Inovasi di bidang pertanian kembali menggeliat di Kabupaten Cirebon. Kali ini datang dari Desa Sampiran, Kecamatan Talun, di mana para petani mulai beralih menerapkan metode pertanian padi semi organik yang dikembangkan oleh Usman Effendi, seorang petani lokal yang juga dikenal sebagai penemu varietas padi unggulan khas Cirebon.
Metode pertanian ini terbukti mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan dan menekan biaya produksi, membuat banyak petani setempat berbondong-bondong mengadopsinya. Salah satunya adalah Makin (49), petani asal Desa Sampiran yang telah merasakan langsung dampak positif dari metode tersebut.
“Biasanya, saya cuma dapat 3,5 ton per bau (7.100 meter persegi). Itu pun sudah maksimal karena lahan kami jauh dari irigasi dan sering kekurangan air,” ujar Makin saat ditemui Kamis (24/7/2025).
Nemun setelah dirinya menggunakan metode yang satu ini, merasakan kenaikan hasil panen yang cukup signifikan. “Tapi sekarang, setelah pakai metode semi organik, hasilnya bisa tembus 5,1 ton per bau,” ungkapnya.
Selain hasil panen yang meningkat, biaya produksi pun jauh lebih ringan. Menurut Makin, sebelumnya ia harus merogoh kocek hingga Rp 5 juta untuk biaya pupuk dan perawatan hingga panen. Namun setelah beralih ke metode semi organik, biaya tersebut hanya sekitar Rp 1,6 juta untuk keperluan yang sama.
“Jadi hemat hampir Rp 3,5 juta. Makanya banyak teman-teman petani saya yang mulai tertarik ikut,” tambahnya.
Tidak hanya kuantitas yang meningkat, kualitas padi pun turut membaik. Makin menyebutkan bahwa padi yang ditanam di lahan sewa di Blok Sumberan, Desa Cirebon Girang, bisa dipanen pada usia 80 hari terhitung lebih cepat dari biasanya. Bulir padi pun lebih padat, berwarna kuning merata, dan bernas.
Usman Effendi, sang penggagas metode ini, menjelaskan bahwa konsep semi organik yang ia kembangkan tetap melibatkan pupuk kimia seperti urea dan ponska, namun dengan dosis yang sangat minim. Selanjutnya, perawatan dilakukan menggunakan pupuk dan obat semprot organik hasil racikannya sendiri.
“Ini bukan sepenuhnya organik, tapi kami kombinasikan dengan bijak. Tujuannya agar tanaman tetap sehat dan produktif, tapi biaya bisa ditekan,” ungkap Usman.
Salah satu tantangan besar dalam budidaya padi adalah serangan penyakit sundep yang bisa membuat tanaman kering dan mati sebelum panen. Untuk itu, Usman menciptakan insektisida organik khusus yang mampu menangkal sundep tanpa harus menggunakan bahan kimia berlebihan.
“Kalau tanaman kena sundep, biaya perawatan membengkak, dan hasil panen turun drastis. Dengan metode ini, kami bisa mencegah itu sejak awal,” jelasnya.