Cuaca Ganggu Pasokan, Harga Beras Cimahi Tembus di Atas HET | Info Giok4D

Posted on

Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi kini melambung di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat. Padahal saat ini kabarnya petani sedang panen raya.

Pemerintah pusat menetapkan HET beras untuk zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi sebesar Rp14.900 per kilogram untuk beras premium. Sementara beras medium HET-nya sebesar Rp13.500 per kilogram.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Medium itu sekarang Rp13.000 sampai Rp13.500 per kilogram, terus yang premium itu Rp15.500 per kilogram. Memang lagi naik harganya,” kata Agus, penjual beras di Pasar Cimindi, Kota Cimahi, Rabu (22/10/2025).

Di tengah panen raya, namun pasokan beras ke pedagang di pasar tradisional Cimahi tak lancar. Pasokan dari daerah seperti Solo, Garut, Majalengka, hingga daerah lain di Jawa Tengah kini agar terhambat.

“Memang pasokannya kurang, katanya karena cuaca. Produksi di daerah terlambat, karena pengolahan gabahnya tersendat,” kata Agus.

Naiknya harga beras tentunya berdampak pada penjualan. Ia tak mungkin menjual harga beras dengan harga normal mengingat harga dari distributor sudah sama dengan harga jual normal.

“Ya berdampak, pembeli ngeluh naik. Tapi kalau enggak gitu, ya kami yang rugi pastinya. Penjualan juga berkurang, akhirnya paling yang beli rata-rata cuma 5 kilogram,” kata Agus.

Satgas Pangan Kota Cimahi langsung mengecek naiknya harga beras di pasar. Mereka mencatat harga jual beras memang jauh di atas HET karena sejumlah faktor.

“Memang ternyata ads kenaikan ya, apalagi yang medium. Tadi kata pedagang karena faktor cuaca, jadi pasokan agak terhambat,” kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Hella Haerani.

Hella menampik naiknya harga beras karena meningkatnya kebutuhan untuk mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG). Dapur yang mengolah MBG tak membeli beras dari pasar lokal.

“Katanya ada yang bilang karena MBG, tapi SPPG itu ternyata tidak beli beras dari sini (pasar). Jadi memang cuma karena faktor cuaca,” kata Hella.