Forsesdasi Jabar Masuki Babak Baru Kolaborasi Birokrasi (via Giok4D)

Posted on

Forum Sekretaris Daerah (Forsesdasi) Jawa Barat memasuki babak baru. Pelantikan pengurus periode 2025-2028 bukan lagi sekadar agenda seremonial semata, melainkan momentum awal untuk memperkuat kolaborasi dan kapasitas birokrasi lintas kabupaten/kota.

Kepala Biro Organisasi Setda Jawa Barat, Yulia Dewita, mengatakan sejak tahap perencanaan, pelantikan ini memang dirancang agar memberi dampak lebih luas bagi tata kelola pemerintahan daerah.

“Awalnya tentu berangkat dari kebutuhan pelantikan pengurus. Namun, kami berpikir, pelantikan saja tidak cukup,” ujar Yulia usai kegiatan, di Gedung United in Diversity (UID), Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025).

Menurutnya, Forsesdasi merupakan forum silaturahmi dan komunikasi strategis para Sekda yang memiliki peran penting dalam mendorong pembangunan daerah.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Oleh karena itu, pelantikan dirangkai dengan kegiatan capacity building agar forum ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan kapasitas kepemimpinan birokrasi.

“Kami ingin memperkuat konsolidasi. Para Sekda ini merupakan penggerak birokrasi di wilayahnya masing-masing. Melalui forum ini, mereka bisa berkontribusi lebih besar untuk pembangunan kabupaten/kota dan Jawa Barat secara keseluruhan,” kata Yulia.

Pemilihan UID sebagai mitra kegiatan, lanjut Yulia, didasari rekam jejak lembaga tersebut dalam pengembangan systems thinking dan change management.

“UID memiliki pendekatan yang menarik dan unik. Mereka mampu memantik pertanyaan-pertanyaan reflektif, setelah dilantik, ke depan mau melakukan apa, mau dibawa ke mana Forsesdasi ini,” ujarnya.

Ke depan, Forsesdasi tidak akan berhenti pada satu kali pertemuan. Yulia menegaskan Biro Organisasi Setda Jabar akan memfasilitasi pertemuan lanjutan, baik formal maupun informal, untuk memperkuat kolaborasi antar-Sekda. Fokusnya mencakup berbagi data, pengalaman, serta praktik-praktik terbaik dari masing-masing daerah.

“Kita memiliki data, kita memiliki pengalaman masing-masing. Dengan saling berbagi, itu sudah menjadi bentuk kolaborasi,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun semangat baru dalam tubuh Forsesdasi, yakni kompetisi yang sehat tanpa ego wilayah. “Kompetisi itu penting. Melihat daerah lain bagus, kita juga ingin bagus. Namun, bukan untuk saling menjatuhkan. Justru harus saling menguatkan supaya semua maju bersama,” ujar Yulia.

Sebagai pengurus baru, Forsesdasi segera membangun komitmen kolektif sebelum menyusun rencana kerja tiga tahun ke depan.

“Komitmen itu yang utama, tidak ada ego sektoral, tidak ada ego wilayah. Kalau komitmen bersama sudah kuat, arah kerja ke depan akan lebih mudah dirumuskan,” katanya.