Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di enam puskesmas yang mewakili masing-masing wilayah dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, mengatakan kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan dengan tujuan agar masyarakat memiliki rekam medis digital yang terhubung ke aplikasi Satu Sehat.
“Dalam rangka rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke-61, kita mengadakan kegiatan cek kesehatan gratis di enam puskesmas yang mewakili wilayah masing-masing, wilayah 1 sampai 6. Kebetulan di wilayah 3 yang ditunjuk adalah Puskesmas Cikidang. Semua yang ditunjuk berdasar capaian tertinggi dalam rangkaian cek kesehatan gratis ini,” ujar Masykur, Rabu (5/11/2025).
Ia menjelaskan, target program ini adalah satu persen masyarakat dapat menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari upaya mewujudkan paradigma sehat.
“Cek kesehatan gratis ini dari pusat, Kementerian Kesehatan, yang tujuannya sangat bagus sekali bagaimana seluruh masyarakat bisa ada rekam medik di cek kesehatan dan ini ngelink ke aplikasi Satu Sehat. Jadi targetnya satu persen masyarakat di cek kesehatannya. Tujuannya untuk paradigma sehat,” jelasnya.
Menurut Masykur, setiap masyarakat yang mengikuti kegiatan CKG hasil pemeriksaannya langsung masuk ke sistem Satu Sehat. Dengan demikian, masyarakat memiliki akun sendiri dan bisa memantau kondisi kesehatannya.
“Setiap masyarakat yang CKG, hasil pemeriksaannya langsung masuk ke Satu Sehat, sehingga masyarakat sudah mempunyai akun Satu Sehat yang nantinya bisa digunakan untuk mengetahui dan memantau kesehatannya,” katanya.
Ia menyebut, Puskesmas Cikidang menjadi perwakilan wilayah 3 karena memiliki capaian layanan cek kesehatan gratis tertinggi dan didukung sumber daya manusia yang memadai.
“Puskesmas Cikidang terpilih karena layanan cek kesehatan gratis paling tinggi di wilayah 3 dan tentu saja dengan layanan kesehatan lainnya yang ditunjang dengan SDM yang cukup,” ucapnya.
Masykur menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, meski masih ada beberapa kendala teknis di lapangan.
“Masyarakat sangat antusias sekali dengan adanya CKG, tetapi masih ada kendala, salah satunya tidak semua masyarakat mempunyai HP Android sehingga aplikasi Satu Sehat untuk memantau kesehatannya tidak bisa dilihat setiap saat,” katanya.
Selain itu, kegiatan CKG kadang berbenturan dengan layanan kesehatan rutin di puskesmas sehingga pelaksanaannya terkendala keterbatasan tenaga kesehatan.
“Karena CKG berbenturan dengan layanan kesehatan yang rutin di puskesmas, kadang terkendala dengan tenaga kesehatan yang terbatas,” ujarnya.
Dinas Kesehatan berharap kegiatan ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk rutin melakukan skrining kesehatan dan mengubah pola pikir bahwa pemeriksaan tidak hanya dilakukan saat sakit.
“Diharapkan dapat merubah stigma masyarakat terkait pentingnya skrining kesehatan dengan mengikuti CKG secara rutin setiap satu bulan sekali,” tutup Masykur.
