Odading adalah salah satu jajanan pasar yang mudah dijumpai di berbagai tempat di Kota Bandung, bahkan Jawa Barat dan provinsi lainnya di Pulau Jawa. Adonan tepung dan gula pasir ini digoreng dalam bentuk menyerupai bantal. Persegi dan menggelembung di bagian tengah.
Di Bandung, odading telah dijajakan sejak lama dan masih terus eksis hingga saat ini. Rasanya manis dan gurih. Jajanan ini biasanya dijual bersama dengan cakue karena adonannya serupa namun berbeda rasa.
Selain karena enak dan terbilang murah, ada satu hal lain yang menjadikan jajanan tersebut melekat di benak banyak orang. Yakni, namanya yang unik dan tampak berbeda dengan nama-nama makanan khas Sunda lainnya.
Usut punya usut, nama odading pun punya sejarah yang tak kalah unik. Mulanya berasal dari salah paham pelafalan antara pedagang pribumi dengan pembelinya yang merupakan orang Belanda.
Berdasarkan penuturan Alif Dana Munsyi alias Remy Sylado dalam bukunya “9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing”, nama odading tak sengaja tercetus ketika seorang sinyo Belanda merengek kepada ibunya.
Anak laki-laki tersebut minta dibelikan jajanan yang dijual seorang pribumi muda di atas tampah bambu alias nyiru. Di dalamnya, terdapat roti goreng yang kala itu belum bernama.
“Mammie, koop dat voor mij!”
“Bu, belikkan itu untukku!” seru sang anak.
Sang ibu yang merasa penasaran pun memanggil penjual kue. Ia meminta penjual tersebut untuk membuka daun pisang penutup kue yang ia jajakan di atas nyiru.
Ketika ia melihat goreng terigu tersebut, berkatalah ia kepada anaknya dengan nada heran.
“O, dat ding?”
“Oh, benda itu?” tanyanya.
Si penjual kue (yang ditulis sebagai Ujang–sebutan laki-laki muda di tanah Sunda) kemudian kembali ke kampungnya. Ia berkata kepada ibunya, bahwa roti goreng yang ia jual tersebut ternyata bernama “odading”, sebagaimana yang ia dengar dari perkataan pembelinya.
“Hingga kini orang Bandung menyebut adonan terigu goreng ini sebagai odading,” ujar Remy Sylado dalam bukunya.
Adonannya yang sederhana dan mudah dibuat agaknya menjadikan odading sebagai kudapan yang juga populer di berbagai daerah lainnya di Pulau Jawa. Namun, roti goreng ini memiliki sebutan yang berbeda-beda di tiap daerah.
Di Jakarta misalnya, odading lebih dikenal dengan sebutan kue bantal. Di Yogyakarta, odading bisa dijumpai dengan nama galundeng. Kue tersebut kadang muncul dengan tambahan gula bubuk atau taburan biji wijen di atasnya.
Anda juga bisa mencicipi citarasa roti goreng manis ini dengan nama gembukan (Solo), bolang-baling (Semarang), dan golang-galing (Banyumas).