15 tahun sudah Vandri Dwitama menjadi peternak sapi. Pria kelahiran Bandung ini menjadi salah satu ternak sapi terkenal di Bandung bahkan di Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, lima tahun sudah, sapi yang diternakan di DSP Farm miliknya yang ada di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung menjadi langganan Presiden RI.
Pada masa awal jabatan Presiden Prabowo, tiga ekor sapi simental dengan bobot lebih dari 1 ton dipilih. Tiga sapi itu dinamai Bruno, Mito dan Senjaya. Tiga sapi itu akan disembelih di Istana Presiden Bogor, Masjid Al-Ukhuwah Kota Bandung dan Indramayu.
Sukses kembangkan sapi jenis simental, limosin hingga sapi lokal yang berasal dari Madura, saat ini Vandri sedang mengembangbiakan sapi jenis Belgian blue yang dikenal dengan sapi yang memiliki massa ototnya yang sangat besar atau disebut double muscling alias otot ganda.
Kepada infoJabar, Vandri menunjukkan langsung sapi Belgian blue miliknya. Sapi itu berwarna hitam legam. Jika dibandingkan dengan sapi jenis simental, penampakan sapi jenis ini lebih gahar. Tidak tinggi seperti simental, bahkan tubuhnya lebih melebar dan saat melihat bokong sapi ini penampakannya daging semua.
Sapi ini memiliki banyak otot di seluruh bagian tubuhnya dari mulai punggung, paha hingga pantat. Ototnya sangat besar dan menonjol. Menurut Vandri, sapi Belgian blue miliknya memiliki bobot mencapai 1,1 ton.
“Sapi jenis ini awalnya dikembangkan di Bogor ya, peternakan di dekat IPB. Embrio dari Belgia dan keluar bapaknya ini, namanya Gatot Kaca,” kata Vandri, Rabu (4/6/2025).
“Belgian Blue yang badannya jadi, baru ini, dari badan sampai bokong baru ini,” tambahnya.
Menurut Vandri, saat ini dia juga masih mengembangbiakan sapi jenis ini dan memiliki sejumlah anakannya.
“Kecil-kecilnya punya, lagi dikembangin lagi, kita termakan, simpan di petani, kalau anakan dibagi dua. Kandang pembesarannya ada di sini,” tuturnya.
Meski sapi belgian blue miliknya sudah memiliki bobot mencapai 1 ton, untuk induknya tidak sampai 1 ton karena untuk mencapai 1 ton sapi tersebut harus dilakukan penggemukan.
“Induk di bawah ini, sekitar 800 kilogram. Dari petani ngambil dari seberat 600 kilogram. Di bawah ini, lalu di push pertumbuhan tulang, penambahan kalsium di sini. Pembesaran tergantung sapi dan jenis sapi,” terangnya.
Dari segi harga, Vandri menyebut sapi jenis simental dan belgian blue sama saja.
“Keistimewaan dagingnya lebih banyak, ini double muscling, dari genetik untuk mengontrol otot, makannya pantatmya membentuk seperti ini, cuman untuk pertumbuhan tulang sudah maksimal, tidak bisa tinggi lagi,” tuturnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Menurut Vandri, setiap sapi memiliki keunggulan sendiri, namun untuk ukuran sapi simental bobotnya bisa lebih besar karena memiliki tulang besar dan bisa mencapai 1.400 kilogram.
“Itu 1.100 kilogram sudah maksimal banget, karena kita lihat dari tulang kaki, karena pertumbuhan sapi itu kita lihat dari kaki dulu, kalau kaki tak sanggup menopang badan bisa roboh dia, kakinya lebih kecil,” ucapnya.
Meski dari segi harga tidak jauh beda, Vandri sebut persentase daging dari sapi jenis Belgian blue lebih besar. “Simental 50:50, kalau ini bisa 60:40 an,” tuturnya.
Selain sapi istimewa milik Presiden Prabowo, pada momen Idul Adha tahun 2025 ini, Vandri mengaku jika dia menjual puluhan ekor sapi.
“Tahun ini kita keluar 78 ekor, untuk yang supernya 25 ekor, penjualan Jawa Barat dan Jakarta,” ujarnya.
Vandri mengaku jika dia tidak memiliki latar belakang sebagai peternak. Bahkan menurutnya dia berkuliah S1 dan S2 di jurusan manajemen.
“Kalau saya memang bukan lulusan peternakan. Saya S1 di Unla dan S2 di Unwim, jurusan manajemen,” tuturnya.
“Otodidak di lapangan, belajar ke petani merawat sapi, pakan sapi, jenis rumputnya. Biar nutrisinya tercukupi. Berawal dari senang, enggak ada basic peternak malah saya dulu bekerja di bank selama 6 tahun,” tuturnya.
Namun karena sapi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, selain dipilih sebagai sapi kurban presiden, sapi yang dikembang biakannya kerap memenangi kontes sapi. “Kita sudah pernah menjuarai berbagai kontes sapi, baik di lokal ataupun di nasional,” ujarnya.
Disinggung cara menghasilkan sapi yang berkualitas, salah satu kuncinya ada di pakan. “Pakan yang bagus akan menghasilkan sapi yang bagus,” pungkasnya.