Jabar Hari Ini: Admin Grup ‘Fantasi Sedarah’ yang Ternyata Warga Bandung

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (22/5/2025). Mulai dari terungkapnya sosok admin grup FB ‘Fantasi Sedarah’ yang merupakan warga Bandung hingga hengkangnya Nick Kuipers dari Persib.

Berikut rangkuman Jabar hari ini

Enam orang yang terlibat dalam kasus grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ dan ‘Suka Duka’ berhasil ditangkap Bareskrim Polri dan penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

Salah satunya admin sekaligus kreator grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ berinisial MR. Tersangka MR ditangkap di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, (19/5) lalu.

infoJabar menelusuri informasi penangkapan ini ke daerah tempat tinggalnya yang berada di salah satu kelurahan di Babakan Ciparay. Dari beberapa sumber yang ditemui, tidak ada satu warga pun yang mengetahui penangkapan MR.

infoJabar juga sempat mengonfirmasi terkait penangkapan MR ke Ketua RT setempat dan petugas Limas kelurahan setempat, namun mereka juga tak mengetahui informasi penangkapan ini.

Petugas Linmas kelurahan setempat mencoba mengkonfirmasi informasi ini kepada Ketua RW setempat Yogi Sulistio. Yogi membenarkan hal ini, namun menurut Yogi pada saat penangkapan dirinya juga tidak diberi tahu dan baru mengetahui penangkapan setelah MR sudah di Jakarta.

“Pelaporan ke kita tidak ada, jangankan ke RT RW dan kelurahan, polsek juga tidak ada yang tahu. Tahu itu setelah penangkapan baru ada laporan bahwa (MR) sudah ditahan,” kata Yogi kepada infoJabar.

Yogi menyebut, jika umur MR masih 20 tahun dan dia juga mengenal sosok MR secara pribadi. “Tahu orangnya. 20 tahun (usia), belum menikah,” Ujar Yogi.

Yogi menuturkan tidak ada perilaku menyimpang dari MR di mata warga. Yogi mengenal MR sosok yang pendiam. “Gitu, biasa, enggak ada masalah sama warga. Anaknya pendiam,” ujarnya.

Yogi mengaku tidak menyangka terkait penangkapan MR. “Tidak nyangka. Jangankan saya, keluarganya juga sama,” ujarnya. Disinggung terkait kronologi penangkapan, Yogi tak mengetahui hal tersebut. “Perihal itu enggak tahu, di rumah ditangkapnya,” pungkasnya.

Kelompok berandalan bermotor yang sempat membuat onar di Cirebon akhirnya berhasil diringkus. Saat ini, dari sejumlah pelaku yang terlibat, setidaknya ada tiga orang yang telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, aksi kelompok berandalan bermotor itu sempat menjadi sorotan usai aksi mereka terekam kamera warga dan videonya beredar luas di grup-grup aplikasi perpesanan.

Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok berandalan bermotor itu sedang menganiayanya seorang pemuda di halaman parkir minimarket yang ada di Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon.

Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka juga nampak menenteng beragam jenis senjata tajam berukuran besar. Peristiwa itu diketahui terjadi pada 20 Mei 2025 sekitar pukul 03.00 WIB.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, mengatakan bahwa kelompok yang berbuat onar di Cirebon beberapa waktu lalu itu merupakan anak-anak yang masih berstatus sebagai pelajar.

Oleh karenanya, dalam pers rilis pengungkapan kasus yang digelar di Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon, ketiganya tidak dihadirkan. Menurut Eko, mereka yang saat ini telah diamankan merupakan orang-orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.

“Kita telah mengamankan tiga orang anak yang berhadapan dengan hukum dengan inisial MD, FH dan R. Ini semua masih anak sekolah,” kata Eko.

“Yang membacok itu yang berinisial R. Kemudian yang dua orang lagi juga ada,” ujarnya melanjutkan.

Namun menurut Eko, tindakan ketiga pelaku tersebut sudah tergolong sebagai tindak kriminal. Sebab, dalam aksinya mereka melakukan penganiayaan terhadap seorang pemuda seusia mereka, hingga korban mengalami luka bacok di bagian belakang leher.

“Sementara ini akan kita proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi kita juga harus bisa membedakan batas mana itu kenakalan remaja, dan mana yang sudah mengarah ke kriminalitas. Jadi akan kita sesuaikan dengan tindakan-tindakan yang sudah dilakukan oleh anak-anak yang berhadapan dengan hukum ini,” ucap Eko.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga turut mengamankan barang bukti berupa berbagai jenis senjata tajam berukuran besar.

Terkait motif, Eko menjelaskan bahwa aksi pengeroyokan tersebut diawali dari adanya empat kelompok yang janjian untuk melakukan aksi tawuran. “Jadi ini ada empat kelompok anak-anak pelajar yang janjian untuk melakukan tawuran,” ucapnya.

Menurut Eko, baik para pelaku maupun korban yang dikeroyok itu berasal dari kelompok-kelompok yang telah janjian untuk melakukan aksi tawuran.

“Ada empat kelompok. (Korban) dari salah satu kelompok, karena ada empat kelompok. Jadi ini antarkelompok,” kata Eko.

Bek Persib Bandung, Nick Kuipers, menyampaikan salam perpisahan kepada bobotoh. Nick sepertinya dipastikan tidak akan memperkuat Maung Bandung kembali untuk musim depan.

Salam perpisahan itu Nick Kuipers unggah di Instagram pribadinya. Kontrak Nick bersama Persib diketahui akan berakhir pada 31 Mei 2025.

