Fakta Unik Kucing yang Menarik untuk Diketahui

Posted on

Kucing liar menjadi persoalan yang sedang dihadapi di Kota Bandung. Pemerintah tengah berupaya untuk mengendalikan populasinya. Namun, apa yang dimaksud kucing liar itu? Jawabannya mungkin bukan Wildcat yang buas, melainkan kucing domestik atau kucing peliharaan yang kini tanpa tuan, tanpa pemilik yang mengurusnya.

Kucing adalah hewan yang prototipenya telah ada sejak 30 juta tahun yang lalu, seiring kepunahan dinosaurus non-unggas. Demikian menurut, Britannica. Proailurus merupakan hewan purba mirip musang yang kemudian berevolusi menjadi kucing. Dari liar, kucing kemudian ada di dalam rumah, menjadi kucing peliharaan.

Banyak fakta unik tentang asal-usul kucing, yang dulu liar dan hidup sebagai predator, kini jinak dan bisa hidup berdampingan dengan manusia. Apa saja fakta unik kucing?

infoJabar merangkum fakta-fakta unik tentang kucing, hewan bertaring yang senang memangsa hewan-hewan pengerat, seperti tikus. Bukan saja sebagai teman, di belahan dunia lain, kucing bahkan pernah disembah.

Kucing (Felis catus) masih satu famili dengan harimau, singa, dan macan tutul. Namun, para kucing besar yang mengaum itu masuk pada subfamili Pantherinae. Subfamili lain yang termasuk famili Felidae ini adalah Felinae yang di dalamnya ada puma, kucing hutan, termasuk kucing peliharaan.

Jika kucing besar mengaum, kucing domestik cenderung mendengkur. Ini karena ada perbedaan struktur khusus di area pita suara, berupa bantalan yang bergetar sehingga menghasilkan suara lebih rendah.

Kucing peliharaan juga punya keistimewaan, yakni cakar yang bisa ditarik dan gigi yang tetap adaptif untuk berburu meski telah menjadi kucing rumahan.

Proailurus menjadi hewan purba mirip musang yang diduga berevolusi menjadi kucing. Predator ini kecil dan hidup pada 30 juta tahun yang lalu. Hewan ini berevolusi menjadi kucing masa kini.

Kucing dengan bentuknya seperti yang kita lihat sekarang ini, pertama kali muncul pada zaman Pliosen, atau sekitar 5,3 sampai 3,6 juta tahun yang lalu. Zaman yang terus menyajikan buruan yang berbeda telah membentuk kucing menjadi hewan yang tangguh, berorot kuat, fleksibel, dan dapat hidup melintasi zaman. Menurut Britannica, meski melintasi zaman, bentuk dasar tubuh kucing tetap sama.

Manusia, pada sekitar 10.000 tahun yang lalu memulai peradaban baru dengan meninggalkan hidup berpindah (nomaden). Dikutip dari alleycat.org, kucing liar menjadi kucing domestik atau kucing peliharaan dimulai dari sebuah wilayah bernama Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent), termasuk wilayah Asia Barat. Di sana, manusia mulai bercocok tanam dan mengumpulkan biji-bijian.

Biji-bijan yang terhimpun menarik perhatian hewan pengerat. Hewan-hewan pengerat ini menarik perhatian kucing liar. Keberadaan hewan pengerat menjadi sumber makanan melimpah bagi kucing, sehingga Felix silvestris/ lybica (kucing liar Timur Tengah) menetap di kota-kota awal tersebut.

Selain memangsa hewan pengerat, kucing liar yang memutuskan tinggal di Bulan Sabit Subur itu juga mengais sampah-sampah yang dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari manusia.

Aktivitas mengais sampah itu, diutip dari alleycat.org, persis seperti yang dilakukan oleh kucing domestik saat ini. Kegiatan kucing itu kemudian menjadikan kucing berevolusi sebagai entitas kucing yang baru, kucing domestik.

Karena memangsa hewan-hewan pengerat yang mengancam lumbung pangan, masyarakt Mesir Kuno menganggap hewan ini adalah hewan terhormat dan mengandung unsur keilahian. Mereka kemudian menjadi hewan yang amat disayangi oleh masyarakat.

Selain dihormati, kucing juga dianggap sebagai jimat dan tubuhnya mungkin dihuni oleh para dewa. Dari sini, muncullah kultus dan pemujaan terhadap kucing. Kucing menjadi ruh pada karya seni di Mesir Kuno.

Patung-patung, ornamen, dinding makam, dan artefak kehidupan sehari-hari menonjolkan ukiran kucing. Bahkan, kucing juga dimumikan.

Masih di Mesir Kuno, para bangsawan menghormati kucing mereka. Sehingga, dengan kemampuan masing-masing mereka menghiasi kucing dengan emas. Tentu, hiasan emas hanya mampu disematkan kepada kucing oleh kalangan atas. Rakyat yang tidak mampu memelihara kucing hanya membuat dan mengenakan perhiasan yang menggambarkan kucing, menurut Britannica.

Sering waktu kucing menyebar ke seluruh dunia.

Sewaktu Christopher Columbus dari Eropa melakukan ekspedisi untuk menemukan India tapi malah nyasar ke benua Amerika, di atas kapalnya ada kucing yang ikut serta.

“Dari Eropa, kucing menaiki kapal ke Amerika, dilaporkan ikut serta bersama Christopher Columbus, para pemukim di Jamestown, dan menaiki kapal Mayflower,” tulis alleycat.org.

Kucing diterima sebagai hewan peliharaan oleh manusia. Namun, manusia jengkel juga jika musim kawin kucing tiba. Anak-anak kucing banyak. Populasi tak terkendali. Upaya untuk mengendalikan populasinya telah dilakukan sejak 1930-an dengan cara sterilisasi.

Sterilisasi adalah upaya bedah untuk menghapus fungsi organ reproduksi dari hewan, termasuk kucing, baik yang jantan maupun yang betina. Sterilisasi ini juga yang bertahan hingga kini sebagai satu di antara solusi pengendalian kucing populasi kucing.

Kucing menjadi peliharaan orang dengan beragam latar belakang, termasuk pemimpin negeri. Kucing bahkan bisa tinggal di Istana Negara. Kucing Presiden Calvin Coolidge bebas berkeliaran ke dan dari Gedung Putih selama tahun 1920-an.

Di Indonesia, ada kucing bernama Bobby Kertanegara, kucing peliharaan Presiden RI Prabowo Subianto. Semula, Prabowo menemukan Bobby pada 2017-an di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta. Dia yang iba dengan nasib kucing tak bertuan itu pun mengadopsi dan merawatnya. Kini, Bobby menjadi penghuni Istana Negara.

9 Fakta Unik Kucing

1. Satu Keluarga dengan Singa

2. Muncul Pertama Kali Zaman Pliosen

3. Mulai Menemani Manusia Bertani

4. Kucing Mengais Sampah

5. Kucing Disembah di Mesir Kuno

6. Kucing Dihias Dengan Emas

7. Ikut Ekspedisi Bersama Columbus

8. Upaya Pengendalian Populasi

9. Kucing di Istana Negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *