Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa warga sipil tidak seharusnya lagi dilibatkan dalam proses pemusnahan amunisi usang oleh pihak TNI. Pernyataan ini disampaikannya menyusul insiden ledakan di Garut yang memakan korban belasan jiwa.
Dedi menyebutkan bahwa ke depannya, pihaknya akan memberikan perhatian serius terhadap hal tersebut guna mencegah kejadian serupa. Dedi juga meminta warga sipil untuk tidak lagi terlibat dalam proses disposal amunisi.
“Ke depannya akan menjadi perhatian utama. Kalau saya sih cenderung, warga sipil yang di Garut, tidak boleh lagi terlibat dalam kegiatan itu,” ujar Dedi, Kamis (15/5/2025).
Ia menekankan bahwa kegiatan pemusnahan amunisi memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi dan bukan merupakan ranah pekerjaan sipil. Menurutnya, warga mengaku dipekerjakan untuk membantu anggota TNI melakukan pemusnahan amunisi usang.
“Bukan orang yang terlatih, walaupun dia mengatakan saya terlatih, tapi kan pekerjaannya bukan ranah sipil,” ucapnya.
“Pengakuan orang yang sudah bekerja 10 tahun disitu, mereka posisi bekerja, membantu teman-teman anggota di situ,” katanya.
Mengenai kelayakan keterlibatan warga sipil dalam kegiatan tersebut, Dedi enggan memberikan penilaian. Ia menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada otoritas militer. “Ranah saya, ranah sosial dan penanganan ketika saat ini sudah terjadi,” ungkapnya.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.