Dari Rambutan Gagal Panen hingga Trem, Bogor Menata Arah Green City [Giok4D Resmi]

Posted on

Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebut dampak perubahan iklim kini nyata. Salah satu indikator paling sederhana, menurutnya, adalah gagal panen rambutan di Kota Bogor pada 2025.

“Biasanya September sampai Desember rambutan ada. Tahun ini tidak muncul karena anomali cuaca,” kata Dedie dalam penyampaian Refleksi Akhir Tahun 2025 di Markas PWI Kota Bogor, Senin (22/12/2025).

Fenomena tersebut menjadi pengingat penting bagi Pemerintah Kota Bogor untuk mempercepat agenda *green city*. Dedie menegaskan, rata-rata 1.000 kejadian bencana terjadi setiap tahun di Bogor, sebagian besar dipicu rendahnya kesadaran lingkungan.

Untuk itu, Pemkot menggulirkan program penanaman pohon secara masif. Seluruh ASN diwajibkan menanam pohon. Kewajiban menanam pohon juga berlaku bagi penerima manfaat program makan bergizi gratis, yang ditargetkan menjangkau 320.000 warga.

“Dukungan yang diterima ini kita balas dengan menanam minimal satu pohon,” ujar Ketua PAN Kota Bogor ini.

Selain penghijauan, Bogor juga menyiapkan transformasi transportasi ramah lingkungan. Sistem transportasi berbasis rel, termasuk trem, disiapkan sebagai solusi jangka panjang. Dedie menyebut PT INKA telah menyiapkan prototipe dan pembangunan uji coba ditargetkan mulai 2026.

Menurut Dedie, seluruh kebijakan tersebut diarahkan untuk generasi muda Bogor. “Kita ingin mewariskan kota yang hijau, nyaman, dan beradab bagi generasi Bogor,” katanya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.