Cirebon Raya Sepekan: Mayat Bocah di Toilet Masjid Majalengka

Posted on

Sejumlah peristiwa yang menjadi perhatian publik terjadi di wilayah Cirebon Raya (Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu) dalam sepekan terakhir. Mulai dari kecelakaan beruntun di Indramayu, kebiasaan ayah di Cirebon yang hamili anak kandung hingga temuan mayat bocah di dalam toilet yang gegerkan warga Majalengka. Berikut rangkuman berita Cirebon Raya pekan ini

Kecelakaan beruntun terjadi di jalur Pantura, tepatnya di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu. Insiden tersebut melibatkan tiga kendaraan elf dan satu truk. Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin (13/10). Dalam peristiwa ini kondisi kendaraan yang terlibat tampak mengalami kerusakan cukup parah.

Dilihat dari foto yang beredar, beberapa kendaraan elf terlihat berada di trotoar dan sebagian lagi melintang di tengah jalan. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Patrol, Kompol Saripudin membenarkan kejadian tersebut. Iya menyebut ada empat kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

“Iya tiga elf, satu truk,” ungkap Saripudin, menjelaskan tentang kendaraan-kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu.

Menurutnya, kecelakaan bermula saat dua unit kendaraan Mitsubishi Colt Diesel Microbus dengan nomor polisi E 7787 PA dan E 7905 KA (mobi elf) hendak melakukan putar balik di u-turn. Kedua kendaraan tersebut datang dari arah Cirebon ke Jakarta

Saat proses putar balik berlangsung, dari arah belakang melaju kendaraan truk dengan nomor polisi B 9158 TEN. Truk tersebut tidak sempat menghindar dan menabrak bagian belakang kedua kendaraan elf yang sedang memutar balik.

Akibat benturan keras tersebut, salah satu kendaraan elf ke arah berlawanan (jalur seberang). Pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan datang kendaraan elf lain sehingga kembali terjadi tabrakan. “(Elf) terpental ke jalur di seberangnya dan dari arah berlawanan datang Kendaraan Mitsubishi colt disel microbus dan menabrak,” kata dia.

Tujuh orang menjadi korban dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di jalur Pantura, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu. Meski tidak ada korban jiwa, sejumlah korban mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

Kapolsek Patrol, Kompol Saripudin, mengatakan ada empat kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun pada Senin (13/10). Akibat dari kejadian ini, ada tujuh korban yang mengalami luka-luka. Di antara para korban, dua di antaranya berstatus sebagai pelajar. “Korban luka ada tujuh orang,” kata Saripudin saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).

Saripudin menyebut, seluruh korban saat ini telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Warga Cirebon digemparkan dengan kasus keji seorang ayah kandung yang tega memperkosa anaknya sendiri hingga sang anak hamil dan melahirkan bayi laki-laki. Pelaku diketahui bernama Tarlim (38), warga Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengungkapkan, perbuatan bejat tersebut dilakukan pelaku secara berulang kali sejak tahun 2019 hingga 2023.

“Korban merupakan anak kandung pelaku sendiri. Aksi ini telah berlangsung selama empat tahun dan mengakibatkan korban hamil serta melahirkan anak laki-laki pada tahun 2024,” ungkapnya, Kamis (16/10/2025).

Menurut keterangan polisi, aksi pertama terjadi sekitar tahun 2019 di rumah pelaku. Saat itu korban tengah tertidur di kamarnya ketika pelaku masuk dan melakukan aksi tidak senonoh sambil mengancam akan membunuh ibu korban jika sang anak berani melawan atau melapor.

Ancaman itu membuat korban ketakutan dan tidak berani melapor. Sejak saat itu, pelaku kerap mengulangi perbuatannya hingga tiga sampai empat kali dalam seminggu. Setiap kali aksinya, pelaku menggunakan ancaman yang sama agar korban terus menuruti keinginannya.

Puncak kejadian terjadi pada Februari 2023, ketika korban yang hendak berangkat sekolah kembali menjadi korban kekerasan seksual ayah kandungnya. Dari rangkaian tindakan bejat itu, korban akhirnya hamil dan melahirkan bayi laki-laki setahun kemudian.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian berupa pakaian korban dan pelaku, antara lain satu potong kaos abu-abu lengan pendek, celana jeans panjang biru tua, tanktop bermotif garis hitam putih, miniset hitam, dan celana pendek bergambar kartun berwarna kuning

Kini, Tarlim telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 81 ayat (1), (2), dan (3) juncto Pasal 76D, serta Pasal 82 ayat (1) dan (2) juncto Pasal 76E Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

“Pelaku diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun, bahkan bisa lebih berat karena korban adalah anak kandungnya sendiri,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa korban kini telah mendapat pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) serta lembaga perlindungan anak di Cirebon.

“Kami fokus pada pemulihan psikologis korban agar dapat melanjutkan hidupnya dengan lebih baik,” tuturnya.

“Kami mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan di lingkungan sekitar dan segera melapor jika menemukan kasus serupa,” pungkasnya.

Kecelakaan maut terjadi di jalur Pantura Cirebon, Jawa Barat, tepatnya di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, pada Kamis (16/10/2025) malam. Insiden yang melibatkan tujuh kendaraan itu menewaskan dua orang pekerja PLN dan melukai dua lainnya.

Kapolsek Arjawinangun Kompol Sumairi membenarkan peristiwa tragis tersebut. Kecelakaan terjadi di jalan umum arah Palimanan menuju Arjawinangun, saat sejumlah pekerja PLN tengah memperbaiki jaringan listrik di tepi jalan.

“Dua orang pekerja PLN meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban sudah dievakuasi ke RSUD Arjawinangun,” ujar Sumairi, Jumat (17/10/2025).

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), terdapat tujuh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut, di antaranya Truk Tronton bernomor polisi S-8871-UE, Daihatsu Grand Max Pick Up bernomor polisi D-8794-FO, Truk Fuso Crane PLN bernomor polisi E-8876-BZ, Daihatsu Grand Max bernomor polisi E-1328-LH.

Lalu sepeda Motor Honda Beat bernomor polisi E-6948-J, sepeda Motor Honda Scoopy bernomor polisi E-2655-OO dan sepeda Motor Honda PCX bernomor polisi E-6948-J.

Menurut keterangan polisi, truk tronton bernomor polisi S-8871-UE yang dikemudikan oleh Didik Tulus Wibowo (46), warga Blora, Jawa Tengah, melaju dari arah Palimanan menuju Arjawinangun. Saat tiba di lokasi kejadian, sopir diduga kurang waspada dan gagal mengendalikan laju kendaraannya.

Truk tersebut kemudian menabrak tiga mobil milik PLN serta tiga sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan. Para pekerja PLN yang saat itu sedang mencari titik gangguan jaringan listrik tidak sempat menyelamatkan diri.

Akibat tabrakan keras tersebut, dua pekerja tewas di lokasi, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal dunia merupakan pekerja lapangan PLN.

“Korban yang selamat sudah mendapat perawatan di RSUD Arjawinangun. Kami juga sudah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, kondisi jalan di lokasi lurus, beraspal baik, dan cuaca cerah saat kejadian. Insiden terjadi pada malam hari dengan lingkungan sekitar berupa lahan kosong di sisi kanan dan kiri jalan.

Polisi menduga faktor kelalaian pengemudi truk menjadi penyebab utama kecelakaan. Truk tronton yang dikemudikan Didik diketahui dalam kondisi laik jalan dan pengemudi memiliki SIM BII Umum.

Seluruh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan telah diamankan di Mapolsek Arjawinangun sebagai barang bukti. Polisi juga masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan kemungkinan adanya unsur kelalaian lebih lanjut.

“Kami akan melakukan uji kendaraan dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pengemudi. Keselamatan pekerja di lapangan harus menjadi perhatian bersama,” tutupnya.

Sesosok mayat anak laki-laki ditemukan di dalam toilet masjid, yang berada di area lingkungan kantor Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Bocah tersebut diketahui berinisial MR.

Jasad anak tersebut ditemukan pada Sabtu (18/10) sore. Saat ditemukan, tubuhnya sudah tak bernyawa dengan luka di bagian kepala.

Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian membenarkan temuan jasad bocah itu. Ia mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban.

“Mendapat laporan dari masyarakat, Satreskrim Polres Majalengka bersama Polsek Argapura (langsung) melakukan penyelidikan (ke lokasi tempat penemuan mayat). Kita sekarang lagi menyelidiki penyebab korban, penyebab dari meninggalnya atau ditemukannya warga di salah satu toilet di masjid,” kata Willy kepada infoJabar, Minggu (19/10/2025).

Menurut Willy, pihaknya masih mengumpulkan barang bukti di sekitar lokasi, termasuk pakaian korban serta rekaman kamera pengawas (CCTV) yang berada di sekitar tempat penemuan mayat.

“Kita melakukan penyelidikan, mengumpulkan alat bukit, barang bukit, dari mulai baju sampai CCTV,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan luka di bagian kepala korban. Namun, penyebab pasti kematian baru bisa diketahui setelah hasil otopsi keluar.

“Memang untuk sementara, hasil keterangan dokter, ada luka di kepala. Tapi ini kan harus kita buktikan lagi, jelaskan lagi dari hasil otopsi nanti. Supaya semua peristiwanya terang benderang, penyebab kematiannya akibat apa,” jelasnya.

Willy menambahkan, korban merupakan anak laki-laki yang masih di bawah umur. Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap dugaan penyebab kematian serta kemungkinan adanya tindak kekerasan.

“Ini semua masih rangkai penyelidikan. Sekarang kita sedang melaksanakan visum luar, dan insyaallah besok malam ini juga, paling lama besok dilaksanakan otopsi,” pungkasnya.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan kembali menerima laporan hewan liar yang masuk rumah warga. Kali ini Damkar Kuningan mendapatkan permintaan dari warga tentang kucing liar yang mengacak-acak salah satu rumah warga di Jalan Soekarno, Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.

Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma memaparkan, bahwa laporan adanya kucing liar yang masuk rumah pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, laporan tersebut berasal dari Uus Kusnandar (50) pemilik rumah yang dimasuki kucing.

Meskipun laporan ke Damkar masuk saat sore hari, tetapi, menurut pemilik rumah, kucing liar tersebut sudah masuk rumah sekitar pukul 11.00 WIB. Kucing tersebut mulai diketahui masuk rumah oleh anak Uus setelah keluar dari kamar mandi. Melihat kucing liar masuk rumahnya, Uus sang pemilik rumah langsung mencoba untuk mengusir kucing tersebut.

Namun, bukannya keluar rumah, kucing tersebut malah mengacak-acak isi rumah dan bersembunyi di dalam kamar. Arga menduga, kucing tersebut sedang mengalami stress sehingga mengacak-acak isi rumah dan bersembunyi.

Melihat kucing tersebut bersembunyi, Uus mencoba untuk menunggu kucing tersebut keluar, namun hingga sore hari, kucing liar tersebut tak kunjung keluar kamar. Khawatir akan membahayakan penghuni rumah. Uus akhirnya melaporkan keberadaan kucing tersebut ke Damkar Kuningan untuk dievakuasi.

“Saat hendak diusir kucing tersebut menyerang dan mengacak-acak isi rumah dikarenakan kucing tersebut stres. Lalu kucing tersebut bersembunyi di dalam kamar, ditunggu hingga sore, namun kucing tersebut tidak mau keluar. Dikhawatirkan membahayakan pemilik rumah Uus melaporkan keberadaan kucing tersebut ke call center Damkar kuningan untuk meminta bantuan menangkap kucing,” tutur Arga. Sabtu (18/10/2025).

Mendapatkan laporan dari warga, Damkar Kuningan langsung mengirimkan 3 anggotanya untuk mengevakuasi kucing tersebut. Menurut Arga, karena kucing tersebut masih liar ditambah dengan kondisinya yang stress, membuat evakuasi mengalami sedikit kendala. Selama proses evakuasi, kucing tersebut terus merusak perabotan rumah dan menyerang manusia yang mendekat. Apalagi kucing tersebut di mulutnya mengeluarkan lendir yang cukup banyak.

“Kendalanya kucing stres jadi buas dan lincah merusak semua perabotan rumah dan menyerang manusia yang mendekat. Ada ketakutan mulutnya mengeluarkan lendir cukup banyak. Kendalanya ya itu tadi kucingnya bringas sehingga agak sulit ditangkap,” tutur Arga.

Meskipun sempat mengalami kendala, akhirnya pada pukul 17.30 WIB. Dengan bantuan alat jaring, Damkar Kuningan berhasil menangkap kucing liar tersebut dalam waktu sekitar 20 menit. Setelah berhasil ditangkap, damkar Kuningan langsung melepaskan kucing tersebut ke perkebunan yang jauh dari permukiman warga.

Arga sendiri tidak mengetahui secara pasti dari mana asal kucing liar tersebut. Namun, ia menduga kucing tersebut datang dari arah kuburan yang tidak jauh dari rumah. Menurutnya, jika tidak segera dievakuasi kucing tersebut dikhawatirkan akan membahayakan warga sekitar.

“Kucing ras kampung yang liar. Tidak diketahui muasalnya darimana cuman datangnya dari kuburan umum setempat karena berdekatan. Apabila dibiarkan atau tidak dievakuasi dikhawatirkan menyerang dan membahayakan pemilik rumah dan warga sekitar,” pungkas Arga.

1. Kecelakaan Beruntun di Indramayu, Tujuh Orang Luka-luka

2. Hasrat Menyimpang Ayah di Cirebon Tega Hamili Anak Kandung

3. Truk Tronton Hantam Rombongan Pekerja PLN di Jalur Pantura Cirebon, Dua Tewas

4. Mayat Anak Ditemukan di Toilet Masjid Majalengka, Ada Luka di Kepala

5. Kucing Liar dari Kuburan Acak-acak Rumah, Warga Kuningan Panggil Damkar

Sesosok mayat anak laki-laki ditemukan di dalam toilet masjid, yang berada di area lingkungan kantor Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Bocah tersebut diketahui berinisial MR.

Jasad anak tersebut ditemukan pada Sabtu (18/10) sore. Saat ditemukan, tubuhnya sudah tak bernyawa dengan luka di bagian kepala.

Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian membenarkan temuan jasad bocah itu. Ia mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban.

“Mendapat laporan dari masyarakat, Satreskrim Polres Majalengka bersama Polsek Argapura (langsung) melakukan penyelidikan (ke lokasi tempat penemuan mayat). Kita sekarang lagi menyelidiki penyebab korban, penyebab dari meninggalnya atau ditemukannya warga di salah satu toilet di masjid,” kata Willy kepada infoJabar, Minggu (19/10/2025).

Menurut Willy, pihaknya masih mengumpulkan barang bukti di sekitar lokasi, termasuk pakaian korban serta rekaman kamera pengawas (CCTV) yang berada di sekitar tempat penemuan mayat.

“Kita melakukan penyelidikan, mengumpulkan alat bukit, barang bukit, dari mulai baju sampai CCTV,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan luka di bagian kepala korban. Namun, penyebab pasti kematian baru bisa diketahui setelah hasil otopsi keluar.

“Memang untuk sementara, hasil keterangan dokter, ada luka di kepala. Tapi ini kan harus kita buktikan lagi, jelaskan lagi dari hasil otopsi nanti. Supaya semua peristiwanya terang benderang, penyebab kematiannya akibat apa,” jelasnya.

Willy menambahkan, korban merupakan anak laki-laki yang masih di bawah umur. Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap dugaan penyebab kematian serta kemungkinan adanya tindak kekerasan.

