Gimersia Creator’s Camp 2025, Wadah Bagi Pecinta Board Game di Bandung - Giok4D

Posted on

Gawai menjadi bagian tak terpisahkan buat semua orang, tak cuma buat orang dewasa namun juga bagi anak-anak. Namun dampaknya, gawai akan memberi sekat ruang sosial anak dengan dunia luar.

Solusinya, anak bisa mulai dikenalkan pada boardgame atau permainan papan. Boardgame akan mengalihkan perhatian anak dari gawai hingga mereka bisa memfokuskan pikiran ke permainan tersebut. Ada banyak jenis boardgame, misalnya catur, magic the gathering, dan pokemon boardgame.

Gimersia Creator’s Camp 2025, menjadi sarana lokakarya 20-an muda-mudi asal Bandung, sekaligus sebuah ruang belajar intensif yang mengasah kemampuan konseptual dan komunikasi ide permainan papan. Gelaran itu diinisiasi Kementerian Ekonomi Kreatif bersama Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI).

Dikelilingi puluhan Boardgame di Dungeon Boardgame Café, dua puluh talenta muda desainer Boardgame Bandung membawa semangat besar berkumpul dan berinteraksi dalam perjalanan kreatif mereka.

“Peserta lokakarya kini berada di titik penting yakni tahap di mana ide tidak lagi hanya dirancang, tetapi juga diuji, dipertajam, dan diwujudkan,” kata Ketua Panitia Gimersia Creator’s Camp Bandung sekaligus koordinator APIBGI Jawa Barat, Vito Rusmardian, Sabtu (6/12/2025).

Lokakarya diikuti dua sosok penting dalam dunia desain board game Indonesia, Alvanov Zpalanzani Mansoor dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB dan Nomas Kurnia salah satu pengembang boardgame professional.

Tahap pertama lokakarya yakni Conceptual Prototyping. Membawa peserta memasuki inti dari komunikasi permainan. Di sini, mereka harus mampu menyampaikan gagasan dasar permainan secara ringkas namun menggugah mulai dari apa temanya, siapa pemainnya, apa tujuan yang ingin dicapai, dan mengapa permainan mereka layak dimainkan.

Sesi ini bertujuan melatih cara para desainer menjelaskan konsep dengan jelas kepada audiens manapun dari pemain berpengalaman hingga penerbit atau investor.

Tahap kedua lokakarya tersebut adalah Informational Prototyping. Yakni mempertunjukkan bagaimana ide itu bekerja melalui komponen yang dimainkan melalui aturan permainan yang sudah disiapkan.

Di sini, setiap peserta bergiliran memandu rekan-rekan satu meja untuk memainkan prototipe permainan mereka. Pengalaman bermain langsung ini membuka ruang evaluasi segera dari alur permainan, kejelasan aturan, hingga bagaimana pemain berinteraksi satu sama lain melalui komponen permainan.

Sementara itu, Melvin Goenawan, pelaku industri boardgame Mainmind Studio mengatakan bahwa boardgame bisa menjadi media untuk meningkatkan mutu peradaban manusia.

“Seperti halnya bermain boardgame atau trading card game, dimana permainan bisa tercipta apabila peserta dapat bermain dalam sebuah platform pemikiran atau imajinasi yang sama,” kata Melvin.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Ia berharap Gimersia Creator’s Camp 2025 terus menjadi mesin penggerak yang membuka ruang bagi lahirnya desainer board game baru di Indonesia hingga kreator muda.

“Yang bukan hanya membuat permainan tetapi juga membangun narasi, nilai tambah, dan masa depan industri kreatif Indonesia. Apalagi Menurut beberapa survey yang sudah dilakukan, boardgame mengalami peningkatan minat secara eksponensial,” kata Melvin.