Para arkeolog bawah air mengumumkan penemuan bangkai kapal pesiar Mesir kuno berusia 2.000 tahun di lepas pantai Alexandria.
Melansir CBS News, Institut Eropa untuk Arkeologi Bawah Air (IEASM) menyatakan bahwa para penyelam menemukan lambung kapal yang berukuran panjang lebih dari 115 kaki dengan lebar sekitar 23 kaki, tenggelam di pelabuhan pulau Antirhodos.
Kapal itu memuat grafiti Yunani yang mungkin berasal dari paruh pertama abad pertama Masehi. Grafiti ini mendukung dugaan bahwa kapal tersebut dibangun di Alexandria.
Alexander Agung mendirikan Kota Alexandria pada tahun 331 SM. Serangkaian gempa bumi dan gelombang pasang yang melanda wilayah pesisir membuat pulau Antirhodos tenggelam, yang kemudian ditemukan kembali pada tahun 1996.
Selama bertahun-tahun, para penyelam telah menemukan patung, koin, dan beragam harta karun lainnya di lokasi tersebut. Beberapa temuan itu dipamerkan di Museum Greco-Romawi di Alexandria.
Direktur IEASM, Franck Goddio, baru-baru ini menerbitkan laporan tentang Antirhodos dan Kuil Isis berdasarkan eksplorasi bawah air yang dimulai sejak tahun 1990-an.
Perahu tersebut “diduga memiliki kabin yang didekorasi dengan mewah dan tampaknya digerakkan sepenuhnya oleh dayung,” ujar institut yang berbasis di Alexandria itu, Senin (8/12/2025).
“Ini sangat menggembirakan karena ini adalah pertama kalinya kapal semacam itu ditemukan di Mesir,” kata Goddio kepada The Guardian.
“Kapal-kapal seperti ini telah disebutkan oleh para penulis kuno, seperti Strabo, dan juga digambarkan dalam beberapa karya seni, misalnya, pada mosaik Palestrina, di mana kapal serupa dengan ukuran lebih kecil terlihat membawa bangsawan yang sedang berburu kuda nil. Namun [kapal aslinya] belum pernah ditemukan sebelumnya.”
Penelitian lanjutan terhadap bangkai kapal yang baru ditemukan “diharapkan memberikan wawasan menarik terkait kehidupan, agama, dan jalur air pada masa Mesir Romawi,” kata pihak institut.
Alexandria merupakan rumah bagi reruntuhan kuno dan harta karun. Namun, kota terbesar kedua di Mesir ini sangat rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut, dengan penurunan tanah lebih dari tiga milimeter setiap tahunnya.
Beberapa bangkai kapal telah ditemukan di teluk tersebut, termasuk sisa-sisa armada Napoleon dari Pertempuran Sungai Nil tahun 1798.
Awal tahun ini, IEASM menemukan sebuah kapal yang terpelihara dengan baik berukuran sekitar 20 kaki di pelabuhan timur Alexandria, menurut sebuah podcast dari Hilti Foundation.
Pada bulan Agustus, para arkeolog mengumumkan bahwa patung kuno, koin Romawi, dan artefak lain dari Alexandria telah diangkat dari Laut Mediterania.
Pihak berwenang menyatakan bahwa lokasi tersebut mungkin merupakan perluasan dari kota kuno Canopus, sebuah pusat penting pada masa dinasti Ptolemaik yang memerintah Mesir selama hampir 300 tahun, serta Kekaisaran Romawi yang berkuasa selama sekitar 600 tahun.
Pengumuman penemuan kapal pesiar kuno ini muncul hanya beberapa hari setelah para arkeolog mengungkapkan penemuan 225 patung kecil pemakaman di dalam sebuah makam di ibu kota Mesir kuno, Tanis, di Delta Nil.
