Gedung Cianjur Creative Center akhirnya difungsikan menjadi mal pelayanan publik dan galeri kreatif usai empat tahun terbengkalai. Bangunan yang menghabiskan anggaran Rp 12 miliar itu diharapkan jadi wadah pelaku kreatif dan mempermudah layanan administrasi di Cianjur.
Bupati Cianjur dr Muhammad Wahyu, mengatakan mal pelayanan publik awalnya akan dibuat di eks Ramayana di Kelurahan Muka, namun Gedung Ceative Center dinilai lebih memadai.
“Setelah dilihat, lokasi ini representatif untuk mal pelayanan publik. Untuk eks Ramayana nanti ditinjau lagi tepatnya untuk apa,” kata dia saat ditemui di Gedung Creative Center, Jalan Mangunsarkoro, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya ada delapan layanan publik di gedung tersebut, mulai dari layanan Badan Pertanahan, Administrasi Kependudukan, Perizinan, hingga pembayaran dan pendaftaran PDAM.
“Sementara baru delapan, rencananya ada 18 pelayanan publik di sini,” kata dia.
Namun dia memastikan beberapa lantai di gedung tersebut tetap difungsikan sebagai wadah untuk pelaku kreatif.
Menurut dia, untuk lantai pertama difungsikan sebagai auditorium, lantai tiga digunakan untuk galeri kreatif, dan di lantai 4 dijadikan sebagai kawasan kuliner.
“Tetap ini sebagai wadah untuk para pelaku kreatif. Bahkan kami dukung penuh setiap kegiatan kreatif di Cianjur,” tuturnya.
Wakil Bupati Cianjur Ramzi, menuturkan keberadaan gedung kreatif yang mengkolaborasikan antara pelayanan publik dan wadah kreatif diharapkan menjadi pusat aktivitas masyarakat di berbagai bidang.
“Diharapkan mampu mendekatkan pelayanan pada masyarakat, sekaligus wadah bagi insan kreatif di Cianjur. Berkontribusi juga untuk Cianjur di berbagai sektor,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, sebelumnya Gedung Cianjur Creative Center (CCC) yang dibangun pada 2021 dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 12 miliar sempat terbengkalai.
Bahkan pada 2024 lalu, tangga menuju lantai 2 Gedung Cianjur Creative Center sempat menjadi tempat tidur Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).