Ibu Hamil yang Hilang Misterius di Puskesmas Bandung Ditemukan, Pria Tasik Sebar Video Asusila, dan Kasus Kematian Wanita Tua di Rumah

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (30/4/2025). Mulai dari ibu hamil yang sempat hilang di Bandung sudah ditemukan hingga terbongkarnya joki UTBK di ISBI Bandung.

Berikut rangkuman Jabar hari ini

Ibu hamil berinisial SR sebelumnya ditulis SH yang dilaporkan hilang usai melakukan pemeriksaan kandungan di Puskesmas Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (23/4) sudah ditemukan. Ibu hamil tersebut kini sudah kembali ke keluarganya.

Dari informasi pihak kepolisian, SR yang merupakan warga Kabupaten Garut ditemukan masih di wilayah Bandung, Selasa (19/4) kemarin.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan komunikasi dan kerjasama dengan Resmob Polrestabes Bandung untuk Siti Rohmah yang hilang di puskesmas dan bisa ditemukan dan kembali ke suaminya,” kata Kapolsek Rancasari Kompol Herman Junaidi dalam unggahan Instagram Polsek Rancasari, Rabu (30/4/2025).

“Saat kami melakukan tracking digital, HP SR aktif dan kami temukan di sekitar Rumah Sakit Humana Prima dan anggota mencari akhirnya ketemu,” tambahnya.

Dari hasil pemeriksaan SR dan suaminya OK, Herman menyebut, keduanya sempat cekcok. Karena alasan itu, SR pergi dan tak mengabari sang suami serta mematikan HP nya.

“Hasil keterangan dari SR dan suami ada cekcok sebelum pergi dan meninggalkan Puskesmas Derwati mereka punya masalah di rumah tangganya,” ujarnya.

Disinggung kemana dan dengan siapa SR saat meninggalkan Puskesmas Derwati, Herman mengatakan, masih didalami. Namun menurutnya, SR sempat ke Jakarta, untuk urusannya belum diketahui.

“Akan kita dalami, berdasarkan keterangan dari SR dan suaminya, dia hanya main di seputaran Jakarta, lalu kembali ke Bandung dan ada di sekitaran Humana Prima,” jelasnya.

“Kami belum dapat keterangan lebih lanjut, nanti kita dalami lagi, sendiri (pergi ke Jakarta),” tambahnya.

Terkait dugaan lain, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Herman pastikan jika SR dalam kondisi sehat saat ditemukan.

“Walaupun sudah ditemukan dan dikembalikan, kami akan tetap dalami apabila ada hal-hal lain sesuai keterangan AH dan suaminya. Alhamdullilah dalam kondisi sehat,” pungkasnya.

Anak di bawah umur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban kekerasan seksual. Pelaku menjalin hubungan dengan korban yang waktu itu masih di bawah umur. Kemudian pelaku menyetubuhi korban dan merekam tindakan asusilanya.

Kekerasan seksual yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi sejak 2022 sampai akhir tahun 2024. Pelaku kemudian menyebarkan video tindakan asusila itu melalui akun media sosial korban.

“Kami kedatangan masyarakat bersama KPAI melaporkan tindakan asusila yang dilakukan pria berusia 22 tahun pada anak 16 tahun waktu itu. Kejadianya tahun 2022 sampai akhir 2024,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta pada infoJabar, Rabu (30/4/2025).

Rindwan menambahkan pelaporan juga menyertakan video asusila yang sengaja disebar pelaku. “Ya, dilengkapi adanya video asusila. Kami dalami semuanya,” kata AKP Ridwan Budiarta.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto menyebut pelaku diduga sengaja mengunggah video asusila dan foto-foto vulgar melalui media sosial korban. Media sosial korban dikuasai pelaku untuk menyebarkan video asusila ini. Video yang disebar itu berdurasi 1 menit 20 info.

“Jadi memang ada temuan video yang tidak layak ditonton, yang diduga sengaja disebar terduga pelaku ini,” kata Ato Rinanto.

Ato menambahkan aksi ini dilakukan karena terduga pelaku kecewa hubungan asmaranya tidak direstui orang tua korban. “Selama menjalin asmara keduanya pernah melakukan hubungan badan beberapa kali layaknya suami istri. Tetapi, orang tua korban perempuan tidak merestuinya karena saat itu usia korban masih 16-17 tahun dan meminta agar fokus untuk bersekolah, jadi dia kecewa lalu dugaannya sebarkan video itu,” kata Ato Rinanto.

