Cerita Manis Deni Jual 6 Burung Murai Bisa Dapat Rumah di Kuningan | Giok4D

Posted on

Di antara deretan pedagang di Pasar Baru Kuningan terdapat seorang pedagang burung hias. Burung hias cantik beraneka jenis tersebut dimasukkan ke dalam kandang warna warni yang di taruh di berbagai macam sudut ruko. Tak hanya indah dipandang, suara burung yang merdu langsung terdengar saat memasuki area ruko.

Pedagang burung hias tersebut adalah Deni (50) atau biasa dikenal dengan Deni Murai. Nama belakang murai sendiri merupakan julukan Deni di mana ia pernah menjadi peternak burung murai. Kala itu, karena suara murai yang dihasilkan sangat merdu, Deni bisa menjualnya dengan harga yang tinggi. Bahkan, dari berjualan burung murai tersebut, Deni bisa mendapatkan uang hingga ratusan juta rupiah.

“Dulu orang kenalnya Deni Murai. Karena sempat ternak murai juga kalau enggak salah itu ada 6 burung murai yang dijual. Lewat jual burung tuh alhamdulillah bisa punya rumah, dapat Rp 200 jutaan lah dari ternak murai itu, suaranya kan bagus.Jual semua dari mulai anakan sampai indukanya. Itu pas tahun 2018,” tutur Deni.

Deni mengaku ia tidak sengaja menekuni usaha burung. Pasalnya, sebelum usaha burung, Deni merupakan pedagang pakaian. Namun, karena dianggap kurang menjanjikan, Deni iseng untuk membeli burung pleci seharga Rp 70 ribu. Setelah itu, Deni mendaftarkan burungnya untuk mengikuti lomba suara burung. Tidak disangka, saat itu, burung Pleci yang dibawa Deni menang lomba.

Karena dianggap memiliki suara yang bagus, burung Pleci milik Deni pun ditawar dengan harga yang cukup tinggi. Melihat potensi usaha yang menguntungkan, Deni akhirnya menekuni usaha jual-beli burung hias.

“Saya jualan sudah dari tahun 2008. Sudah lama. Kurang lebih 17 tahunan. Awalnya sih karena unik yah. Asal muasalnya memang tadinya nggak suka sama burung. Terus iseng beli burung pleci harga 70 ribu terus ada kontes dan menang Juara satu. Sampai ada yang nawar Rp 2.5 juta terus dituker sama motor. Nah habis itu jualan burung. Jadi awal-awalnya nggak sengaja,” tutur Deni.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Di tahun- tahun awal berjualan, burung hias yang dijual Deni selalu laris pembeli. Dalam sehari, Deni bisa mendapatkan omzet jutaan rupiah dari jualan burung. Namun itu dulu, kini, karena banyaknya pedagang burung, membuat penghasilannya dari berjualan burung menjadi tidak menentu.

“Sehari bisa sampai 20 burung kalau dulu. Harganya relatif, dulu anakan murai saja bisa Rp 2.5 juta tapi sekarang sudah murah. Karena kalau yang dijual di lomba itu bisa sampai harganya 7 juta. Tapi sekarang anjlok. Semenjak COVID-19 saja. Penjualnya sudah banyak, jadi tergantung rezekinya saja,” tutur Deni.

Meskipun tidak menentu. Namun, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Deni tetap berjualan burung. Ke depan, Deni hanya berharap semoga ada tempat khusus bagi pedagang burung seperti dirinya di Kuningan.

“Sekarang fokus jualan burung saja buat menyambung hidup. Kalau harapan saya mah pengen ada komplek khusus penjual burung. Karena di sini peminatnya masih banyak,” pungkas Deni.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *