Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Farabi A Rafiq menyoroti kondisi pendidikan menengah atas di Jawa Barat yang dinilainya masih belum merata, serta belum sepenuhnya berpihak pada warga kurang mampu. Menyusul dimulainya Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tingkat SMA tahun 2025, sejumlah keluhan muncul dari masyarakat terkait sulitnya akses ke sekolah negeri.
Menurut Farabi, banyak orang tua siswa miskin mengadu bahwa anak mereka tidak diterima di SMA negeri, sementara mereka tidak memiliki kemampuan finansial untuk menyekolahkan anaknya ke SMA swasta. “SPMB 2025 untuk tingkat SMA sudah berjalan namun ada beberapa keluhan orang tua calon siswa bahwa anak mereka tidak diterima di SMA negri, namun orang tua tersebut tidak mampu menyekolahkan anaknya ke SMA swasta,” kata Farabi dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).
Karenanya, ia mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar memberikan perhatian dan bantuan konkret terhadap siswa kurang mampu yang tidak tertampung untuk bersekolah di SMA negeri. Farabi menegaskan warga negara memiliki hak mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk masyarakat yang tengah berjuang mendaftarkan anak-anak mereka ke jenjang SMA. Ia menyebut persoalan utama adalah belum meratanya keberadaan SMA negeri di berbagai daerah.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Jumlah SMA negeri yang belum merata di semua daerah di Jawa Barat masih menjadi PR bagi pemerintah provinsi. Saya mendukung langkah pemprov untuk menambah unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kendala keterbatasan lahan, khususnya di wilayah perkotaan. Menurutnya, jika pembelian lahan sulit direalisasikan karena harga tanah yang tinggi, maka opsi pembangunan vertikal perlu segera diambil.
“Saya minta Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak ragu untuk menambah ruang kelas baru secara vertikal apabila pembelian lahan khususnya di perkotaan masih dirasa cukup sulit direalisasikan karena harga tanah yang sangat tinggi,” tuturnya.
Sebagai anggota legislatif, Farabi menyatakan komitmennya untuk terus mendorong anggaran yang memadai agar penambahan daya tampung SMA negeri bisa terealisasi. “Saya berkomitmen bersama pemerintah mendukung pemberian anggaran yang optimal untuk melaksanakan penambahan daya tampung SMA negeri di Jawa Barat,” pungkasnya.