Gapura megah setinggi 8,7 meter yang sempat menjadi ikon Alun-alun Taman Pataraksa (ATP) di Jalan Sunan Drajat, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, masih tampak terbengkalai pasca-ambruk pada 2 Januari 2024 lalu. Hingga kini, belum ada langkah konkret dari pihak terkait untuk membangun ulang gapura tersebut.
Teguh Budiman selaku Pengawas Lingkungan Hidup dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon mengungkapkan bahwa hingga saat ini, DLH belum memiliki rencana pasti untuk merekonstruksi gapura tersebut. Salah satu kendala utamanya adalah proses serah terima pekerjaan (PHO) dari penyedia jasa yang belum tuntas.
“Apalagi dananya sudah dikembalikan ke kas negara. Kami juga belum berkonsultasi dengan BKAD (Badan Keuangan dan Aset Daerah), apakah pembangunan ulangnya masih bisa dianggarkan kembali atau tidak. Jadi posisinya kami masih maju-mundur,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Meski demikian, DLH menyatakan memiliki keinginan untuk membangun ulang gapura tersebut agar kembali menjadi bagian dari estetika kawasan alun-alun.
Terlebih lagi, hasil pemeriksaan dari Inspektorat Provinsi Jawa Barat serta Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon telah merekomendasikan agar proyek pembangunan gapura dirancang ulang, asalkan permasalahan hukum atau administrasi sudah tidak ada lagi.
“Rencananya memang akan dibangun kembali, karena kondisinya sekarang memang sudah tidak layak. Tapi tentu kami tidak bisa terburu-buru. Perlu ada konsultasi lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait sebelum pembangunan bisa dimulai,” jelas Teguh.
Sekadar diketahui, ambruknya gapura setinggi 8,7 meter itu disebabkan akibat kualotas infrastruktur oleh pihak pengembang. Akibatnya, Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon menetapkan 3 orang tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi atas proses pembangunan Alun-alun Taman Pataraksa.
Ketiga tersangka tersebut terdiri dari sejumlah pihak diantaranya pria berinisial E selaku kontraktor pembangunan (swasta), AM selaku Pejabat Pembuat Komitmen (ASN) dan D selaku konsultan pengawas (swasta).
Kondisi terbengkalainya gapura ATP ini memunculkan sorotan dari masyarakat yang berharap agar kawasan alun-alun, yang menjadi ruang publik utama di Kecamatan Sumber, bisa kembali tertata dengan baik dan aman.
Seperti yang diungkapkan oleh Andi (32) salah seorang warga yang selalu menggunakan Alun-alun Taman Pataraksa (ATP) sebagai tempat untuk berolahraga.
“Pengennya ya diperbaiki lagi, soalnya disini lokasinya strategis jadi banyak dipake buat olahraga sampai tempat nongkrong,” ujarnya.