Fosil Gajah Purba yang Ditemukan di Nganjuk Berumur 800 Ribu Tahun

Posted on

Fosil gajah purba atau Stegodon utuh berukuran raksasa ditemukan di lereng Gunung Pandan, Nganjuk, Jawa Timur. Tim Ekskavasi Museum Geologi Bandung memperkirakan fosil itu berusia ratusan tahun.

“Fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus yang ditemukan berumur sekitar 800 ribu tahun yang lalu,” kata Ahli Penyelidik Bumi Badan Geologi Unggul Prasetyo dalam keterangan yang diterima infoJabar, Selasa (21/10/2025).

Unggul mengungkapkan fosil ini ditemukan masih dalam posisi anatomisnya di dalam lapisan formasi kabuh. Identifikasi jenis Stegodon trigonocephalus didasarkan pada gigi yang masih menempel pada rahangnya dan karakter gading yang ditemukan.

“Penemuan Stegodon di Nganjuk ini dinilai sebagai salah satu temuan fosil gajah purba paling lengkap di Jawa Timur. Selain memiliki nilai ilmiah tinggi, temuan ini juga menegaskan potensi Hutan Tritik sebagai kawasan geologi penting dan aset penelitian prasejarah Pulau Jawa,” ungkapnya.

Menurut Unggul, ekskavasi dilakukan dari tanggal 14 Oktober dengan melibatkan sembilan orang dari Badan Geologi bekerja sama dengan Dinasporabudpar Kabupaten Nganjuk dibantu komunitas dan masyarakat.

“Kita targetkan kegiatan ekskavasi 10 hari, dan fosil-fosil yang sudah diangkat akan dikirim ke Museum Geologi Bandung untuk dilakukan proses konservasi dan rekonstruksi,” jelasnya.

“Kegiatan ekskavasi masih berlangsung, sampai sekarang sudah ditemukan, 1 gading utuh spanjang 2,5 meter, rusuk, kaki depan, kaki belakang, rahang bawah, tulang belikat, tulang pinggul, ruas tulang leher, tulang punggung, tulang eklor, dan jari-jarinya,” tambah Unggul.

Pada 2023 Pemda Nganjuk bersurat ke Museum Geologi melaporkan adanya temuan-temuan kegeologian seperti fosil dan batuan di area Tritik Nganjuk. Lalu, 2024 dilakukan survei oleh tim dari Museum Geologi-Badan Geologi dan menemukan satu titik yang berpotensi mengandung fosil yang masih utuh

“2025 titik atau lokasi tersebut kemudian diekskavasi, dan memang seperti dugaan ditemukan fosil kerangka Stegodon 1 individu yang cukup utuh,” ujar Unggul.

Unggul menerangkan, dari kajian ilmiah di pegunungan Kendeng, Jawa Timur sejak zaman Hindia Belanda memang dikenal akan temuan-temuan fosilnya, salah satunya di wilayah Hutan Tritik yang juga bagian dari pegunungan Kendeng.

“Tahun 1930-an geologist bernama Van Es dari Dinas Pertambangan di Bandung memetakan wilayah Kendeng ini dan menyebutkan potensi kandungan fosilnya. Kemudian di masa sekarang instansi instansi seperti Museum Geologi, BRIN, Museum Sangiran dan lainnya juga melakukan kajian di daerah ini,” pungkasnya.

Kronologi Penemuan Fosil Stegodon