“Saya berharap dapat menyampaikan pesan ini selama beberapa tahun lagi, tetapi saya ingin memberi tahu semua orang bahwa kisah saya di Bandung akan segera berakhir,” kata Nick dalam unggahannya sebagaimana dilihat infoJabar, Kamis (22/5/2025).

Persib Bandung memboyong Nick Kuipers pada putaran kedua Liga 1 musim 2018/2019. Sudah 6 tahun Nick berseragam Pangeran Biru dan mempersembahkan gelar juara Liga 1 musim 2023/2024 dan 2024/2025.

Di Persib Bandung, Nick total sudah memainkan 157 pertandingan. Nick tak tergantikan sebagai palang pintu di lini bertahan dan turut menyumbang 9 gol dan 6 assist di semua kompetisi.

Sayangnya, perjalanan Nick Kuipers dan Persib harus berhenti di musim ini. Nick secara emosional menyampaikan salam perpisahan karena merasa begitu bangga bisa menjadi bagian dari Persib Bandung.

“Saya membuat video ini dengan sepenuh hati, dan setiap kata mencerminkan emosi dan penghargaan murni yang saya miliki untuk kalian semua. Terima kasih kepada semua orang yang telah membuat saya dan keluarga merasa seperti di rumah selama enam tahun terakhir,” ucapnya.

“Mari kita tutup bab ini dengan pesta besar Sabtu depan, karena itulah yang pantas kita dapatkan setelah menambahkan dua bintang lagi ke lambing kita. Kita akan bertemu lagi,” tutupnya.

Isu pungutan liar (pungli) kembali mencuat di dunia pendidikan. Kali ini, SMKN 13 Kota Bandung jadi sorotan setelah muncul dugaan pungli yang nilainya mencapai Rp5,5 juta per siswa.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VII Jawa Barat Asep Yudi Mulyadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil pihak sekolah dan komite untuk dimintai klarifikasi. “Kami sudah memanggil komite dan pihak sekolah untuk dimintai klarifikasi terkait dengan adanya aduan pungutan,” kata Asep, Kamis (22/5/2025).

Meski proses klarifikasi sudah berjalan, Asep menegaskan belum bisa menarik kesimpulan apakah dugaan pungli itu benar adanya. “Masih dalam proses pemeriksaan. Karena kami juga harus mengedepankan asas praduga tak bersalah,” jelasnya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa jika terbukti melakukan pungutan, sekolah tersebut akan dikenai sanksi sesuai aturan. Dia juga menyebut, sekolah negeri tidak dibolehkan melakukan pungutan kepada siswa dalam bentuk apapun.

“Apabila terbukti melakukan pungutan akan ada sanksi. Nanti keputusannya di Pak Kadis. Pada prinsipnya, sekolah negeri tidak diperbolehkan adanya pungutan,” tegasnya.

Polisi membongkar sindikat pengedar uang palsu di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang tidak hanya menyebar rupiah palsu, tetapi juga menyimpan mata uang asing palsu Brasil senilai Rp11 miliar.

Empat tersangka berinisial AK (46), WS (46), HM (44), dan MS (39) ditangkap Satreskrim Polres Kuningan dalam dua lokasi berbeda, Senin (19/5/2025). Penangkapan berawal dari laporan warga soal aktivitas mencurigakan di sebuah wisma di Kecamatan Jalaksana.

Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar mengatakan di lokasi pertama polisi mengamankan AK dengan barang bukti 500 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu di Jalaksana. Dari pengembangan, tiga tersangka lainnya ditangkap di hotel wilayah Cilimus.

“Modusnya mereka mencetak (uang palsu) di Ngawi, kemudian dilakukan pengembangan AK ke Kuningan untuk mengedarkan uang palsu ke WS, HM dan MS. Keempatnya kita tangkap,” katanya Akbar, Kamis (22/5/2025).

Akbar menjelaskan dari hasil penyelidikan AK berperan sebagai perantara yang menyuplai uang palsu ke WS, HM, dan MS dengan sistem tukar 3 banding 1 atau tiga lembar uang palsu ditukar satu lembar uang asli.

Selain uang rupiah palsu senilai Rp52 juta, polisi juga menyita 1.000 lembar uang Real Brasil palsu yang jika dikonversi setara Rp11 miliar. Barang bukti lain yang diamankan meliputi empat unit ponsel, satu mobil Daihatsu Xenia, tas, dompet, dan senter.

“Kita juga mengamankan seribu lembar uang palsu mata uang asing dari Brasil. Bila dilihat (konversi) sekitar 11 miliar. Kita akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan kepada tersangka dan koordinasi dengan kedutaan Brasil di Indonesia,” kata Akbar.

Akbar menjelaskan para tersangka bukan berasal dari Kuningan, AK dari Karawang, WS dan HM dari Bogor, serta MS dari Tangerang. Berdasarkan pemeriksaan awal, uang palsu tersebut belum sempat diedarkan. Mereka baru tiba di Kuningan malam sebelum ditangkap.

“Sasaran untuk pengedar uang palsu di warung-warung kecil, kemudian toko-toko yang tidak dilengkapi CCTV, dan tidak dilengkapi dengan alat deteksi uang palsu. Uang asli dapat kita lihat dengan 3 cara, dilihat, diraba dan diterawang,” kata Akbar.

1. Sosok Admin Grup FB ‘Fantasi Sedarah’ Asal Bandung

2. Janji Tawuran di Minimarket Cirebon, 3 Pelajar Ditangkap

3. Nick Kuipers Pamit dari Bandung

4. Dugaan Pungli di SMKN 13 Bandung

5. 4 Pria di Kuningan Ditangkap Bawa Real Brasil Palsu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *