Anggota DPRD Kota Bandung, Nina Fitriana Sutadi, mendorong supaya program pemberdayaan pemuda di Kota Bandung makin diperluas. Hal itu dilakukan supaya pemuda mampu memberikan bukti terhadap lahirnya perubahan dan kemajuan bangsa.
“Dulu Bung Karno pernah berkata, ‘Berikan Aku sepuluh Pemuda Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia’. Hal itu menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi besar dan peran vital melalui semangat, gagasan, dan keberanian untuk membawa hadirnya perubahan dan kemajuan yang besar,” ujar Nina dalam keterangannya dikutip Jumat (28/11/2025).
Nina menjelaskan, dengan keuntungan bonus demografi yang dimiliki Indonesia, khususnya Kota Bandung, maka situasi tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para pemuda dengan ikut mengambil peran membantu pemerintah. Di antaranya turut serta menyelesaikan berbagai persoalan sosial di masyarakat.
Maka dari itu, Nina mendorong agar Pemerintah Kota Bandung dapat memberikan sarana dan program perberdayaan peran pemuda harus semakin diperluas, dan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga dapat melahirkan perubahan nyata bagi Kota Bandung.
“Saat ini Pak Wali Kota Bandung telah mendorong kembali optimalisasi pengembangan dari inovasi LACI RW, yang merupakan sistem pengumpulan data kondisi dan persoalan masyarakat, mulai dari unsur pemerintahan terkecil, yaitu Rukun Warga dan Rukun Tetangga, yang dapat dijangkau oleh peran para pemuda,” ucapnya
Data-data yang dihasilkan tersebut dapat menjadi tolak ukur bahkan acuan bagi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat melahirkan program-program strategis yang tepat sasaran dan berdampak nyata bagi perubahan positif masyarakat.
“Jadi dengan adanya inovasi LACI RW ini, diharapkan dapat menjadi awal bagi kita untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, bukan program-program yang ngasal dan dilaksanakan menjadi mubazir,” tuturnya.
Oleh karena itu, Nina berharap program pelibatan peran pemuda di Kota Bandung dapat lebih terstruktur dan masif, sehingga kemajuan pembangunan di Kota Bandung dapat dirasakan bukan hanya saat ini, namun juga menjadi warisan bagi generasi berikutnya di masa yang akan datang.
“Kita harus mulai mempersiapkan dan melaksanakannya sesegera mungkin, karena sesungguhnya kita bukan hanya objek, melainkan subjek dari lahirnya sebuah pembangunan,” pungkasnya.







