Dibayangi Ancaman Pergerakan Tanah, 60 KK di KBB Ngungsi

Posted on

Warga Kampung Neundeut, Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dibayang-bayangi ancaman pergerakan tanah di musim hujan kali ini.

Tanda-tanda pergerakan tanah sudah terlihat dengan jelas di kampung tersebut. Beberapa hari lalu, bahkan sudah terjadi pergerakan tanah skala kecil meskipun tak berdampak pada kerusakan rumah warga.

Kendati demikian, retakan tanah yang mulai muncul membuat warga khawatir. Mereka akhirnya memilih mengungsi ke rumah sanak saudara demi keselamatan diri masing-masing.

“Ya ancaman pergerakan tanah ada, akhirnya warga ini resah dan memilih mengungsi. Meskipun secara kejadian yang menimbulkan kerusakan sebetulnya belum ada,” kata personel Tim Reaksi Cepat BPBD Bandung Barat, Suheri saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025).

Suheri mengatakan, sudah melakukan assessment dan terus memantau potensi bencana di kampung tersebut. Ada 51 rumah di dua RT yang terancam pergerakan tanah.

“51 rumah itu di dua RT, terancam. Cuma kalau melihat potensinya, kemungkinan terjadi kalau misalnya hujan besar terus terjadi selama beberapa hari. Sampai saat ini kami masih siaga di lokasi, masih terus memberikan laporan ke pimpinan,” ujar Suheri.

Ancaman pergerakan tanah juga membuat warga sampai menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Selama beberapa hari ini, tak cuma pakaian saja yang dibawa namun sebagian warga sudah mengungsikan perabotan lainnya.

“Selama beberapa hari di sini, itu warga sampai membawa pakaian, ada yang sudah mengeluarkan kursi, televisi, sampai kulkas juga diselamatkan,” kata Suheri.

Di tengah kekalutan itu, ia berusaha menenangkan warga agar tak terlalu panik. Warga yang mengungsi diminta tetap waspada namun tak mesti sampai mengosongkan rumah.

“90 persen rumah di sini kosong barang-barangnya, memang enggak sepenuhnya kosong. Cuma kami juga meminta perangkat desa untuk ikut menenangkan warganya. Waspada, tapi jangan menimbulkan keresahan seperti ini,” kata Suheri.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin mengatakan sudah meminta Badan Geologi untuk melakukan kajian potensi bencana pergerakan tanah di kampung tersebut.

“Kita sudah minta Badan Geologi melakukan kajian, karena informasinya dan hasil assessment anggota itu retakan yang muncul sepanjang 1 meter dengan lebar sekitar 10 sentimeter,” kata Asep.

Ancaman pergerakan tanah juga membuat warga sampai menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Selama beberapa hari ini, tak cuma pakaian saja yang dibawa namun sebagian warga sudah mengungsikan perabotan lainnya.

“Selama beberapa hari di sini, itu warga sampai membawa pakaian, ada yang sudah mengeluarkan kursi, televisi, sampai kulkas juga diselamatkan,” kata Suheri.

Di tengah kekalutan itu, ia berusaha menenangkan warga agar tak terlalu panik. Warga yang mengungsi diminta tetap waspada namun tak mesti sampai mengosongkan rumah.

“90 persen rumah di sini kosong barang-barangnya, memang enggak sepenuhnya kosong. Cuma kami juga meminta perangkat desa untuk ikut menenangkan warganya. Waspada, tapi jangan menimbulkan keresahan seperti ini,” kata Suheri.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin mengatakan sudah meminta Badan Geologi untuk melakukan kajian potensi bencana pergerakan tanah di kampung tersebut.

“Kita sudah minta Badan Geologi melakukan kajian, karena informasinya dan hasil assessment anggota itu retakan yang muncul sepanjang 1 meter dengan lebar sekitar 10 sentimeter,” kata Asep.