Denyut Sepak Bola di Kota Tasikmalaya Kembali Bergairah

Posted on

Denyut sepak bola usia dini di Kota Tasikmalaya semakin bergeliat. Sekolah sepak bola (SSB) banyak bermunculan, dibarengi dengan beragam ajang kompetisi sepak bola usia dini.

Situasi ini dianggap membawa angin segar bagi perkembangan sepak bola di Kota Tasikmalaya. “Jelas ini merupakan sesuatu yang positif, sepak bola usia dini harus terus bergairah. Sehingga diharapkan lahir pemain-pemain berkualitas dari Kota Tasikmalaya,” kata Ketua PSSI Kota Tasikmalaya, Wahid usai membuka kompetisi Piala Soeratin di Stadion Wiradadaha, Kamis (1/4/2025).

Wahid mengatakan jumlah SSB di Kota Tasikmalaya belakangan terus bermunculan. Setidaknya ada 25 SSB yang mendidik ratusan anak-anak mengasah skill mengolah si kulit bundar.

“Yang terdaftar di PSSI ada 20 SSB, sisanya belum terdaftar atau masih dalam proses,” kata Wahid.

Yang menggembirakan, sebagian SSB itu memiliki agenda kompetensi tahunan, sehingga semakin membuat iklim sepak bola anak usia dini kian hidup. “Selain pertandingan resmi dari kami (PSSI), seperti Piala Soeratin ini, beberapa SSB juga punya event sendiri, sehingga sepanjang tahun kompetensi selalu ada,” kata Wahid.

Kabid Pemuda Olahraga Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deni “Ground” mengaku sependapat jika sepak bola usia dini di Kota Tasikmalaya semakin bergeliat. “Salah satu upaya untuk memupuknya harus diperbanyak pertandingan. Kompetisi ibarat gula, agar anak-anak yang berlatih bisa unjuk kebolehan,” kata Deni.

Dia juga mengatakan pemerintah akan selalu berusaha menyokong penyelenggaraan even atau kompetisi sepak bola. “Prinsipnya kami selalu mendukung, termasuk tengah berusaha untuk melakukan perbaikan fasilitas stadion Wiradadaha ini,” kata Deni.

Piala Soeratin Tasikmalaya

Sementara itu perhelatan Piala Soeratin Kota Tasikmalaya tahun 2025 ini, untuk kelompok U-13 diikuti oleh 17 kesebelasan dan U-15 diikuti 11 kesebelasan. Total sekitar 800 pemain yang ikut ambil bagian dalam pertandingan resmi PSSI ini.

Piala Soeratin akan berlangsung hingga bulan Juni mendatang, hal itu karena pertandingan hanya dihelat pada hari Minggu dan Hari Libur Nasional saja.

“Tujuannya agar tidak mengganggu jadwal sekolah anak-anak, hanya weekend dan hari libur saja,” kata Wahid.

Jadwal pertandingan di hari Kamis ini, berlangsung cukup seru. Pertandingan disaksikan ratusan penonton yang didominasi oleh orangtua dan sanak saudara pemain.

Beberapa ibu-ibu, tampak berseragam serupa dengan jersey anaknya. Riuh rendah penonton terjadi sepanjang pertandingan, menciptakan keseruan di stadion Wiradadaha.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *