Suasana Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (4/9/2025) pagi, tampak berbeda dari biasanya. Di antara deretan kios beras, para pedagang tampak mengelus dada. Harga beras yang terus merangkak naik membuat pembeli lebih berhitung sebelum berbelanja.
Harga beras medium kini dipatok Rp15.000 per kilogram, naik dari Rp14.000 sebelumnya. Sementara beras premium sudah menembus Rp16.000 per kilogram. Kenaikan Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram itu membuat banyak warga menahan diri untuk membeli dalam jumlah besar.
Deden (38), seorang pedagang beras, merasakan dampak kenaikan harga sejak dua pekan lalu. “Iya naiknya sudah dari dua minggu lalu lah. Awalnya naik Rp500, terus sekarang naiknya sudah Rp1000,” ujarnya.
Ia menduga lonjakan harga dipicu keterlambatan pasokan dari distributor. Kondisi itu membuat dagangannya sepi.
“Kalau stok dari distributor telat datang, otomatis harga naik. Kami pedagang juga bingung karena pembeli jadi sepi. Banyak yang hanya beli setengah kilo atau satu kilo, padahal biasanya bisa borongan,” kata Deden.
Acep Darus (59), pedagang lain di pasar yang sama, mengaku pelanggan tetapnya ikut terdampak. Mereka yang biasa membeli hingga 5 kilogram, kini hanya berani membeli 1 kilogram.
“Iya warga di sini mah udah pembeli tetap. Makanya ada kenaikan ini itu berpengaruh ke mereka yang asalnya suka beli 5 kilogram, jadi beli 1 kilogram,” ucapnya.
Acep berharap harga kembali normal. “Kali aja bisa segera panen raya. Jadi harganya bisa stabil. Memang biasanya menjelang lebaran suka turun harganya,” bebernya.
Di tengah keluhan warga dan pedagang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berusaha menenangkan masyarakat. Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.
“Masalah beras kita sudah melakukan gerakan pasar murah. Minggu kemarin sekitar 1.183 ton sudah disalurkan di Kabupaten Bandung,” katanya di Soreang.
Dadang meminta masyarakat tidak panik. “Iya artinya enggak usah khawatir. Pemerintah akan hadir. Jangan merasa resah karena Bulog sudah mempersiapkan ketersediaan pangan,” tuturnya.
Ia juga membuka ruang bagi masyarakat yang benar-benar kesulitan. “Kalau ada warga yang masih merasa kekurangan atau harga beras meningkat, tolong sampaikan kepada Pak Camat. Nanti kita akan siapkan berasnya,” ucapnya.
Sebagai upaya tambahan, Pemkab Bandung bersama Bulog terus menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Sebagai langkah antisipasi, beras SPHP ini kita jalankan setiap hari bahkan setiap minggu,” pungkas Dadang.