Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Sukabumi sejak beberapa hari terakhir memicu bencana longsor dan kerusakan rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat sedikitnya tiga rumah mengalami kerusakan akibat peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Yoseph Sabaruddin mengatakan, kejadian berlangsung di sejumlah titik wilayah Kota Sukabumi. Dampak terparah terjadi di Kecamatan Gunungpuyuh dan Warudoyong, serta Lembursitu.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Dari hasil asesmen sementara, terdapat satu kejadian longsor dan dua kejadian atap rumah ambruk. Total ada tiga rumah warga yang terdampak,” ujar Yoseph saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).
Peristiwa longsor terjadi di Jalan Merbabu, Kampung Babakan Jampang, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh. Longsoran dipicu kondisi tanah yang labil serta tidak adanya penahan tanah, diperparah oleh hujan deras yang menggerus area pekarangan rumah.
“Material longsoran menempel ke satu unit rumah yang berada di bawahnya. Rumah tersebut saat ini dalam kondisi terancam sehingga perlu evakuasi untuk mengantisipasi longsor susulan,” jelasnya.
Selain longsor, BPBD juga menangani dua kejadian atap rumah ambruk di wilayah Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, serta Kelurahan Lembursitu. Kerusakan diduga akibat pelapukan material bangunan yang tidak kuat menahan beban air hujan.
“Sebagian atap rumah ambruk di bagian depan, bahkan ada yang disertai kerusakan dinding. Namun tidak ada korban jiwa dalam seluruh kejadian ini,” katanya.
BPBD mencatat total warga terdampak mencapai empat kepala keluarga dan delapan jiwa, sementara kerugian material masih dalam proses pendataan. Untuk penanganan awal, BPBD telah menyalurkan bantuan darurat berupa terpal dan melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan serta RT/RW setempat.
“Kami sudah melakukan asesmen, pengamanan lokasi, dan penyaluran bantuan awal. Warga kami imbau tetap waspada karena potensi hujan masih cukup tinggi,” pungkasnya.







