Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron mengajukan gugatan terkait tuduhan influencer Amerika Serika yang menyebut Brigitte terlahir sebagai lelaki. Selain gugatan, pihak Macron juga menyewa detektif swasta untuk menyelidiki.
Hal itu diungkapkan Pengacara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron. Langkah ini diambil sebelum pasangan tersebut mengajukan gugatan hukum terkait tuduhan bahwa Brigitte terlahir sebagai laki-laki.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Melansir infoNews sebagaimana laporan Financial Times, Selasa (12/8/2025), penyelidikan itu menghasilkan informasi rinci mengenai Owens, termasuk jejaringnya dengan tokoh-tokoh sayap kanan di Prancis, kedekatannya dengan figur populis di AS dan Inggris, serta popularitasnya di media pemerintah Rusia. Investigasi juga mengungkap interaksi Owens dengan seorang nasionalis di Rusia.
Owens, yang dikenal sebagai influencer sayap kanan dengan jutaan pendengar, dituding menyebarkan “fiksi yang aneh, memfitnah, dan mengada-ada” melalui podcast berseri yang menuduh Brigitte Macron terlahir sebagai laki-laki bernama Jean-Michel Trogneux.
“Keluarga Macron mengajukan gugatan ini dengan pengetahuan penuh tentang siapa yang bersekutu dengan Owens,” kata Dan Nardello, CEO Nardello & Co sekaligus mantan jaksa federal di New York.
Kasus ini menjadi contoh langka seorang kepala negara aktif yang menggugat influencer daring terkait konten mereka. Gugatan pencemaran nama baik diajukan pada Juli lalu ke pengadilan tinggi Delaware, AS, setelah Owens berulang kali menolak mencabut pernyataan yang dianggap palsu.
Pengacara Macron, Tom Clare dari firma Clare Locke, spesialis kasus pencemaran nama baik menyatakan bahwa gugatan ini juga didorong oleh keinginan Macron dan istrinya untuk memahami motivasi Owens menyoroti kehidupan mereka.
Clare menegaskan bahwa Macron dan Brigitte siap hadir langsung di persidangan di Delaware.
Artikel ini sudah tayang di infoNews