Pemerintah Kota Bandung menggelar rangkaian event besar sepanjang April hingga September 2025 sebagai bagian dari kampanye “Bandung Ibu Kota Asia-Afrika”. Wali Kota Bandung Muhamad Farhan menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini bertujuan memperkuat posisi Bandung sebagai kota bersejarah yang pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika 1955.
“Rangkaian event ini dimulai sejak 18 April kemarin dengan peluncuran logo dan tagline ‘Bandung Ibu Kota Asia-Afrika’,” kata Farhan di sela kunjungan delegasi Uni Afrika di Bandung, Rabu (23/4/2025).
Peluncuran logo dan tagline menjadi pembuka rangkaian kegiatan. Logo yang diresmikan pada 18 April itu menampilkan elemen seperti burung merpati yang melambangkan perdamaian, bunga patrakomala sebagai simbol khas Bandung, serta motif batik megamendung. Logo tersebut juga memuat simbol dukungan untuk Palestina, sesuai dengan semangat solidaritas negara-negara Asia dan Afrika.
“Setelah itu, berbagai acara terus berlangsung hingga 25 September mendatang. Ini semua dalam rangka memperkuat posisi Bandung sebagai kota bersejarah yang pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika,” jelasnya.
Salah satu acara utama dalam rangkaian tersebut adalah Festival Asia Afrika. Farhan mengatakan, festival ini tidak hanya digelar di kawasan Jalan Asia Afrika, tetapi juga meluas ke lima wilayah kota Bandung.
“Festival Asia-Afrika tahun ini tidak hanya terpusat di satu titik, tapi akan merambah ke lima wilayah kota Bandung. Tujuannya agar semua warga bisa merasakan semangat Asia-Afrika,” ujarnya.
Pemkot Bandung juga tengah menjajaki penyelenggaraan festival musik internasional yang akan mengusung semangat persahabatan antarbangsa Asia dan Afrika.
“Kami juga sedang jajaki untuk bikin Festival Musik Internasional. Konsepnya tentu yang sesuai dengan semangat Asia-Afrika,” lanjut Farhan.
Selain festival, sebuah event olahraga berskala besar juga akan hadir. Farhan menyebut akan ada event lari malam yang melibatkan belasan ribuan peserta. Ia memastikan acara tersebut tak akan menimbulkan kemacetan.
“Akan ada lomba lari dengan peserta sekitar 15 ribu orang. Acaranya mulai dari jam 1 malam sampai jam 7 pagi. Jadi dipastikan tidak akan menyebabkan kemacetan,” ungkapnya. Konsep lari malam ini diharapkan mampu menambah daya tarik serta tidak mengganggu lalu lintas di pagi atau siang hari.
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus juga masuk dalam daftar agenda. Menurut Farhan, akan ada konser musik bertema lagu-lagu nasional dan daerah yang digelar di Balai Kota Bandung.
“Nanti 17 Agustus juga akan ada konser lagu-lagu nasional dan daerah di Balai Kota,” kata Farhan.
Sebagai penutup seluruh rangkaian, Kota Bandung akan menggelar konser besar pada 25 September untuk merayakan ulang tahun kota. Tanggal tersebut dipilih sebagai puncak peringatan sekaligus penegasan identitas Bandung sebagai kota kreatif dan ibu kota Asia Afrika.
“25 September adalah puncaknya, ulang tahun Kota Bandung akan dirayakan dengan konser besar. Kami ingin momentum ini jadi milik seluruh warga,” ujar Farhan.
Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari strategi Pemkot Bandung untuk menghidupkan ruang-ruang publik, mendongkrak sektor pariwisata, dan memperkuat citra Bandung sebagai kota kreatif dan penuh sejarah.