Ato memastikan, KPAID akan mendampingi pemulihan psikis korban serta penyelesaian kasusnya. Masyarakat diminta tidak menyebarluaskan video asusila. “Mengingat perempuan tersebut masih di bawah umur ketika kejadian dan sekarang usianya sudah 18 tahun, tapi untuk proses penyelidikan tengah berjalan. Kami ingatkan jangan disebar lagi videonya. Korban alami trauma psikis dan kami akan pulihkan,” pungkasnya.

Seorang guru mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat gaduh usai menugasi siswanya menggambar alat reproduksi.

Guru tersebut kemudian merekam aktivitas para siswa di dalam kelas yang sedang fokus mengerjakan tugas. Terlihat seorang siswa sedang menggambar alat kelamin laki-laki di sebuah kertas.

Video yang viral di media sosial itu menuai beragam reaksi. Kebanyakan menyayangkan cara guru menyampaikan tugas alat reproduksi dan ngonten di tengah aktivitas pembelajaran.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cililin, Syaepuddin mengatakan guru mata pelajaran Biologi itu saat ini sedang diistirahatkan sembari menunggu proses pendalaman kegiatan pembelajaran yang diampunya oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Provinsi Jawa Barat

“Saat ini yang bersangkutan sedang diistirahatkan dulu, sambil menunggu proses (pemeriksaan oleh KCD). Kondisinya down (syok) juga,” kata Syaepuddin saat dikonfirmasi, Rabu (30/4/2025).

Sejak viral beberapa hari lalu, Syaepuddin mengatakan ia langsung mengklarifikasi konten tersebut pada guru tersebut. Sampai akhirnya terendus oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat.

“Hasil komunikasi itu, yang bersangkutan mengakui kesalahannya. Kita tunggu prosesnya yang sedang berjalan saja,” ujar Syaepuddin.

Syaepuddin mengatakan pihaknya memberikan pendampingan dan dukungan moril pada guru tersebut. Tak cuma itu, pendampingan juga diberikan pada siswa yang terekam di dalam konten.

“Tentunya kita berikan pendampingan buat yang bersangkutan dan siswa ya,” kata Syaepuddin.

Praktik kecurangan ditemukan dalam proses Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025. Salah satu lokasi kecurangan berada di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Dalam proses pelaksanaan UTBK, panitia menemukan dua orang joki yang menggantikan lima peserta ujian. Keduanya menggunakan modus, yakni menduplikasi foto kartu peserta.

Ketua Pelaksana UTBK ISBI Bandung Indra Ridwan mengatakan, ada dua kasus joki yang ditemukan saat pelaksanaan UTBK 2025, yakni pada Jumat 25 April dan Minggu 27 April. Dua pelaku joki bernama Lucas Valentino Nainggolan dan Khamila Djibran.

Untuk kasus pertama yang dilakukan Lucas, Indra menjelaskan, awalnya pengawas ujian mendatangi seorang peserta yang diduga saat itu telah melakukan ujian di sesi sebelumnya. Saat itu, kata dia, pengawas menduga peserta memiliki saudara kembar.

“Pada Jumat 25 April 2025 pukul 12.15 WIB dalam pelaksanaan UTBK sesi 6 di ISBI Bandung, seorang pengawas mengunjungi peserta yang tampaknya mengikuti ujian di sesi sebelumnya. Kecurigaan ini muncul sebelum peserta memasuki ruang ujian. Pengawas sempat menduga peserta itu memiliki saudara kembar,” kata Indra, Rabu (30/4/2025).

Menurut Indra, karena waktu ujian yang segera dimulai, yang bersangkutan kemudian dibolehkan mengikuti UTBK. Di saat bersamaan, panitia melakukan penelusuran dan mendapati ada perbedaan identitas antara pelaku joki dengan data peserta.

“Panitia telusuri dugaan perbedaan identitas, setelah lakukan pencocokan, ditemukan sesi 1 terdapat peserta dengan foto mirip tapi nama beda, dan rekaman CCTV buktikan bahwa yang bersangkutan orang yang sama,” terangnya.

Setelah dimintai keterangan, yang bersangkutan mengakui jika dirinya telah mengikuti ujian di sesi sebelumnya sebagai joki. Menurut Indra, joki tersebut diminta menggantikan 3 peserta UTBK atas suruhan seseorang berinisial T.

“Setelah sesi 6 peserta dimintai keterangan panitia UTBK ISBI dan peserta mengakui ikut ujian sesi 1 sebagai joki, dan nama asli Lucas Valentino dan terkonfirmasi fotokopi KTP, dan mengakui gantikan peserta lain. Jadi joki atas perintah inisial T,” ungkap Indra.

“Sehingga panitia lakukan penelusuran dokumen album bukti hadir peserta (ABHP), menemukan ada 3 peserta lain yang digantikan. Pelaku kemudian diminta tandatangan berita acara kecurangan,” sambungnya.

Sementara untuk joki kedua dengan pelaku bernama Khamila Djibran, dapat diketahui panitia saat secara tidak sengaja panita UTBK hendak mencetak kartu ujian milik seorang peserta di sesi 9. Saat itu, panitia menemukan ada kemiripan foto dengan peserta sebelumnya.

“Pas panitia cetak kartu peserta, ditemukan ada kemiripan foto peserta di sesi ujian sebelumnya, sehingga dipanggil untuk dimintai keterangan terkait temuan tersebut. Hasilnya peserta mengakui menggantikan 2 peserta berbeda dalam 2 sesi ujian dan nama aslinya Khamila Djibran,” tutur Indra.

Menurutnya, Lucas dan Khamila sama-sama menjadi joki atas suruhan seseorang berinisial T. “Melakukan aksi joki berdasarkan perintah inisial T dan ini sama seperti yang menyuruh Lucas,” jelasnya.

Atas temuan dua joki tersebut, Indra menyebut panitia UTBK ISBI langsung membuat laporan dan menyerahkan tindaklanjut adanya praktik kecurangan tersebut ke panitia UTBK di tingkat pusat.

“Kewenangan panitia UTBK ISBI buat berita acara yg dilaporkan ke pusat, sehingga tindaklanjutnya dilakukan pusat semua,” tutup Indra.

Rumah tua berlantai dua yang berada di kawasan permukiman padat penduduk di Gang Reuma Kaler, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong mendadak menjadi sorotan.

Rumput liar tumbuh di halaman rumah itu. Pada masanya rumah itu tergolong rumah mewah meski ada di dalam kawasan permukiman. Namun kondisinya sudah lama tidak terawat.

Hal tersebut dapat dilihat dari luar rumah, bagian cat rumah ini sudah usang, temboknya berlumut, kaca jendela sebagian hilang, plafon rumah bolong dan pagar sudah berkarat.

Setiap orang yang melintas akan menganggap rumah itu rumah kosong atau tak berpenghuni. Namun kenyataanya rumah itu berpenghuni, hanya kondisinya saja tidak taurus.

Rumah itu kini menjadi sorotan warga sekitar setelah mengetahui pemilik rumah berinisial T (80) meninggal dunia dan dikuburkan anaknya inisial C (60) di rumahnya.

“Kami sampaikan, kita simpulkan dari keluarga besar, kematian itu wajar karena sakit dan sudah sepuh, sebetulnya yang jadi heboh anaknya (menguburkan ibunya di rumah), kakak sepupu kami ada kelainan kejiwaan, hingga saat ini sudah tiga kali rehab, nanti kalau police line sudah dibuka nanti dilihat rekam medis terkait gangguan kejiwaannya,” kata perwakilan keluarga Yayan kepada infoJabar, Rabu (30/4/2025).

“Malam pihak keluarga sudah menguburkan secara wajar, dibantu warga, Pak RT dan Pak RW, dilihat dari fisik tak ada kelainan, jadi kami simpulkan ini kematian yang wajar karena lanjut usia,” ujarnya.

Yayan sebut, jika C dikenal sosok anak yang menyayangi ibunya. Pihak keluarga belum mengetahui alasan C kuburkan jasad sang ibu di rumahnya.

“Anak ini sayang banget ke ibunya, mungkin kalaf, dia kuburkan ibunya di kamar dia, mungkin kalau dilihat dalamnya sekitar 1 meteran, kemarin saya melihat sama Inafis,” jelasnya.

Belum diketahui kapan T meninggal. Meski demikian kondisi tubuhnya masih utuh. “Dugaannya belum tahu, tapi kalau sudah lama mayat tidak akan utuh, tapi dilihat secara fisik kondisi tubuh masih utuh, alhamdulillah tidak ada hal diluar kewajaran,” tuturnya.

Menurut Yayan, jasad T sudah dikuburkan di TPU Cikutra. Pihak keluarga juga sepakat menolak jenazah T diautopsi. “Kami sebagai keluarga besar menyebut, kematian ini wajar, keluarga juga menolak untuk diotopsi, lihat dari fisik wajar, enggak ada luka,” tuturnya.

Ibu Hamil yang Hilang Misterius di Puskesmas Bandung Ditemukan

Cinta Tak Direstui, Pria Tasik Sebar Video Asusila

Guru SMA KBB yang Tugasi Siswa Gambar Alat Reproduksi Diistirahatkan

2 Pelaku Joki di ISBI Bandung Gantikan 5 Peserta UTBK 2025

Kematian Wajar Wanita Tua yang Dikubur di Dalam Rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *