini masih assessment,” kata Meidi.
Sebuah mobil dan truk tanki air bersih terlibat tabrakan di Jalan Raya Kopo-Katapang, Desa Pangauban, Kabupaten Bandung, Jumat (23/5/2025). Satu orang pengemudi mobil inisial IW (34) meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmaja membenarkan kejadian. Saat ini, kata dia, petugas telah selesai melakukan evakuasi kedua kendaraan yang terlibat tabrakan.
“Iya telah terjadi kecelakaan lalu lintas. Kedua kendaraan telah dievakuasi,” ujar Danu, Jumat (23/5/2025).
Danu menjelaskan, peristiwa nahas itu bermula saat mobil yang dikendarai IW dan penumpangnya BP (40) melaju dari arah Katapang menuju ke Soreang dengan kecepatan tinggi.
“Ketika sampai di TKP, tiba-tiba pengendara roda empat Daihatsu Grandmax tidak bisa menguasai kendaraannya, kemudian oleng dan mengambil jalan terlalu kekanan (pindah jalur),” katanya.
Kemudian dari arah berlawanan terdapat truk tanki air bersih yang dikendarai oleh pria inisial YP (44) dan penumpangnya inisial R (23). Akhirnya tabrakan tidak bisa dihindarkan.
“Kedua kendaraan langsung mengalami kecelakaan,” jelasnya.
Akibat peristiwa tersebut, pengemudi mobil inisial IW mengalami luka berat dan langsung meninggal dunia. Kemudian yang lainnya mengalami luka-luka ringan.
“Pengemudi mobil IW meninggal dunia di lokasi kejadian. Penumpang mobilnya inisial BP luka ringan. Terus pengemudi truk YP dan penumpangnya R luka ringan. Semua korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat,” ucapnya.
Dia menambahkan situasi lalu lintas sempat mengalami kepadatan saat petugas melakukan evakuasi kedua mobil. Namun saat ini kondisi lalu lintas telah kembali normal.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Sempat terjadi kepadatan karena evakuasi. Sekarang lalin sudah lancar kembali,” pungkasnya.
Sekelompok pemuda terlibat perkelahian di Jalan Maribaya, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Kamis (22/5/2025) malam.
Akibat perkelahian itu, seorang pemuda mengalami luka akibat dianiaya lalu ditusuk menggunakan pecahan kaca dari botol minuman. Saat ini korban sedang menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin.
“Kami sudah terima informasinya, kejadiannya tadi malam menjelang Jumat dini hari. Di sekitaran Kayu Ambon,” kata Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).
Hadi mengatakan perkelahian sekelompok pemuda itu diduga karena permasalahan asmara. Terduga pelaku melihat kekasihnya dibonceng menggunakan sepeda motor oleh korban.
“Cemburu, karena saat melihat pacarnya dibonceng langsung pemuda yang naik motor itu langsung dianiaya oleh terduga pelaku,” kata Hadi.
Tak cuma duel, terduga pelaku lalu menghubungi empat orang temannya yang seketika datang ke lokasi kejadian. Mereka lalu bersama-sama menganiaya korban sampai terjadi penusukan.
“Jadi semua ikut menganiaya, kemudian di situ ada botol yang dipecahkan terduga pelaku sebagai pacar perempuan yang dibonceng korban, kemudian ditusukkan ke korban,” kata Hadi.
Hadi mengatakan sampai saat ini pihak keluarga korban belum ada yang membuat laporan resmi terkait kejadian tersebut. “Laporan resmi dari korban belum ada, namun karena korban terluka akan kami tindaklanjuti dengan penjemputan terhadap para pelaku,” ujar Hadi.
RSM, remaja pengidap Differences in Sex Development (DSD) asal Kecamatan Tempuran, dipanggil Bupati Karawang Aep Syaepuloh. Ia memastikan proses operasi dilakukan pekan depan, dan kasus medis langka itu ditangani segera serta dapat mengawalan penanganan medis secara intesif.
Aep Syaepuloh menuturkan RSM remaja yang mengalami perubahan itu dipastikan bakal dioperasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. “Kita pastikan akan dioperasi karena keinginan neneknya agar ini segera dioperasi,” ujar Aep saat pertemuan di Kantor Bupati Karawang, Jumat (23/5/2025).
Ia mengungkap, berdasarkan hasil koordinasi RSUD Karawang dan RSHS Bandung, RSM dipastikan bisa dioperasi pekan depan, dan hari ini menjalani pemeriksaan awal.
“Hasil koordinasi kami di RSUD Karawang dan Dinkes memastikan bahwa RSM akan mulai dioperasi minggu depan hari Selasa (27/5), saya juga meminta agar Dinkes mengawal ini sampai dengan proses pemulihan hingga penyembuhan,” kata dia.
Secara pribadi, kata Aep, ia juga menyisihkan untuk bekal keluarga RSM selama proses menjalani operasi hingga pemulihan termasuk tempat istirahat selama menunggu jadwal operasi dan pemulihan di Bandung.
“Jika Selasa langsung operasi, berarti Senin harus sudah di sana, karena kan harus istirahat di sana dia, karena ini butuh perawatan intensif, saya pastikan keluarga juga harus ada bekal dan tempat istirahat, nanti saya siapkan,” imbuhnya.
Selain dari pada proses penanganan medis, keluarga RSM yang hidup keterbatasan ekonomi dengan rumah gubuk juga jadi perhatian Aep, ia telah berkoordinasi dengan Kodim 0604 Karawang yang akan membangunkan rumah layak untuk keluaganya.
“Insyaallah allah kita realisasikan juga renovasi. Temboknya hanya tripleks, kamar mandi nggak ada, mungkin bisa dianggarkan sampai Rp 70-80 juta, nanti yang akan membangun Pak Dandim, agar keluarga juga dapat tempat tinggal layak,” ungkapnya.
Setelah proses operasi selesai, RSM diketahui ingin menimba ilmu di pondok pesantren, Aep juga mengaku telah menghubungi pengelola pondok pesantren di wilayah Tempuran.
“Tadi saya juga ngobrol ananda RSM katanya ingin sekali jadi santri, insyaallah tujuan menimba ilmu yang baik, saya sudah menghubungi pengelola pondok pesantren di Tempuran karena di sana juga ada pesantren kita pastikan RSM bisa jadi santri di sana,” ucap Aep.
Untuk mengatasi kesulitan ekonomi keluarga RSM, Aep juga berjanji akan mempersiapkan warung kecil di rumah setelah selesai di renovasi.
“Ini kakeknya kan cuma kuli di sawag, nenek katanya suka jualan, jadi nanti setelah rumah selesai di renovasi saya juga akan siapkan warung-warungan minimal bisa berjualan sendiri di rumah untuk jualan sembako,” pungkasnya.