Farhan Minta Warga Bandung di Bantaran Sungai untuk Pindah! baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meminta untuk seluruh warga yang tinggal di bantaran atau di atas sungai untuk pindah secara sukarela. Hal tersebut dilakukan guna mencegah bencana longsor yang rentan terjadi di musim hujan dan cuaca esktrem.

“Kita sedang mengalami cuaca ekstrem, perubahan iklim terjadi, dalam waktu bersamaan daya dukung lingkungan di kawasan Bandung Raya sudah sangat lemah,” ungkap Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

Ia mengatakan, saat ini hujan dengan instensitas rendah pun bisa langsung menyebabkan banjir bandang di Kota Bandung. Sejumlah kerusakan terjadi, termasuk satu rumah yang roboh di kawasan Sukajadi pada Senin 19 Mei kemarin akibat tanah longsor.

“Rumah yang roboh, (terkena) longsor adalah bangunan yang dibangun di atas atau di daerah aliran sungai. Jadi imbauan saya satu, untuk warga yang tinggal di bantaran atau di atas sungai, segera pikirkan untuk pindah,” tuturnya.

Pasalnya, ia mengatakan, sulit untuk memitigasi bencana di kawasan pemukiman bantaran sungai, terutama saat cuaca ekstrem terjadi. Bila kawasan tersebut terus ditempati, ia mengatakan, bencana besar bisa mengintai.

“Kemarin rumah yang rubuh alhamdullah lagi kosong, padahal penghuninya ibu-ibu usia 74 tahun. Kalau kita tidak memiliki kesadaran, tinggal nunggu waktu untuk bencana besar terjadi,” jelasnya.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bandung tidak dapat merelokasi warga meskipun pihaknya meyakini bahwa banyak bangunan di daerah aliran sungai yang tidak berizin. Sehingga, warga diminta untuk bisa pindah secara sukarela.

“Kami tidak punya program untuk menggusur, kami hanya imbau kesadaran bahwa setiap saat, dalam keadaan perubahan iklim ekstrem seperti sekarang, itu resiko (bencana longsor) bisa terjadi tiap hari,” ujarnya.

“Saya ingatkan, saya imbau, saya ajak, saudara-saudara di Kota Bandung yang tinggal di daerah aliran sungai, di atas sungai, resikonya sangat-sangar besar. Segera pindah, relokasi diri sendiri secara sukarela,” lanjutnya.

Terkait perbaikan kirmir di sejumlah kawasan pemukiman bantaran sungai, Farhan mengatakan hal tersebut akan tetap mengorbankan sebagian warga untuk pindah. Pasalnya, perbaikan kirmir idealnya tidak maju memakan badan sungai.

“Perbaikan kirmir yang baik itu bukan memakan badan sungai, justru mundur dua meter ke daerah aliran sungai. Contohnya di aliran sungai Cikapundung yang masuk ke Braga, kirmirnya dimundurkan 2 meter. Mau sekuat apapun, ya harus mengorbankan warga agar pindah dari situ,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa permintaan untuk relokasi ini adalah imbauan yang perlu diindahkan secara sukarela. Tidak akan ada penggusuran yang terjadi.

“Tapi kita tidak mungkin menggusur, kita mengajak, kesukarelaan, demi keselamatan diri sendiri,” tutupnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *