Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyoroti masih rendahnya keterwakilan perempuan di DPRD Jawa Barat dan menegaskan perlunya langkah serius untuk memperkuat peran perempuan di parlemen.
Hal itu menyusul masih rendahnya jumlah keterwakilan perempuan yang baru mencapai 22,5 persen pada Pemilu 2024, masih jauh dari ketentuan minimal 30 persen sesuai amanat Undang-undang Pemilu.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif yang digelar di Kantor DPRD Jabar, Rabu (19/11/2025).
“Hasil Pemilu 2024 kemarin kita sekitar 22,5 persen. Karena itu Kaukus Perempuan dan teman-teman parlemen perempuan di Jawa Barat terus melakukan upaya untuk bisa memenuhi 30 persen. Termasuk partai politik,” ujar Ineu dalam keterangannya.
Ia berharap berbagai pelatihan dan sosialisasi dapat menumbuhkan minat perempuan untuk terlibat langsung dalam proses politik dan parlemen.
“Supaya mereka juga tertarik. Ini tantangan ya, mengoptimalkan 30 persen perempuan. Harus ada komitmen bersama, seluruh partai politik, organisasi perempuan,” katanya.
Menurutnya, komitmen partai politik menjadi kunci. Ruang bagi perempuan tidak boleh hanya dipenuhi sebagai kewajiban administrasi, tetapi harus diwujudkan secara nyata dalam pencalonan hingga keterpilihan.
“Kami harapkan, 30 persen itu bukan hanya prosesnya. Tapi harus betul-betul nanti pada saat keterpilihannya itu sudah memenuhi 30 persen,” ujarnya.
“Alhamdulillah PDI Perjuangan setiap periode selalu lebih dari 30 persen. Partai lain pun yang tergabung juga ingin memenuhi kuota 30 persen,” tutup Ineu.







