Sejumlah mantan narapidana terorisme (eks napiter) di Jawa Barat mendapat kesempatan untuk modal kembali ke lingkungan masyarakat. Mereka diberi pelatihan kewirausahaan dan diajari menjadi barista, yaitu piawai meracik kopi.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggelar pelatihan ini. Para eks napiter itu pun diberi pembinaan sebagai bagian dari misi pencegahan radikalisme.
Kasatgaswil Densus 88 Jawa Barat, Kombes Pol Bogiek Sugiyarto mengatakan, pelatihan tersebut diselenggarakan atas kerja sama dengan pemerintah daerah melalui Kesbangpol, dan didukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi dasar pengembangan usaha kopi bagi para peserta di daerah masing-masing.
“Pelatihan ini diikuti sekitar 20 eks napiter yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten,” ujar Bogiek, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Densus 88 dalam memberikan pembekalan keterampilan bagi eks napiter agar dapat mandiri secara ekonomi setelah kembali ke masyarakat.
“Mereka sudah menjalani hukuman dan saat ini pemahamannya sudah moderat. Melalui pelatihan kewirausahaan ini, kami berharap mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka,” katanya.
Egi Mahardika, praktisi kopi bersertifikasi internasional, memandu pelatihan barista ini. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan jenis kopi, proses pascapanen, teknik penyeduhan manual dan mesin, hingga dasar-dasar penggunaan peralatan kopi.
“Peserta tidak hanya diajarkan cara menyeduh kopi, tetapi juga memahami proses kopi dari hulu ke hilir agar menghasilkan kualitas kopi yang layak konsumsi dan bernilai jual,” kata Egi.
Salah seorang peserta pelatihan, Ali (42), eks napiter asal Cirebon, mengaku pelatihan ini memberikan pengetahuan baru dan menambah keterampilannya di bidang perkopian.
“Dengan adanya pelatihan ini, saya jadi lebih paham tentang pengolahan dan penyeduhan kopi. Mudah-mudahan ilmunya bisa dikembangkan untuk usaha ke depan,” ujarnya.
Densus 88 pun memastikan program pembinaan melalui pelatihan kewirausahaan akan terus dilaksanakan di wilayah lain sebagai upaya preventif dan deradikalisasi berkelanjutan.







