Kasus dugaan penyalahgunaan tabungan siswa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, hingga kini belum terselesaikan. Sejumlah sekolah di wilayah tersebut masih ditemukan adanya guru yang menggunakan tabungan siswa untuk keperluan pribadi.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran telah mewanti-wanti pihak sekolah sejak awal untuk menjaga dan mengembalikan tabungan siswa setelah mereka lulus.
Kepala Disdikpora Pangandaran, Darso, menjelaskan pihaknya sudah memberikan peringatan kepada seluruh sekolah, termasuk SD Negeri 1 Mekarsari di Kecamatan Cimerak, untuk menyiapkan pengembalian tabungan secara menyeluruh.
Namun, sebelum jadwal pembagian tabungan dilakukan, sejumlah orang tua murid datang ke kantor dinas dan mengeluhkan bahwa uang anak-anak mereka belum dikembalikan oleh pihak sekolah.
“Tapi, tiba-tiba sebelum waktunya pembagian uang tabungan, ada beberapa orang tua murid yang datang ke Dinas Pendidikan dan mengaku bahwa uang tabungannya belum dikembalikan pihak sekolah,” kata Darso, Kamis (26/6/2025).
Dari penelusuran pihak Disdikpora, sebagian besar dana tabungan siswa tersebut ternyata berada di tangan seorang guru perempuan yang telah pensiun. Guru tersebut diduga menggunakan uang tabungan siswa sejak sebelum tahun 2017.
“Nilainya tidak sedikit, sampai ratusan juta,” ucapnya.
Darso menegaskan meskipun guru tersebut telah pensiun, uang tabungan siswa tetap harus dipertanggungjawabkan dan dikembalikan. Guru tersebut kini disebut telah menawarkan beberapa aset untuk menutupi utangnya, meski total nilai aset tersebut belum mencukupi.
Sementara itu, sebagian kecil dana tabungan siswa juga tercatat berada di koperasi sekolah. Pihak dinas meminta koperasi segera menyalurkan dana tersebut untuk mempercepat penyelesaian masalah.
“Solusi lain, pihak sekolah pernah menyimpan uang tabungan di koperasi, tentu hal itu bisa membantu menyelesaikan permasalahan tabungan,” tutupnya.