“Ini semua masih rangkai penyelidikan. Sekarang kita sedang melaksanakan visum luar, dan insyaallah besok malam ini juga, paling lama besok dilaksanakan otopsi,” pungkasnya.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan kembali menerima laporan hewan liar yang masuk rumah warga. Kali ini Damkar Kuningan mendapatkan permintaan dari warga tentang kucing liar yang mengacak-acak salah satu rumah warga di Jalan Soekarno, Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.

Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma memaparkan, bahwa laporan adanya kucing liar yang masuk rumah pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, laporan tersebut berasal dari Uus Kusnandar (50) pemilik rumah yang dimasuki kucing.

Meskipun laporan ke Damkar masuk saat sore hari, tetapi, menurut pemilik rumah, kucing liar tersebut sudah masuk rumah sekitar pukul 11.00 WIB. Kucing tersebut mulai diketahui masuk rumah oleh anak Uus setelah keluar dari kamar mandi. Melihat kucing liar masuk rumahnya, Uus sang pemilik rumah langsung mencoba untuk mengusir kucing tersebut.

Namun, bukannya keluar rumah, kucing tersebut malah mengacak-acak isi rumah dan bersembunyi di dalam kamar. Arga menduga, kucing tersebut sedang mengalami stress sehingga mengacak-acak isi rumah dan bersembunyi.

Melihat kucing tersebut bersembunyi, Uus mencoba untuk menunggu kucing tersebut keluar, namun hingga sore hari, kucing liar tersebut tak kunjung keluar kamar. Khawatir akan membahayakan penghuni rumah. Uus akhirnya melaporkan keberadaan kucing tersebut ke Damkar Kuningan untuk dievakuasi.

“Saat hendak diusir kucing tersebut menyerang dan mengacak-acak isi rumah dikarenakan kucing tersebut stres. Lalu kucing tersebut bersembunyi di dalam kamar, ditunggu hingga sore, namun kucing tersebut tidak mau keluar. Dikhawatirkan membahayakan pemilik rumah Uus melaporkan keberadaan kucing tersebut ke call center Damkar kuningan untuk meminta bantuan menangkap kucing,” tutur Arga. Sabtu (18/10/2025).

Mendapatkan laporan dari warga, Damkar Kuningan langsung mengirimkan 3 anggotanya untuk mengevakuasi kucing tersebut. Menurut Arga, karena kucing tersebut masih liar ditambah dengan kondisinya yang stress, membuat evakuasi mengalami sedikit kendala. Selama proses evakuasi, kucing tersebut terus merusak perabotan rumah dan menyerang manusia yang mendekat. Apalagi kucing tersebut di mulutnya mengeluarkan lendir yang cukup banyak.

“Kendalanya kucing stres jadi buas dan lincah merusak semua perabotan rumah dan menyerang manusia yang mendekat. Ada ketakutan mulutnya mengeluarkan lendir cukup banyak. Kendalanya ya itu tadi kucingnya bringas sehingga agak sulit ditangkap,” tutur Arga.

Meskipun sempat mengalami kendala, akhirnya pada pukul 17.30 WIB. Dengan bantuan alat jaring, Damkar Kuningan berhasil menangkap kucing liar tersebut dalam waktu sekitar 20 menit. Setelah berhasil ditangkap, damkar Kuningan langsung melepaskan kucing tersebut ke perkebunan yang jauh dari permukiman warga.

Arga sendiri tidak mengetahui secara pasti dari mana asal kucing liar tersebut. Namun, ia menduga kucing tersebut datang dari arah kuburan yang tidak jauh dari rumah. Menurutnya, jika tidak segera dievakuasi kucing tersebut dikhawatirkan akan membahayakan warga sekitar.

“Kucing ras kampung yang liar. Tidak diketahui muasalnya darimana cuman datangnya dari kuburan umum setempat karena berdekatan. Apabila dibiarkan atau tidak dievakuasi dikhawatirkan menyerang dan membahayakan pemilik rumah dan warga sekitar,” pungkas Arga.

4. Mayat Anak Ditemukan di Toilet Masjid Majalengka, Ada Luka di Kepala

5. Kucing Liar dari Kuburan Acak-acak Rumah, Warga Kuningan Panggil Damkar