Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, kini bisa bernapas lega, mereka berhasil lepas dari jeratan pinjaman bank emok, rentenir, hingga pinjaman online (pinjol), berkat dukungan Pemerintah Desa melalui pembentukan dan pembinaan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satunya adalah Edah, anggota dari satu dari sebelas kelompok UMKM yang telah terbentuk di desa tersebut. Bersama rekan-rekannya, Edah kini fokus memproduksi berbagai jenis camilan, seperti keripik pisang dan peyek.
“Saya sempat terjerat bank emok, tapi setelah adanya bantuan UMKM ini, saya diajak dan dibina sehingga alhamdulillah bisa lepas dari pinjaman bank emok,” ujar Edah kepada infoJabar sambil menggoreng keripik pisang, Kamis (24/04/2025).
Dalam sepekan, kelompok UMKM yang ia ikuti mampu mengolah hingga 50 kilogram pisang untuk dijadikan camilan. Produk mereka dipasarkan ke warung-warung sekitar, pasar tradisional, hingga ditampilkan di rest area Tol Cipularang.
“Kita simpan di warung-warung wilayah sekitar, kita kirim ke pasar-pasar, ada juga yang dari semua kelompok UMKM disimpan di rest area tol Cipularang,” katanya.
Kepala Desa Sukajaya, Nirwan Hermawan, menjelaskan langkah ini merupakan bagian dari implementasi instruksi Gubernur Jawa Barat untuk memutus mata rantai ketergantungan masyarakat terhadap rentenir dan bank emok. Pemerintah desa memberikan dukungan berupa modal usaha dan pelatihan agar para ibu rumah tangga bisa mandiri secara ekonomi.
“Para ibu rumah tangga di Desa Sukajaya sekarang sudah terbebas dari jeratan bank emok karena mereka sekarang sudah punya penghasilan sendiri dari usahanya membuat produksi makanan seperti kripik pisang dan peyek” ucap Kades.
Ia menambahkan, hingga kini terdapat sebelas kelompok UMKM yang dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga serta para pemuda desa. Bidang usaha yang digeluti pun beragam, mulai dari kuliner, kerajinan wayang golek, hingga budidaya ikan.
“Sudah ada sebelas kelompok UMKM yang dikelola para ibu rumah tangga dan para pemuda di desa ini” pungkasnya.