Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Di Kabupaten Bogor, olahraga tidak lagi berhenti pada panggung lomba dan selebrasi garis finis. Dalam beberapa tahun terakhir, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bogor mulai menjalankan transformasi besar, menggeser peran olahraga dari sekadar penyelenggaraan event menjadi penggerak ekosistem sosial dan ekonomi masyarakat.
Ketua KORMI Kabupaten Bogor, Rike Iskandar akrab disapa Akew menyebut perubahan ini lahir dari kesadaran bahwa olahraga memiliki daya dorong jauh lebih luas dibanding sekadar kompetisi.
“Kami tidak ingin KORMI hanya dikenal sebagai event organizer. Yang kami bangun adalah ekosistem,” ujar Akew kepada infoJabar usai perbincangan dengan sejumlah jurnalis Stadion Pakansari, Cibinong, Jumat (26/12/2025).
Perubahan paradigma itu tercermin dari cara KORMI membangun kemitraan. Tidak lagi sekadar mengirim proposal dan menunggu sponsor, KORMI memilih jalan yang lebih panjang dengan membangun kesamaan visi dengan pihak ketiga.
Bagi Akew, kolaborasi harus berangkat dari pemahaman bersama tentang manfaat yang dihasilkan. “Kalau mereka melihat ada benefit, dampak positif, maka ujungnya akan ada profit. Tapi yang utama adalah dampaknya dulu,” katanya.
Model kolaborasi itu mulai terlihat dalam berbagai kerja sama. Bank daerah pun ikut masuk dalam pola kolaborasi karena event-event KORMI berlangsung di Jawa Barat dan memberikan eksposur serta perputaran ekonomi yang nyata. Bagi KORMI, kunci kerja sama bukan sekadar dukungan dana, melainkan kesesuaian kepentingan jangka panjang.
Dampak pendekatan ini terasa langsung di lapangan. Setiap event yang digelar KORMI tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi berubah menjadi ruang hidup ekonomi lokal.
Di kawasan Puncak, misalnya, sekitar 50 angkot milik warga dilibatkan sebagai armada shuttle peserta. UMKM setempat mendapat ruang berdagang. Hotel-hotel mengalami lonjakan hunian. Aktivitas warga meningkat, bukan hanya di titik acara, tetapi di seluruh kawasan sekitarnya.
“Ini bukan cuma soal lomba. Ini pergerakan ekonomi,” ujar Akew.
Menurutnya, manfaat seperti itu memang sulit dihitung secara matematis, tetapi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Olahraga menjadi pintu masuk perputaran uang, interaksi sosial, dan kebanggaan kolektif.







